IKN Nusantara

Bendungan, Embung Hingga Kolam Retensi, Cara Otorita Atasi Banjir di IKN Nusantara

Bendungan, embung hingga kolam retensi, cara Otorita atasi banjir di IKN Nusantara

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra

TRIBUNKALTIM.CO - Otorita IKN bersama dengan pemangku kepentingan lainnya sedang membangun infrastruktur untuk mengatasi banjir di kawasan sekitar Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara, Kalimantan Timur.

Khususnya Kelurahan Sepaku yang menjadi kawasan inti IKN.

OIKN telah melakukan berbagai upaya untuk memitigasi banjir.

Diantaranya dengan membangun bendung, embung, dan retensi kolam-kolam yang dilakukan oleh Kementerian PUPR yang saat ini masih berjalan.

Selain itu, juga dilakukan pembangunan infrastruktur pengendali banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai dan penyusunan Rencana Pengelolaan DAS terpadu di IKN.

Serta rehabilitasi hutan dan lahan oleh BPDAS Mahakam Berau.

Baca juga: Wah, KIPP IKN Nusantara Dilanda Banjir, Sungai Sepaku Dangkal dan Dataran Rendah

Dilansir dari Kontan, Sekretaris Otorita Ibu Kota Nusantara, Achmad Jaka Santos Adiwijaya mengatakan, OIKN telah melakukan pertemuan-pertemuan dengan para pihak terkait dan tanggal 20 Maret akan dilakukan rapat koordinasi dengan seluruh pihak.

Rapat tersebut untuk membahas rencana penanganan jangka pendek tiga bulan kedepan, menengah sedang, akhir tahun dan jangka panjang dalam pencegahan dan penanggulangan banjir.

Jaka menyebut, OIKN akan terus berkomitmen dalam memperhatikan risiko dan penanggulangan bencana termasuk banjir di wilayah-wilayah yang terkena, termasuk di Kelurahan Sepaku.

"Semua upaya akan terus dilakukan untuk meminimalisir dampak bencana yang terjadi dan menjaga keselamatan masyarakat," kata Jaka.

Sebelumnya, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) telah mengidentifikasi penyebab banjir di Kelurahan Sepaku, di wilayah Nusantara, Kalimantan Timur pada 17 Maret lalu.

Penyebabnya adalah hujan yang terjadi di bagian hulu dan adanya gorong-gorong yang tidak optimal.

Sehingga meningkatnya aliran permukaan. Lalu ada faktor erosi, kemudian sedimentasi dan pendangkalan sungai.

Jaka memastikan, penanganan banjir di Kelurahan Sepaku telah berhasil dilakukan dengan baik berkat kerja sama seluruh pemangku kepentingan.

Seperti BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara, TNI, POLSEK, Kecamatan, Kelurahan, Kementerian PUPR, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), dan lainnya.

”Air sudah surut sejak tanggal 18 Maret pagi,” ujar Jaka dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/3).

Jaka menjelaskan, sebelumnya Otorita IKN juga telah mengidentifikasi adanya potensi banjir di beberapa area di Kelurahan Sepaku.

Karena lokasi banjir di wilayah tersebut adalah daerah dataran rendah yang sudah sering terjadi banjir sebelumnya. (*)

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved