Video Viral

KKB Bakal Digempur, Polri Ubah Pola Operasi di Papua, Susul Status Siaga Tempur TNI

KKB bakal digempur, Polri ubah pola operasi di Papua, susul status siaga tempur TNI

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Sandrio

TRIBUNKALTIM.CO - Polda Papua akan mengubah pola penanganan terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Pola tersebut merupakan bagian dari strategi dan upaya untuk menjaga situasi tetap kondusif.

Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono juga menaikkan status operasi di Papua menjadi siaga tempur darat.

Dilansir dari Tribun Papua, Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri menjelaskan, perubahan pola tersebut adalah, dari yang sebelumnya atau selama ini operasi penanganan, kini akan menjadi operasi penegakan hukum.

"Langkah ini segera dilakukan mengingat tingkat aksi teror yang dilakukan KKB semakin brutal kepada masyarakat," katanya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, pihaknya akan berkunjuk ke Kabupaten Mimika untuk menggelar pertemuan dengan beberapa satuan tugas (Satgas) yang ada di Mimika guna memantapkan pola penanganan tersebut.

"Rencana Minggu ke Timika untuk menggelar pertemuan dengan beberapa Satgas hukum yang ada di sana," tegasnya.

Selain melakukan pertemuan dengan Satgas, lanjut Irjen Pol Mathius D Fakhiri, pihaknya juga akan mengundang Bupati Mimika, Johannes Rettob dan beberapa tokoh adat dan tokoh masyarakat guna membahas langkah penegakan hukum bagi KKB.

Baca juga: Jurus Baru KKB Papua, Mainkan Narasi Playing Victim Jadi Korban Pengeboman TNI-Polri

Perubahan pola penanganan tersebut, selain agar situasi tetap kondusif, juga untuk mempersempit ruang gerak KKB.

"Kita betul-betul tidak boleh lagi memberikan ruang bagi mereka (KKB) untuk melakukan aksi kejahatan yang bukan hanya merugikan masyarakat sipil, tetapi juga merengut nyawa aparat keamanan yang bertugas,” tandasnya.

Ia menambahkan, siap menindak siapa saja yang menjadi bagian dari pergerakan KKB, baik itu yang terlibat langsung maupun yang berada di balik layar dari pergerakan KKB.

Sebelumnya, anglima TNI Laksamana Yudo Margono meningkatkan status operasi di Nduga, Papua Pegunungan menjadi siaga tempur.

Perubahan status operasi tersebut, menyusul serangan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB ke prajurit TNI saat operasi penyelamatan pilot Susi Air.

Dilansir dari Tribunnews.com, Yudo menyebut, dalam upaya penyelamatan Pilot Susi Air pihaknya melaksanakan operasi penegakan hukum dengan pendekatan halus atau soft approach.

Namun, melihat situasi yang tak memungkinkan dirinya pun memutuskan untuk mengubah operasi itu menjadi siaga tempur.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved