Ramadhan 2023
Cara Mendapatkan Malam Lailatul Qadar, Ciri-ciri Orang yang Meraih Salah Satu Keistimewaan Ramadhan
Cara meraih malam Lailatul Qadar. Berikut ciri-ciri orang yang mendapatkan salah satu keistimewaan Ramadhan
TRIBUNKALTIM.CO - Berikut ini cara meraih malam Lailatul Qadar dan ciri-ciri orang yang mendapatkan salah satu keistimewaan di bulan Ramadhan
Saat ini umat Islam tengah menunaikan puasa di bulan Ramadhan yang penuh keistimewaan, salah satunya adalah Lailatul Qadar.
Malam Lailatul Qadar adalah salah satu keistimewaan bulan Ramadhan yang selalu dinanti-nantikan.
Di bulan Ramadhan, umat Islam akan senantiasa berlomba-lomba untuk meraih malam Lailatul Qadar.
Lalu bagaimana cara meraih malam Lailatul Qadar?
Menurut Kasi Bina Umrah dan Haji Khusus, Azhar Kementerian Agama, Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemuliaan dan lebih baik dari seribu bulan.
Dan Orang-orang yang mendapatkan malam Lailatul Qadar adalah orang yang mulia.
Menurut Azhar, ada ciri-ciri orang yang mendapatkan Lailatul Qadar.
Satu di antaranya yakni orang yang selalu beriman kepada Allah SWT.
"Salah satunya imanan daimaan yaitu yang memiliki iman yang kuat kepada Allah."
"Keimanan yang sempurna yang tidak terpengaruh apapun, tidak terbang karena pujian dan tidak tumbang karena cacian," ujarnya, yang dikutip Tribunnews.com dari laman aceh.kemenag.go.id, Selasa (26/4/2022).
Selanjutnya, yakni orang yang tak pernah merasa lebih baik dari orang lain.
Baca juga: Muncul Flek Kecoklatan Sebelum dan Sesudah Haid, Apakah Masih Boleh Berpuasa Ramadhan?
"Kemudian ciri selanjutnya adalah qalban khasyi'an. Hatinya kusyu', hatinya tawadhu' tidak pernah merasa lebih baik dari orang lain," lanjutnya.
Selain itu, ciri-ciri orang yang juga mendapatkan Lailalut Qadar adalah At-Taqwa (takwa) dan lisanan zakira (zikir yang berzikir).
"Inilah ciri-ciri orang mulia yang mendapatkan malam Lailatul Qadar."
"Semoga Allah menjadikan kita mendapat malam Lailatul Qadar," imbuh Azhar.
Cara Meraih Malam Lailatul Qadar
Malam Lailatul Qodar itu lebih baik dari seribu bulan (Al-Qadr ayat 3).
Namun, kemuliaan yang besar tidak begitu saja mudah didapatkan.
Sebab, perlu usaha dan upaya yang maksimal guna mendapatkannya.
Dirangkum Tribunnews.com dari laman jateng.kemenag.go.id, berikut cara untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar:
1. Melaksanakan Qiyamullail
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata,
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan shalat malam pada bulan Ramadhan tanpa memberi perintah yang mewajibkan.
Baca juga: 5 Perbuatan yang Bisa Menghapus Pahala Puasa di Bulan Ramadhan, Salah Satunya Berbohong
Lalu beliau bersabda:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.
“Barang siapa shalat malam pada bulan Ramadhan dengan keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah, niscaya diampunilah dosa-dosanya yang telah lampau.”
Dan kata “Qiyamullail” dalam hadis ini ialah kata umum yang berarti bahwa apa yang dilakukan pada malam ini tidak terpaku pada satu jenis ibadah saja.
Apapun itu ibadahnya, intinya ialah kita beribadah dan bermunajad pada waktu malam ini dengan berbagai macam ibadah terutama di malam tanggal ganjil yaitu 21, 23, 25, 27, dan 29 Ramadhan.
2. Memperbanyak Amalan-amalan Penting
Memperbanyak zikir adalah salah satu cara paling mulia untuk menghabiskan malam guna mendapat kemulian malam Lailatul Qadar.
Adapun zikir yang mungkin dilaksanakan adalah bacaan tahlil Atau istighosah bagi yang berorganisasi Nahdlatul Ulama.
Adapun yang selain itu bisa membaca Alquran atau bacaan-bacaan zikir yang termashur.
3. Memperbanyak Doa (Wirid)
Yang sering kita laksanakan adalah berdoa setelah tarawih seakan menjadi suatu keharusan dan kebutuhan seorang hamba setelah usai shalat tarawih.
Karena salah satu kemuliaan Ramadan adalah waktu diijabahnya doa seseorang hamba.
