Ramadhan 2023
Cocok untuk Referensi Khutbah Idul Fitri 2023 PDF, Tema Menebar Maaf dan Membangun Kebersamaan
Cocok untuk dijadikan referensi Khutbah Idul Fitri 2023 PDF, tema menebar maaf dan membangun kebersamaan.
TRIBUNKALTIM.CO - Cocok untuk dijadikan referensi Khutbah Idul Fitri 2023 PDF, tema menebar maaf dan membangun kebersamaan.
Dalam melaksanakan sholat Idul Fitri (sholat ied) seringkali diselingi khutbah di bagian akhir.
Khutbah bisa dikatakan sebagai bagian dari Sholat Idul Fitri. Namun memang, khutbah Idul Fitri hukumnya sunnah, apabila dilakukan mendapat pahala dan jika tidak dikerjakan tidak berdosa.
Apabila tidak ada khutbah pun shalat ied tetap sah.
Kendati begitu, tak ada salahnya membaca contoh khutbah Idul Fitri 1444 berikut ini.
Khutbah di bawah ini adalah ringkasan dari khutbah berjudul “Idul Fitri dan Semangat Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan” yang disampaikan Pendiri Pusat Studi Al-Qur’an (PSQ) KH M. Quraish Shihab, dikutip dari Kemenag:
Allah Akbar, Allah Akbar, Wa Lillahil Hamd.
Dengan takbir dan tahmid, kita melepas Ramadan yang insya Allah telah menempa hati, mengasuh jiwa serta mengasah nalar kita.
Baca juga: Contoh Naskah Khutbah Idul Fitri 1444 H/ 2023 M PDF, Tema Mengetuk Pintu Surga
Dengan takbir dan tahmid, kita melepas bulan suci itu dengan hati harus penuh harap, dengan jiwa kuat penuh optimisme, betapa pun beratnya tantangan dan sulitnya situasi.
Ini karena kita menyadari bahwa Allah Maha Besar. Allahu Akbar, Allahu Akbar! Semua kecil dan ringan selama kita bersama dengan Allah.
Kita bersama sebagai umat Islam dan sebagai bangsa, kendati mazhab, agama atau pandangan politik kita berbeda, karena kita semua ber-Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kita semua satu bangsa, satu bahasa dan satu tanah air dan kita semua telah sepakat ber-Bhineka Tunggal Ika, dan menyadari bahwa Islam, bahkan agama-agama tidak melarang kita berkelompok dan berbeda. Yang dilarangnya adalah berkelompok dan berselisih.
Maksudnya: Janganlah menjadi serupa dengan orang-orang yang berkelompok-kelompok dan berselisih dalam tujuan setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan. Mereka itulah yang mendapatkan siksa yang pedih. Demikian QS. Ali ‘Imran [3]: 105.
Saudara. Keragaman dan perbedaan adalah keniscayaan yang dikehendaki Allah untuk seluruh makhluk, termasuk manusia.
Seandainya Allah menghendaki niscaya kamu dijadikannya satu umat saja, tetapi (tidak demikian kehendak-Nya). Itu untuk menguji kamu menyangkut apa yang dianugerahkan-Nya kepada kamu. Karena itu berlomba-lombalah dalam kebajikan (QS. Al-Maidah [5]: 48).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.