Hari Pendidikan Nasional 2023
25 Puisi Hari Pendidikan Nasional 2023 Penuh Makna, Ada Puisi Untuk Guru Tercinta
Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional 2023, yuk kirimkan ucapan berupa puisi.
Penulis: Amilia Lusintha | Editor: Amilia Lusintha
Saat langkah kaki ini
menapak ke bumi pertiwi
Hati kecil tersentuh pilu
tak terhenti hingga tepi
Melihat anak-anak kecil
bermain dipelosok ujung negeri
Harga pendidikan yang tinggi
hanya harapan yang tidak bisa terbeli
Bukankah mereka bibit generasi
tangguh yang bisa disemai esok?
Bukankah membentuk pemuda yang
cerdas itu cita-cita bangsa?
Entah mengapa jalan itu
tidak terbuka hingga buntu
Keadaan kacau tidak lagi
menjadi suatu penyelesaian
Puisi Hardiknas 7: Ki Hajar Dewantara
Hari ini adalah hari berharga
Hari di mana kegelapan
mulai sirna perlahan
Karena yang terbelakang berusaha maju
Dengan membaca dan menulis
2 Mei adalah hari kelahiranmu
Engkau yang sabar membimbing belajar
Agar Indonesia tak selalu dalam kegelapan
Dengan belajar lebih mendalam
Ing ngarsa sung tuladha
Di depan menjadi panutan
Ing madya mangun karsa
Di tengah memberi semangat
Tut wuri handayani
dan di belakang mendukung
Inilah sloganmu
Yang memotivasi
pendidikan Indonesia
Puisi Hardiknas 8: Hari Pendidikan Nasional
Di hari pendidikan nasional ini kita patut bangga
Berkat pahlawan dan guru tanpa tanda jasa
Dunia tertawa layaknya pelangi hadir sehabis hujan
Warnanya menawan membuat tingkat perhatian
Segala penjuru terangi dengan sinar pengetahuan
Menjadi indah menikmati bunga pesona dunia
Semakin berkembang dengan tekhnologi canggih
Semakin modern dengan karya anak bangsa Indonesia
Pendidikan mengajarkan patriot yang sopan dan ksatria
Sehingga tumbuh pemuda dan pemudi yang semangat membangun negara
Pendidikan mengajarkan cinta alam
Sehingga terjaga kekayaan alam dan lingkungan yang sejahtera
Tanpa pendidikan mungkin negara tidak akan berdiri kokoh
Lemah terserang musuh tertindas oleh zaman tak berdaya
Miskin harta dan miskin ilmu menyiksa tentram
Terjatuh luka menghadapi kenyataan dunia
Karena pendidikan kita bisa hidup bahagia
Pengetahuaan luas seluas samudra ilmu
Kecerdasan tertanam dalam pikir kreatif
Terhiasi dengan jiwa baik dan dermawan
Terimakasih pendidikan …
Engkau telah membuka mata dari kebutaan.
Puisi Hardiknas 9: Perjuangan Meraih Mimpi
Sejuta angan dan mimpi
Menari di kepalaku
Sejuta harapan
Bergema di dalam hatiku
Ke manakah semua ini kubawa?
Kehidupan yang maha keras
Menghadang impian dengan batu rintangan
Takkan kulepas genggaman mimpiku
Melupakan imajinasi sejenak
Berjerih payah mewujudkan mimpi
Setiap jerih payah pasti terbayar
Berikan banyak harapan
Semangat perjuangan berkobar
Demi mimpi di masa depan
Takkan ku berpaling darinya
Kan kuraih mimpi setinggi bintang
Puisi Hardiknas 10: Hari Pendidikan Nasional
Jika kau lihat bendera merah putih berkibar di halaman sekolah
Belum tentu di sana ada orang Indonesia
Jika kau dengar Pancasila dibacakan berulang-ulang
Belum tentu semua yang mendengarnya punya Tuhan Yang Maha Esa
Jika kau lihat Pak Guru pakai sepeda Kumbang,
Itu pasti kau sedang mimpi bertemu Oemar Bakri
Jika kau lihat anak sekolah memakai seragam,
Pastikan tubuhnya tak tampak oleh umum
Jika kau lihat guru memukul muridnya, itu biasa
Jika kau lihat sekolah-sekolah negeri dan swasta jauh berbeda,
Itu karena sekarang pendidikan pun menjadi ladang bisnis
Jika kau lihat Politisi berjanji tentang pendidikan murah dan cerdas
lihatlah, pendidikan pun di dramatisir
Puisi Hardiknas 11: Pesan dari Guru
Kulihat dari kejauhan Ia memarkir sepeda tuanya
Kulihat keringat berkilap di dahinya
Kudengar suara napasnya yang terengah-engah
Kucium aroma keringat yang berbaur dengan parfumnya
Tersungging senyum manis dari bibirnya
Bibir yang selalu mengucap kata-kata mutiara
Bibir yang tak henti mendoakan siswanya
Bibir yang mengeluarkan ilmu untuk diajarkan kepada siswanya
Suatu hari, Ia pernah berkata,
“Anak-anakku, kita memang hidup di desa
Terpencil.. Jauh dari ramainya ibu kota
Tapi… Jangan pernah kalian merasa kerdil
Bangkitlah… Bergeraklah… berjuanglah…
Hancurkan kebodohanmu
Raih cita-citamu
Bangkit dari tidurmu dan gapai mimpi indah itu
Aku memang orang tua yang sudah sepuh
Tapi, cintaku pada kalian takkan pernah lusuh”
Puisi Hardiknas 12: Terima Kasih
Kau yang membimbing
Kau yang mengajar
Kau yang mendidik
Kau layak mendapat julukan
Pahlawan tanpa tanda jasa
Tak pernah bosan
Mengajar dan membimbing
Kau bagai cahaya
Menerangi jiwa-jiwa yang gelap
Dari segala ilmu yang tak tahu
Puisi Hardiknas 13: Gudang Ilmu
Dengan kokoh ia berdiri
Dengan gagah ia merendah diri
Dari yang bagus hingga yang lusuh
Setiap bagian tubuhmu bermanfaat
Tak kenal baru atau lama
Selalu terselip ilmu dalam lembaranmu
Buku…
Kau guru yang diam tapi mencerdaskan
Puisi Hardiknas 14: Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Kulihat kau berbuat
Kutiru apa yang kau buat
Kudengar kau berbicara
Kuucap apa yang kudengar
Kucoba merasakan apa yang kau rasa
Meskipun lelahmu tak kau rasa
Pahlawanku..
orang tuaku di sekolah
jangan bosan untuk terus mendidik dan mengajar kami
Ilmu yang kau beri menjadikan kami manusia berbudi
menjadikan kami siap menjalani kehidupan
Tetaplah menjadi panutan
Pahlawan tanpa tanda jasa
Tapi jasamu tetap terkenang
Puisi Hardiknas 15: Bersahabatlah dengan Ilmu
Bersahabatlah dengan ilmu
Maka kehidupan yang cerah memihakmu
Bersahabatlah dengan ilmu
Maka harapan terasa dekat di genggamanmu
Dunia akan selalu membutuhkanmu
Membutuhkan ilmumu
Membutuhkan kerja kerasmu
Membutuhkan semangatmu
Teruslah belajar
Hingga tak lagi mengenal rasa lelahmu
Teruslah belajar
Hingga kesuksesanlah yang menemani hari-harimu
Puisi Hardiknas 16: Hariku Pendidikanku
Hari-Hari menuntut ilmu
Berjibaku dengan buku
Demi menggapai masa depanku
Pendidikan diutamakan
Jangan hidup dalam kebidihan
Orang pintar sejahtera
Memajukan nusa bangsa
Membangun nnegara cara dengan akhlak mulia
Menguatkannya dengan pengetahuan
Untuk membangun Indonesia Raya
Negeri indah yang ku cinta
Puisi Hardiknas 17: Puisi Pendidikan Nasional
Gelorakan selalu
Semangat menimba ilmu
Memeperluas horison pikir pandang
Untuk kebahagiaan masa depan
Jangan sampai kiranya
Atom-atom waktu melenggang sia
Hidup dalam keasyikan berlupa
Hura-hura berteler ria
Masa muda penuh potensi
Kembangkan bakat dan talenta
Hari-hari penuh daya cipta
Malam-malam penuh perenungan mendalam
Etos studi dan kerja
Jadikan gemuruh gelombang samudra
Nyalakan gairah mengejar cita
Bagaikan dian nan tak kunjung padam
Puisi Hardiknas 18: Ilmu Bagaikan Cahaya
Ilmu bagaikan cahaya
Menerangi manusia
Mengetahui jalan kemasa depan
Agar hidup penuh kesejahteraan.
Berangkat pagi penuh semangat
Mencari ilmu yang manfaat
Supaya kita menjadi hebat
Negeri makmur serta kuat.
Negeri dan Pendidikan
Negeri yang nestapa
Jika tidak ada gurunya
Yang mengajari manusia
Dengan ilmu bercahaya.
Puisi Hardiknas 19: Pahlawan Pendidikan
Jika dunia kami yang dulu kosong tak pernah kau isi
Mungkin hanya ada warna hampa, gelap tak bisa apa-apa, tak bisa kemana-mana
Tapi kini dunia kami penuh warna
Dengan goresan garis-garis, juga kata
Yang dulu hanya jadi mimpi
Kini mulai terlihat bukan lagi mimpi
Itu karena kau yang mengajarkan
Tentang mana warna yang indah
Tentang garis yang harus dilukis
Juga tentang kata yang harus dibaca
Terimakasih guruku dari hatiku
Untuk semua pejuang pendidikan
Dengan pendidikanlah kita bisa memperbaiki bangsa
Dengan pendidikanlah nasib kita bisa dirubah
Apa yang tak mungkin kau jadikan mungkin
Hanya ucapan terakhir dari mulutku
Di hari pendidikan nasional ini
Gempitakanlah selalu jiwamu wahai pejuang pendidikan Indonesia
Puisi Hardiknas 20: Sumber Ilmuku
Di mana?
Di sana
Bagaimana?
Di sana yang terbaik
Ya… di sana
Di sana aku mendapatkanmu
Kamulah sumber ilmuku
Ilmu tuk senantiasa terpana
Senangkah di sana?
Mengapa tidak?
Di sana sumber inspirasiku
Di sana kutemukan ilmuku
Sumber ilmuku
Di guruku
Di kawanku di orang tuaku
Puisi Hardiknas 21: Aku dan Masa Depanku
Ketika sang mentari menampakkan sinarnya
Diiringi kicauan burung yang menyapa
Detik demi detik yang berbunyi
Membangunkanku untuk menggapai cita
Buku-buku yang memandangku
Seolah tak rela menenggelamkanku dalam angan
Kutatap mentari dan berkata
Aku siap demi masa depanku
Semangat yang membara
Membangkitkan jiwa dan raga
Lonceng sekolah yang memanggil
Adalah awal mengumpulkan ilmu
Menuntut ilmu
Ialah candu bagiku
Menambah kecerdasan
Dan menjadi jembatan
Akan cita-citaku
Puisi Hardiknas 22: Ilmu Abadi
Ilmu adalah cahaya kehidupan
Menjadi penerang dalam gelapnya kehidupan
Begitu luas untuk dijelahi
Ilmu bagaikan petunjuk
Penuntun ke jalan yang benar
Menjadi dasar atas apa yang kita lakukan
Ilmu tak pernah lekang oleh waktu
Berkembang seiring berkembangnya waktu
Dan akan terus berkembang hingga akhir kehidupan
Puisi Hardiknas 23: Tujuan Ilmu
Aku melangkah tanpa arah tujuan
Hingga impian menjadi suram
Aku berimajinasi seperti elang
Hingga rintangan terlihat ringan
Aku membuang waktu untuk tujuan
Hingga pengetahuan tampak luas dan terang
Aku berhasil menuntut ilmu
Hingga pekerjaan terasa kesenangan
Puisi Hardiknas 24: Waktu adalah Ilmu
Untuk bisa terbang harus butuh waktu
Untuk bisa berlari harus menguasai waktu
Untuk bisa berenang harus meluangkan waktu
Untuk bisa melompat harus mengatur waktu
Butuh waktu untuk menguasai materi
Menguasai waktu untuk sukses dari bangku sekolah
Meluangkan waktu untuk mengibarkan ilmu
Mengatur waktu untuk membawa nama baik sekolah
Puisi Hardiknas 25: Belajar
Ketika matahari terbit memancarkan sinarnya
Seketika itu jiwa ragaku terbakar
Terbakar oleh semangat belajar
Demi mencapai tujuan mulia
Belajar…
Menjadi jalan yang menyakitkan demi mencapai sebuah tujuan
Luka, ejekan, perih terasa selama belajar
Namun, hati tetap teguh dalam belajar
Belajar…
Menjadi jalan cita dan harapan bagi masa depan
Belajar seakan menjadi semangat untuk terus maju
Maju melawan kebodohan
Itulah 25 kumpulan Puisi Hardiknas atau Puisi Hari Pendidikan Nasional yang bisa Anda gunakan. Selamat Hari Pendidikan Nasional! (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.