Baca juga: Mencicipi Makanan di Siang Hari Apakah Bisa Membatalkan Puasa Ramadhan? Ini Penjelasannya
Pada malam-malam sepuluh terakhir ini, Rasul telah mencontohkan kita dalam hadisnya tentang doa yang sering beliau baca dan beliau ajarkan kepada kita melalui istrinya ‘Aisyah ra untuk kita baca di malam-malam mulia ini, yaitu:
“Allahumma Innaka ‘Afuwwun Kariim Tuhibbul-‘Afwa Fa’fu ‘Anni Yaa Kariim”
Artinya: “Ya Allah, yang Maha Mulia sesungguhnya Engkau maha pemaaf, dan Engkau mencintai Maaf, maka maafkan aku Yaa Tuhan yang Maha Mulia” (HR Ahmad, Tirmidzi, Nasa’I, Ibnu Majah).
4. Melaksanakan Shalat Sunah
Ada beberapa kesunahan melaksanakan sholat sunah pada bulan Ramdahan, terutama 10 malam terakhir.
Ibadah sholat tahajud memiliki manfaatnya tersendiri bila dikerjakan tekun setiap malam.
Salah satu manfaatnya adalah dapat menjaga kesehatan rohani.
Melihat manfaatnya tersebut tak heran bila kemudian sholat tahajud dianggap sebagai ibadah sholat sunnah yang paling istimewa.
5. Melaksanakan Tadarus Alquran
Membaca Alquran tidak harus mengkhatamkannya di malam itu juga, dan tidak ada juga yang mewajibkan seorang muslim untuk mengkhatamkan Alquran di malam itu.
Namun, jika memang mampu dan bisa mengkhatamkan Alquran itu sungguh sangat baik, orang tersebut akan mendapat pahala yang besar.
Kapan Lailatul Qadar?
Dilansir TribunKaltim.co dari laman resmi Majelis Ulama Indonesia, mui.or.id, Rasulullah tidak pernah menjelaskan secara pasti kapan terjadinya Lailatul Qadar.
Karenanya para ulama memiliki argumen yang berbeda berkaitan dengan ini.
Hikmah yang terkandung dalam rahasia kapan terjadinya Lailatul Qadar adalah agar umat Islam selalu beribadah, memperbanyak, dan memaksimalkan amal sholeh selama bulan Ramadhan seraya berharap dapat menjumpai malam tersebut.
Sedikitnya terdapat sekitar empat puluh pendapat ulama mengenai kapan waktu terjadinya Lailatul Qadar.
Di antaranya ulama ada yang berpendapat bahwa Lailatul Qadar hanya sekali diturunkan mana kala turunnya Alquran, pada hari pertama atau hari terakhir bulan Ramadhan, semua hari di bulan Ramadhan, hari-hari ganjil pada hari ke sepuluh terakhir bulan Ramadhan, pertengahan Ramadhan dan masih banyak pendapat lainnya.
Seperti salah satu hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari mengenai waktu terjadinya Lailatul Qadr:
عن عائشةَ رضِيَ اللهُ عنها أنَّ رسولَ الله صلَّى الله عليه وسلَّمَ قال: ((تَحرُّوا لَيلةَ القَدْرِ في الوَتْر من العَشرِ الأواخِرِ من رمضانَ)) رواه البخاريُّ (2017) )
“Dari Aisyah ra. Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: bersungguh-sungguhlah kamu beribadah pada malam Qadr yaitu pada malam-malam ganjil sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari).
Begitu juga pada hadis lain dari Imam at-Tirmidzi, yaitu:
“Diriwayatkan dari Nabi SAW bahwa Lailatul Qadr adalah malam ke dua puluh satu, dua puluh tiga, dua puluh lima, dua puluh tujuh dan malam ke dua puluh sembilan dari bulan Ramadhan.” (HR. Al-Tirmidzi).
Merujuk penjelasan dari Ibnu Hajar dalam Fathul Bari, bahwa terdapat 45 pendapat mengenai waktu terjadinya Lailatul Qadar.
Menurutnya dari sekian banyak pendapat tersebut yang paling unggul adalah pendapat yang menyatakan terjadinya Lailatul Qadr yaitu dari 10 malam terakhir pada tanggal ganjil di Ramadhan tanggal ganjil dari 10 malam terakhir bulan Ramadhan.
Ibnu hajar juga mengatakan bahwa tanggal potensial terjadinya Lailatul Qadr yaitu pada tanggal 21 dan 23 Ramadhan. Argumen ini merujuk kepada pendapat Imam Syafi’i.
Sementara mayoritas ulama berpendapat pada malam di tanggal 27 Ramadhan.
Baca juga: Tidak Sengaja Muntah Apakah Bisa Membatalkan Puasa di Bulan Ramadhan? ini Penjelasannya
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ciri-ciri Orang yang Dapat Malam Lailatul Qadar, Berikut Cara Meraih Lailatul Qadar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.