Berita Kaltara Terkini

BPOM Pusat Ungkap Temukan Takjil Berbahaya Selama Ramadhan

Kepala BPOM RI, Penny Lukito mengungkapkan menemukan adanya takjil di Bulan Ramadhan ini mengandung bahan berbahaya

Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/HO
Kepala Balai POM di Tarakan, Herianto Baan bersama awak media mengikuti konferensi pers bersama BPOM RI, Penny Lukito, Senin (17/4/2023) siang.TRIBUNKALTIM.CO/HO 

TRIBUNKALTIM.CO- Kepala BPOM RI, Penny Lukito mengungkapkan menemukan adanya takjil di Bulan Ramadhan ini mengandung bahan berbahaya.

Namun jumlahnya hanya 1,1 persen dari total 8.600 sampel takjil diuji tersebar di seluruh Indonesia selama Ramadhan

"Hanya 1,1 persen ditemukan mengandung bahan berbahaya," ujarnya saat konferensi persĀ  serentak dilaksanakan secara nasionl di BPOM RI dan di masing-masing UPT seluruh daerah di Indonesia

Jumlah 0ersĀ hasil pengawasan rutin khusus Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah juga diikuti BPOM Tarakan, Senin (17/4/2023) bersama awak media siang ini, pukul 11.30 WITA

Kegiatan konferensi pers ini juga serentak dilaksanakan secara nasionl di BPOM RI dan di masing-masing UPT seluruh daerah di Indonesia.

Baca juga: Pemkab Kukar dan BPOM Cek Kandungan Makanan di Pasar Ramadhan Tenggarong

Baca juga: Terbaru, BPOM Cabut Izin Edar 15 Obat Sirup, Tercemar EG Penyebab Gagal Ginjal Akut

Kegiatan serentak dilaksanakan secara daring melalui Zoom dan dipimpin langsung Kepala BPOM RI, Penny Lukito.

Dikatakan Penny Lukito dalam sambutannya, kegiatan pengawasan rutin khusus ini selalu dilaksanakan jelang hari raya besar keagamaan.

"Ini sebagai bentuk perlindungan kepada masyarakat di hari raya besar keagamaan, seperti Idul Fitri tahun ini dan Ini rutin dilaksanakan bersama lintas sektor," terang Penny Lukito dalam sambutannya, Senin (17/4/2023).

Targetnya kata Penny Lukito, menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, dilakukan intensifikasi pangan, melihat produk pangan izin edar atau ada NIB dan kedaluwarsa serta apakah mengandung bahan berbahaya.

"Jadi yang dilihat kedaluwarsa, rusak atau tidak yang dilakukan di sarana imoprtir, gudang, melihat parcel rusak. Termasuk tempat pusat penjualan takjil," terangnya.

Penny Lukito melanjutkan, periode dilaksanakan 13 Maret 2023 sampai 19 April 2023 dan tahapannya keempat saat ini dari enam tahapan yang ada. Dimulai dari mengumpulkan data dan evaluasi kembali dengan target dikumpulkan.

Total ada 2.600 sarana peredaran yang diperiksa disasar di seluruh provinsi di Indonesia.

"Kemudian 12 gudang importir, 11 gudang E-commerce, 2.200 lebih sarana ritel. Total ada 28 persen ditemukan tidak memenuhi ketentuan. Saya kira ini menurun dari tahun kemarin lebih dari 28 perseb," jelas Penny Lukito.

Sarana ditemukan umumnua ritel, dan lainnya persentase ditemukan kecil. Kemudian ada satu e-commerce. Penny Lukito menjelaskan dengan temuan ditindkalanjuti dengan pembinaan, penegakan hukum.

Baca juga: Soroti Kasus Gagal Ginjal karena Obat Sirup, Rocky Gerung: Tanggung Jawab BPOM Diperlukan

"Kesimpulan temuan produk kita, ada yang tidak memenuhi ketentuan ada di Timur, perbatasan dan ini jadi fokus BPOM termasuk kepulauan juga, pulau Timur Papua, ada ditemukan masih yang pangan rusak, kedaluwarsa. Begitu juga di NTT, dan di perbatasan Sumatera, pangan izin edar, jenisnya umum ya minuman kemasan teh kopi, serbuk, pasta mie, minuman cair berkarbon, dan produk rusak susu kental manis uht, ikan dalam kaleng, cokelat dan olahan," urai Penny. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul BREAKING NEWS Selama Ramadhan, BPOM RI Temukan Takjil Mengandung Bahan Berbahaya, https://kaltara.tribunnews.com/2023/04/17/breaking-news-selama-ramadhan-bpom-ri-temukan-takjil-mengandung-bahan-berbahaya.

Sumber: Tribun kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved