Hari Pendidikan Nasional 2023
Refleksi Hari Pendidikan Nasional 2023 dan Mendalami Sisi Lain Ki Hadjar Dewantara
Kenapa Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) kerap dikaitkan dengan sosok Ki Hadjar Dewantara?
Selain mendirikan lembaga pendidikan, ia juga aktif menulis dengan tema pendidikan dan kebudayaan berwawasan kebangsaan.
Baca juga: 15 Template CapCut Hari Pendidikan Nasional 2023, Pakai Twibbon Video dan Share ke WA atau IG
Melalui tulisan-tulisannya, Ki Hadjar Dewantara berhasil meletakkan dasar-dasar pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia.
Kutipan terkenal dari sosok Ki Hadjar Dewantara saat ini dijadikan sebagai semboyan pendidikan Indonesia, yakni "tut wuri handayani".
Secara lengkap, semboyan dalam bahasa Jawa tersebut adalah "ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani".
Ing ngarsa sung tulodo, artinya "di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik".
Baca juga: Swiss Tawarkan Transfer Pengalaman Bangun Pendidikan dan Wisata untuk IKN Nusantara
Ing madya mangun karsa, artinya "di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa atau ide".
Tut wuri handayani, artinya "dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan".
Ki Hadjar Dewantara merupakan menteri pendidikan pertama di Indonesia.
Sosoknya diamanati sebagai Menteri Pengajaran Indonesia pada Kabinet Presiden Soekarno.
Baca juga: 28 Ucapan Hardiknas 2023: Kata-kata Selamat Hari Pendidikan Nasional untuk Guru yang Menyentuh Hati
Ki Hadjar Dewantara juga merupakan Pahlawan Nasional kedua yang ditetapkan Presiden pada 28 November 1959 berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor 305 Tahun 1959 tertanggal 28 November 1959.
Melalu surat keputusan itu pula, dirinya ditetapkan sebagai Bapak Pendidikan Nasional.
Ki Hadjar Dewantara mendapatkan penghargaan dari pemerintah atas jasa-jasanya.
Ia dianggap telah memelopori sistem pendidikan nasional berbasis kepribadian dan kebudayaan nasional.
Baca juga: 28 Link Twibbon Hardiknas 2023, Kirim Twibbon di Hari Pendidikan Nasional 2 Mei
Kiprah selain pendidikan Bapak Pendidikan Nasional ini pernah bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar, seperti Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara.
Ia juga aktif dalam organisasi sosial dan politik, salah satunya organisasi Budi Utomo.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.