Hari Pendidikan Nasional 2023
Refleksi Hari Pendidikan Nasional 2023 dan Mendalami Sisi Lain Ki Hadjar Dewantara
Kenapa Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) kerap dikaitkan dengan sosok Ki Hadjar Dewantara?
Pada 25 Desember 1912, Ki Hadjar Dewantara bersama rekan tiga serangkai mendirikan Indische Partij.
Namun, organisasi tersebut ditolak oleh Belanda dan menggantinya dengan membentuk Komite Bumiputera pada 1913.
Baca juga: Cara Cari Pelatihan Kartu Prakerja Sesuai Tingkat Pendidikan, Saldo Jangan sampai Hangus
Komite tersebut bertujuan untuk melancarkan kritik terhadap Pemerintah Belanda yang bermaksud merayakan 100 tahun kebebasan negeri Belanda dari penjajahan Perancis dengan menarik pajak dari rakyat kecil.
Ia mengkritik perayaan tersebut melalui tulisan yang berjudul "Als Ik Eens Nederlander Was" (Seandainya Aku Seorang Belanda) dan "Een voor Allen maar Ook Allen voor Een" (Satu untuk Semua, tetapi Semua untuk Satu Juga).
Akibat tulisan tersebut, Ki Hadjar Dewantara ditangkap dan dibuang ke Pulau Bangka.
Namun, ia bernegosiasi untuk dibuang ke Belanda dan diizinkan oleh Belanda.
Baca juga: 30 Ucapan Spesial Hari Pendidikan Nasional 2023 Mengandung Arti, Cocok Jadi Caption di Media Sosial
Ki Hadjar Dewantara merasa bahwa pendidikan adalah sebuah cara terbaik untuk memperkuat orang Indonesia.
Banyak teori yang melandasi cara berpikir Ki Hadjar Dewantara.
Salah satunya adalah pemikir teori pendidikan reformis dari Italia, Maria Montessori.
Ki Hadjar Dewantara juga banyak dipengaruhi oleh penyair dan filsuf asal India yakni Rabindranath Tagore.
Baca juga: Masih Ada Waktu Puasa Syawal, Lengkap dengan 4 Manfaat dan Bacaan Niatnya
Pemikiran yang diambil dari Maria Montessori adalah terkait pendidikan usia dini.
Hal yang diterapkan pada pendidikan Montessori adalah bagaimana peserta didik memiliki kebebasan dalam belajar, tempat belajar yang menyenangkan dan dapat membangun karakter peserta didik dengan metode bernyanyi dan menari.
Sedangkan pemikiran dari Tagore diambil Ki Hadjar Dewantara dari sisi konsep kebebasan dan merdeka yang beliau terapkan dalam sistem pembelajaran Taman Siswa.
Bahkan melalui tulisannya Ki Hadjar Dewantara gencar mengkritik Belanda.
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 5 SD Halaman 12-19, Ciri dan Contoh Tangga Nada Mayor dan Minor
Beliau sering membuat tulisan yang menyoroti pemerintahan Belanda lewat berbagai surat kabar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.