Ramadhan
Bacaan Tahiyat Paling Ringkas untuk Dilafalkan Kala Shalat Tarawih, Bikin Ibadah Makin Khusyuk
Dengan bacaan tahiyat ini, Anda bisa melaksanakan ibadah Shalat Tarawih Ramadhan dengan khusyuk.
TRIBUNKALTIM.CO - Inilah bacaan tahiyat paling ringkas untuk Shalat Tarawih Ramadhan.
Dengan bacaan tahiyat ini, Anda bisa melaksanakan ibadah Shalat Tarawih Ramadhan dengan khusyuk.
Umat muslim sudah mulai melaksanakan ibadah puasa Ramadan 1441 H.
Selain puasa, salat tarawih juga menjadi bagian dari ibadah yang laksanakan selama bulan Ramadan.
Imam salat tarawih di Indonesia kadang menghadapi kondisi di mana masyarakat menginginkan tarawih berlangsung ringkas dan cepat.
Baca juga: Paling Lambat THR Karyawan di Bontang Cair 18 April 2023, Abdu Safa Muha Beber Ada 860 Perusahaan
Hal ini barangkali karena kepentingan dan kebutuhan masyarakat yang berbeda-beda.
Ada yang tergesa-gesa ingin istirahat karena seharian lelah bekerja atau mungkin ada urusan lain yang juga penting.
Mengutip TribunJakarta.com dengan judul Ini Bacaan Tahiyat yang Paling Ringkas untuk Dilafalkan Saat Tarawih, dari islam.nu.or.id, saat salat tarawih dengan tempo pelan, sang imam tak jarang dianggap tidak mengakomodasi kepentingan masyarakat secara luas.
Salat tarawih dengan bacaan yang lebih panjang dan kondisi yang lebih tenang tentu lebih utama dan menambah pahala.
Tapi salat dengan tempo yang lebih ringkas juga sah-sah saja asal memperhatikan beberapa catatan berikut ini:
Pertama, rukun-rukun fi’li (gerakan fisik) harus tetap dilakukan secara thuma’nînah (tenang), yakni semua anggota badan terdiam tenang dengan waktu minimal selama orang mengucapkan kalimat tasbih subhânallâh.
Baca juga: Bagaimana Hukum Niat Puasa Ramadhan Setelah Imsak? Apakah Sah Puasanya?
Rukun fi'li itu meliputi: berdiri (bila mampu), ruku', i'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, duduk untuk tasyahud akhir.
Kedua, rukun-rukun qauli berupa bacaan takbiratul ihram, Surat al-Fatihah, tasyahud (tahiyat) akhir, shalawat Nabi setelah tasyahud akhir, dan salam, harus sesuai tajwid. Aturan ini penting supaya orang tidak shalat dengan cara semaunya sendiri.
Dalam masalah tahiyat misalnya, dikatakan dalam kitab Fathul Mu’in sebagai berikut:
فلو أظهر النون المدغمة في اللام في أن لا إله إلا الله أبطل لتركه شدة منه كما لو ترك إدغام [تنوين] دال محمد في راء رسول الله
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.