IKN Nusantara

Kadin Minta Kepastian Pasar, Berharap IKN Nusantara Tak Hanya Dihuni 200 Ribu ASN

Minta kepastian pasar, Kadin berharap IKN Nusantara tak hanya dihuni 200 ribu ASN

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra

TRIBUNKALTIM.CO - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menawarkan beberapa insentif untuk para investor agar berinvestasi di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara, Kalimantan Timur.

Adapun insentif tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2023.

Dilansir dari Kontan, Wakil Ketua Umum Kadin Shinta Kamdani tak mempermasalahkan insentif yang diberikan.

Akan tetapi, dia juga memberikan sejumlah masukan kepada pemerintah, khususnya dari sisi permintaan.

"Insentif IKN bagus, cuma sekarang yang paling utama adalah demand karena kalau pasarnya enggak ada, kami mau develop apa pun di sana akan kesulitan," ucap dia di Hotel Kempinski, Rabu (18/4).

Shinta mengatakan para pengusaha tentu harus mengukur juga dari segi komersilnya.

Oleh karena itu, dia berharap pemerintah dapat menyiapkan demand-nya dan tidak hanya cukup dari ASN 200 ribu saja.

Menurut dia, mungkin pemerintah bisa mencari cara agar demand tidak hanya tergantung kepada para ASN, tetapi bisa juga dari daerah sekitar.

Pemerintah tentu harus mempertimbangkan soal perkembangan infrastruktur di IKN, termasuk menyangkut logistik.

Sebab, hal itu akan sangat penting baik dari sisi pengusaha terkait permintaan.

Di sisi lain, Shinta juga berharap kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) yang akan berlaku tidak mengganggu dari sisi daya saing bisnis.

"Dari sisi bunga itu kadang-kadang tidak kompetitif dibandingkan negara lain, makanya kami mengerti alasan kebijakan itu harus dilakukan.

Pemerintah juga seharusnya bisa mengukur, jangan sampai mengganggu daya saing daripada bisnis tersebut," kata dia.

Sebelumnya, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Agung Wicaksono menyampaikan bahwa, terdapat 182 pengajuan Letter of Intent (LOI) dari para pengusaha yang akan berinvestasi di IKN.

Data itu hingga 10 April 2023.

Hal tersebut dikemukakannya dalam seminar terbuka di Pavillion Indonesia Infinite Journey, Hall 2, Hannover Messe 2023, Jerman, pada Selasa (18/04/2023).

Menurut dia, 182 LOI itu diajukan ke OIKN oleh para calon investor dari 16 negara asal perusahaan.

"50 persen di antaranya berasal dari Indonesia, dan sebagian besar lainnya berasal dari Singapura, Malaysia, Amerika, Perancis dan China," ujar Agung Wicaksono dalam keterangan resmi dikutip dari laman IKN.

Potensi investasi itu tersebar pada berbagai bidang infrastruktur, di antaranya adalah 22 LOI diajukan untuk bidang teknologi, 21 bidang energi, 15 bidang pendidikan.

Kemudian, 15 LOI lainnya untuk pembangunan infrastruktur perumahan, serta sisanya bidang kesehatan, waste management, hingga gedung perkantoran.

Sekretaris OIKN Achmad Jaka Santos Adiwijaya menambahkan, berharap semakin banyak investor kelas dunia yang dapat memanfaatkan investasi di Nusantara.

"Fasilitas terbaik akan diberikan untuk kemudahan berbisnis di ibu kota masa depan Indonesia, Nusantara," tandasnya.

Beberapa fasilitas kemudahan berusaha bagi investor antara lain tax holiday, keringanan pajak hingga 100 persen bagi investor pada bidang infrastruktur dan usaha lainnya.

Termasuk untuk sektor Wilayah Kawasan Pusat Keuangan.

Kemudian ada juga super tax deduction, bea masuk, dan kemudahan untuk impor barang modal, serta bebas bea masuk untuk impor bahan dan barang. (*)

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved