IKN Nusantara

Perusahaan Batubara Tertarik Bangun PLTS 100 MW, Suplai Listrik ke IKN Nusantara

Perusahaan batubara tertarik bangun PLTS 100 MW, suplai listrik ke IKN Nusantara

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Faizal Amir

TRIBUNKALTIM.CO - Perusahaan batubara PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) melalui anak usahanya PT Indominco Mandiri (IMM) berencana untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) hingga 100 MW.

Diketahui, saat ini Pemerintah sedang gencar membangun infrastruktur di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara.

Rencana pengembangan ini mengingat luasnya hamparan konsesi yang dimiliki perusahaan dan potensi bisnis yang bisa digali lebih jauh lagi.

Untuk pengembangan PLTS setiap 1 MW menelan investasi sekitar US$1 juta.

Dilansir dari Kontan, saat ini Indominco Mandiri sedang mengupayakan untuk dapat menjualnya ke PT PLN (Persero), maklum saja perusahaan batubara ini baru mengoperasionalkan PLTS sebesar 3 MW di luas lahan 3 hekatare yang penggunaannya juga digunakan untuk operasional perusahaan.

Kami akan berbicara teknis dengan PLN untuk transaksi jual-beli, karena selama ini PLTS baru dipakai untuk kebutuhan IMM sendiri.

Harapannya, PLTS Indominco juga bisa mendukung kebutuhan daya di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser, Kalimantan Timur," kata Era Tjahya Saputra, Kepala Teknik Tambang Indominco Mandiri saat ditemui di Bontang, kemarin.

PLTS yang dibangun perusahaan menggunakan sistem ground mounting, yakni panel surya dipasang ke struktur rak yang terhubung ke tanah dengan balok baja atau jenis tiang logam lainnya.

Dudukan tanah dipasang di area terbuka.

Perawatan PLTS yang minim membuat perusahaan tidak perlu mengeluarkan banyak biaya.

Bahkan garansi panel surya sendiri berkisar 10 tahun hingga 15 tahun.

"Indominco Mandiri juga berencana mengembangkan PLTS lanjutan dengan menyiapkan 6 ha lahan tambahan.

Namun belum tahu pasti kapan ini akan dilaksanakan," kata Jaka.

Sebelumnya, Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah mengatakan bahwa keberadaan PLTG Sambera sangatlah penting bagi aktivitas dan mobilitas warga Kalimantan Timur, khususnya bagi Ibu Kota Negara (IKN).

“Jadi dalam hal ini kan menentukan bagaimana pertumbuhan IKN kedepannya.

IKN kan selain sebagai Ibu Kota Negara juga sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, karena itu keberadaan PLTG Sambera itu menjadi kunci keberhasilan.

Seharusnya pucuk pimpinan sekelas Dirut di PTGN memiliki tanggung jawab atas proyek ini,” kata Trubus, Jumat (3/3).

PLTG Sambera merupakan salah satu program unggulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang energi biru atau blue energy, terutama dalam pemenuhan kebutuhan listrik di wilayah tersebut.

“Nah jangka panjangnya itu bisa menjadi role model bagi kota kota lain dalam hal persediaan listrik menggunakan regasifikasi Liquid Natural Gas (LNG) itu,” kata dia.

Trubus mengatakan karena begitu pentingnya maka ada baiknya untuk menjaga agar PLTG Sambera tidak berhenti beroperasi.

Jika bermasalah maka akan menimbulkan permasalahan baru, khususnya dalam pembangunan IKN.

“Jika berhenti atau mangkrak maka berpotensi menghambat ekonomi itu sendiri dan bisa mengarah kepada pelanggaran hukum.

Di samping juga terkait dengan kebutuhan warga yang tinggal di sekitar area IKN.

Itu juga mau nggak mau harus tetap tercukupi (kebutuhan listriknya). Kalo di stop otomatis mengalami kendala,” lanjutnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved