Ramadhan 2023

Mubaligh Hijrah Ponpes Istiqamah Muhammadiyah Samarinda, Ajarkan Santri Berdakwah di Masyarakat

Pelepasan mubaligh hijrah tahun 2023 digelar Pondok Pesantren (Ponpes) Istiqamah Muhammadiyah, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Pelepasan mubaligh hijrah tahun 2023 digelar Pondok Pesantren (Ponpes) Istiqamah Muhammadiyah, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, dirangkai dengan Duta Santri Nasional yang mengajak Ngaji Literasi Digital.TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY 

"Kami mohon doa restunya agar program ini bisa membawa kebermanfaatan bagi agama, nusa, bangsa, dan negara," imbuhnya.

Syifa' Nurda Mu'affa turut menyampaikan bahwa pemilihan Duta Santri Nasional ini sebenarnya sudah diadakan sejak tahun 2016.

Jadi tepat 1 tahun setelah adanya Keputusan Presiden nomor 22 tahun 2015 yang menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional, maka satu tahun setelahnya di tahun 2016 pemilihan Duta Santri Nasional untuk pertama kali dilaksanakan di Yogyakarta

"Baru setelah itu setiap 2 tahun sekali di tahun 2018 dan di tahun 2021 pemilihan Duta santri Nasional terus dilangsungkan," ujarnya.

Baca juga: Ruben Onsu Jadi Mualaf? Aksi Suami Sarwendah Perbaiki Musalah dan Buka Sekolah Ngaji Disorot

Terakhir di tahun 2021 puncaknya juga dilaksanakan di Yogyakarta.

Semifinalnya dilaksanakan di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan finalnya dilaksanakan di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Tahun 2021 lalu ada 1.300 santri yang mendaftar dalam ajang pemilihan Duta Santri Nasional ini dan yang mengikuti karantina hanya 28 orang santri, jadi memang proses yang sangat panjang dan sangat menyita banyak waktu sekaligus sebagai penjaringan talenta Santri yang ada dari berbagai pondok pesantren di Indonesia.

"Di tahun 2023 ini Insya Allah kami akan kembali melaksanakan pemilihan Duta Santri Nasional dan mohon izin dari pulau Kalimantan ini yang kami sayangkan dari tahun 2016 itu belum ada yang mendaftar sama sekali," ucap Syifa' Nurda Mu'affa.

Pulau Sumatera, Sulawesi bahkan sampai Papua disebut semuanya sudah ada yang mewakili, tetapi dari Pulau Kalimantan sampai tahun 2021 lalu belum ada yang mendaftar menjadi Duta Santri Nasional.

Untuk itu Syifa' Nurda Mu'affa mendorong agar ada santri dari Kalimantan ikut berpartisipasi dalam pemilihan.

Santri asal Blitar, Jawa Timur itu juga mengatakan bahwa Duta Santri Nasional kurang lebih setiap tahun ada 20-an orang lebih untuk bersama, bersinergi dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

"Ngaji Literasi Digital" juga menjadi bagian dari visi misi Presiden Jokowi untuk pengembangan SDM digital, untuk mewujudkan Indonesia Maju.

"Alhamdulillah di pemilihan Duta Santri Nasional 2023 ini sudah ada beberapa pondok pesantren dari Kalimantan Utara, Barat, Timur dan Selatan sudah ada yang mendaftar," jelasnya.

"Tetapi semoga dengan kita hari ini silaturahmi langsung ke Ponpes Istiqamah Muhammadiyah bisa memberikan semangat lebih tinggi lagi dari teman-teman santri untuk bisa mendaftar dalam ajang pemilihan Duta Santri Nasional, ini bertujuan untuk mengusung visi besar yaitu sebagai santri excellent hub atau pusat keunggulan para santri di Indonesia," sambung Syifa' Nurda Mu'affa. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved