Wawancara Eksklusif

Bersaing Nyaleg, Mantan Walikota Balikpapan Rizal Effendi tetap Pakai Jurus Hadiri Kondangan

Rizal Effendi siap berjuang jika nanti masuk ke jajaran wakil Kaltim di Senayan (DPR RI).

YouTube Tribun Kaltim Official
Mantan Walikota Balikpapan Rizal Effendi buka-bukaan tentang alasannya bergabung dengan Partai Nasdem saat menjadi bintang tamu dalam program Mata Lokal Memilih yang tayang di channel YouTube Tribun Kaltim Official, Kamis (23/2/2023). 

TRIBUNKALTIM.CO - Mantan Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi, menilai Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara bisa menjadi daya tawar bagi Kalimantan Timur.

Dirinya mengaku siap berjuang jika nanti masuk ke jajaran wakil Kaltim di Senayan (DPR RI).

Rizal Effendi menganggap IKN sangat penting, terutama untuk anak cucu dan perkembangan wilayah Kaltim.

“Jadi harus mempersiapkan diri betul bahwa kita bisa ‘merebut’ IKN dalam pengertian bahwa kita bisa banyak menarik manfaat dari hadirnya IKN. Itu yang harus kita bangun betul di masyarakat kita, baik masyarakat sekarang maupun generasi yang akan datang,” kata Rizal Effendi dalam program Talkshow Tribun Kaltim Mata Lokal Memilih bertema "Medan Baru Setelah Walikota", pada 27 Februari 2023.

Lantas bagaimana usaha Rizal mewujudkan hal itu, berikut obrolannya secara ekslusif.

Baca juga: Mantan Walikota Balikpapan Rizal Effendi Blak-blakan Kaltim Tidak Punya Menteri Tidak Punya Jenderal

Baca juga: Kembali ke Politik, Mantan Walikota Balikpapan Rizal Effendi: Tak Gampang jadi Caleg Zaman Sekarang

Jika nanti berkarir lagi di legislatif bapak yakin bisa berkiprah lebih untuk Kaltim?

Harusnya bisa. Karena zamankan berubah. Karena kita punya kekuatan baru untuk berjuang di pusat, (yakni IKN).

Kalau ini tidak diimbangi dengan perhatian jangan salahkan kalau masalah sosial IKN lebih tinggi dari yang diperkirakan.

Selain Balikpapan, prediksi bapak, lumbung suara bapak ada di mana?

Ya, kalau keakraban saya dengan teman-teman paling besar di Balikpapan dan Samarinda.

Jangan-jangan sudah menyiapkan timses?

Tidak. Karena terbatas biaya, strategi pendekatannya sama seperti dulu. Banyak mengikuti kegiatan masyarakat, undangan perkawinan, itu kan ikatan batinnya jauh lebih tinggi karena selalu ingat kehadiran kita.

Ikatan batinnya lebih kuat dibandingkan pendekatan dengan uang.

Jadi memilih jalur emosional begitu, menghadiri undangan kondangan?

Ya jalur emosional karena memang tidak punya finansial.

Persaingan menuju Senayan kan ada 8 kursi, banyak juga tokoh-tokoh politik Kaltim yang maju di DPR RI di 2024 nanti. Bagaimana bapak memandang hal tersebut?

Jadi pesaing kita ini tidak saja tokoh di Kaltim. Tapi juga ada pesaing baru yang direkomendasi partai dari luar Kaltim.

Itu memang tidak gampang karena mereka mengandalkan kekuatan finansial dan jaringan.

Saya meyakini bahwa di tengah itu kita masih punya tempat. Bisa ikut bersaing walaupun kita memahami mereka juga kuat.

Dan persaingan dari pusat itu lebih menjadi tantangan lagi kalau akhirnya MK memutuskan (sistem pemilu) proporsional tertutup.

Sementara calon DPR RI memang rekomendasinya DPP yang memutuskan. Itu menjadi tantangan baru kalau sampai proporsional tertutup yang dimenangkan MK.

Apa kelebihan bapak dibanding calon-calon lainnya, terutama dari pusat?

Kalau pusat, kita tanamkan kepada pemilih, masa orang daerah sendiri dikesampingkan. Kemudian kedua, orang daerah lebih tahu daripada orang pusat.

Orang daerah perjuangannya lebih tinggi dibandingkan orang pusat. Ya mungkin itu yang kita tanamkan walaupun dari pusat juga memiliki kelebihan.

Ada plus minus. Menurut saya ikatan emosional yang paling kuat untuk kita sampaikan.

Sudah ada persiapan tim atau bagaimana?

Ya, sambil berjalan.

Pemilu 2024 ini kan juga ada pemilihan gubernur. Apakah tertarik ikut serta?

Ya, secara alamiah ya ada. Tapi saya juga tahu diri bahwa ada keterbatasan-keterbatasan.

Misalnya, sudah ada yang melamar saya menjadi wakil, itu sudah ada.

Sejauh ini kan Nasdem, ketua DPPnya merupakan incumbent. Misalnya beliau maju Nasdem dipastikan mencalonkan ya. Nah jika ada tawaran dari partai lain seperti apa nanti sikap bapak?

Ya kita tidak bisa berandai-andai, tapi kan kita lihat kalau nanti misalnya pertimbangan DPP bahwa ini ada calon dari Nasdem, ada juga calon dengan partai lain ya kita lihat itu.

Tapi mungkin juga kalau Nasdem memutuskan tidak pilih saya, apakah calon gubernur atau wakil mungkin saya mengikuti garis partai.

Maksudnya patuh terhadap keputusan partai walaupun ada tawaran menarik dari partai lain?

Ya sementara ini 60:40, 60 lebih ke partai dan 40 di tawaran seperti itu. Sekali lagi karena politik ini dinamis, bisa turun naik ya kita lihat.

Bapak kan punya pengalaman kontestasi Pilgub. Apakah memang seberat itu perjuangannya dibandingkan ketika bapak menjadi walikota?

Banyak hal baru walaupun sudah ada modal dari pemilihan walikota, pemilihan pilgub banyak warna lain juga yang harus diperhitungkan.

Ternyata ada unsur-unsur lain juga yang penting di pilgub. Tantangannya lebih berat dibandingkan dengan pilwali.

Wilayahnya lebih luas, pemilihnya lebih banyak, dan banyak hal.

Mungkin statement terkait dengan kondisi masyarakat dan rencana bapak kedepannya?

Saya ingin betul ada dibangun kesadaran bersama bahwa IKN ini sangat penting, terutama untuk anak cucu dan perkembangan wilayah kita.

Jangan sampai kita lewatkan begitu saja. Ini harus dibangun betul darah daging orang Kalimantan Timur.

Jadi harus mempersiapkan diri betul bahwa kita bisa ‘merebut’ IKN dalam pengertian bahwa kita bisa banyak menarik manfaat dari hadirnya IKN.

Itu yang harus kita bangun betul di masyarakat kita, baik masyarakat sekarang maupun generasi yang akan datang.

Seandainya nanti di 2024 bapak lolos ke Senayan, kemudian setelahnya ada tawaran dari partai lain maju ke Pilgub, mana yang akan bapak pilih?

Saya komitmen di DPRnya. Saya ingin berjuang untuk itu. Jangan sampai saya dianggap jadi (anggota) DPR sebagai batu loncatan.

Saya tidak mau. Begitu saya terpilih saya ingin fokus. (Sintya Alfatika Sari/Bagaian 3/Selesai)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved