Hari Pendidikan Nasional 2023
Hari Pendidikan Nasional 2023, Berikut Teks Doa Upacara Hardiknas di 2 Mei Sesuai Pedoman
Teks doa upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2023, yang banyak dicari.
TRIBUNKALTIM.CO - Teks doa upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2023, yang banyak dicari.
Hardiknas diperingati setiap tahunnya pada 2 Mei sesuai Keppres RI Nomor 316 Tahun 1959, dan tahun ini digelar pada Selasa (2/5) besok.
Peringatan ini ditetapkan sebagai salah satu wujud nyata pemerintah Indonesia akan pentingnya pendidikan di negeri ini.
Penetapan Hari Pendidikan Nasional ini pun dilatarbelakangi oleh sosok yang memiliki jasa luar biasa di dunia pendidikan Indonesia, yakni Ki Hadjar Dewantara yang lahir pada tanggal 2 Mei 1889.
Untuk merayakan peringatan ini pun pemerintah dan masyarakat Indonesia pun selalu memperingatinya dengan mengadakan upacara bendera secara serentak.
Terkait dengan pelaksanaan upacara bendera Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di tahun 2023 ini pun Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia telah merilis pedoman yang juga berisikan tata upacara atau susunan upacaranya.
Salah satu susunan acara dalam upacara peringatan ini adalah pembacaan doa.
Di bawah ini pun kami sajikan teks doa upacara Hari Pendidikan Nasional tahun 2023 yang sesuai tercantum dalam surat edaran Kemdikbud-Ristek Nomor: 12811/MPK.A/TU.02.03/2023.
Baca juga: Beasiswa Pendidikan Indonesia 2023 Segera Dibuka, Cek Informasi Skema Beasiswanya di Sini
Teks Doa Upacara Hari Pendidikan Nasional 2023
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Izinkan kami memandu doa menurut agama Islam, bagi yang beragama lain, kami persilakan berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Dengan nama-Mu Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala puji untuk-Mu Tuhan semesta alam, Engkau tempat kami meminta, Engkau tempat kami memohon, kami berdoa kehadirat-Mu ya Allah.
Alhamdulillah hamdas syākirin, hamdan na'imin, hamdan yuwāfī ni'amahu wa yukāfiu mazīdah. Yā rabbanā lakal hamdu kamā yanbaghii lijalāli wajhikal karīmi wa 'adhīmi sulthānik.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Ya Allah. Limpahkanlah rahmat dan kemuliaan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW beserta keluarga-Nya.
Ya Allah, ya Tuhan kami Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Saat ini kami berkumpul dalam rangka mengikuti "Upacara Bendera Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei Tahun 2023,” untuk itu Ya Allah jadikan acara peringatan Hardiknas ini, kegiatan yang penuh rahmat, kegiatan yang membawa manfaat, dan kegiatan yang penuh dengan hikmat.
Ya Rabb, berkati dan ridhoi acara kami ini.
Wahai Tuhan yang melapangkan jalan ke surga bagi para penuntut ilmu.
Wahai Tuhan yang mengajarkan nama-nama segala sesuatu.
Wahai Tuhan yang memuliakan Nabi Adam melebihi malaikat yang diciptakan lebih dahulu.
Wahai Tuhan yang meninggikan derajat kaum beriman dan pewaris ilmu.
Anugerahi kami sedikit dari banyaknya ilmu pengetahuan-Mu, yakni ilmu yang bermanfaat, agar tak sesat langkah kami menuju ridho-Mu.
Ya Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, Ya Rahman, Ya Rahim.
Jadikanlah Hari Pendidikan Nasional tahun 2023 ini sebagai momentum terbaik untuk serentak bergerak mewujudkan Merdeka Belajar.
Mudahkanlah cita-cita kami untuk mempersiapkan putra-putri kami menuju Indonesia Emas tahun 2045.
Ya Allah, Tuhan yang Maha Pengampun.
Lapangkanlah hati kami agar selalu dalam naungan rahmat-Mu dan bantulah kami agar selalu berada dalam petunjuk-Mu. Janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami.
Ya Allah, Tuhan Yang Maha Mendengar, kabulkanlah doa dan permohonan kami.
رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيّئ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا. رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي، وَيَسبَرْ لِي أَمْرِي
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Subhana rabbika rabbil 'izzati 'amma yasifun
Wa salamun 'alal mursalin
وَ اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Baca juga: Contoh Pidato tentang Hari Pendidikan Nasional, Ada yang Berisi Kutipan Lengkap Ki Hadjar Dewantara
Ki Hadjar Dewantara dan Hari Pendidikan Nasional
Ki Hadjar Dewantara didapuk sebagai Pahlawan Nasional dan Bapak Pendidikan Nasional.
Pasalnya, perkembangan pendidikan Indonesia erat dengan perjuangan Ki Hadjar Dewantara sebagai perintis pendidikan bagi kaum pribumi di era penjajahan Belanda.
Oleh karena itu, sejarah Hari Pendidikan Nasional juga menjadi sejarah Ki Hadjar Dewantara dalam memperjuangkan pendidikan rakyat Indonesia.
Dilansir dari Kompas.com, Ki Hadjar Dewantara lahir di Pakualaman, Yogyakarta, 2 Mei 1889.
Pria bernama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat ini tumbuh di keluarga kaya dan berkesempatan mengenyam bangku pendidikan pada era Hindia Belanda.
Kala itu, kebijakan Hindia Belanda hanya mempersilakan anak-anak kelahiran Belanda dan kaum priayi yang bisa menempuh pendidikan.
Sementara itu, kaum pribumi lain tidak bisa menikmati pendidikan barang secuil pun.
Baca juga: 25 Template CapCut Hari Pendidikan Nasional 2023, Pasang Foto ke Twibbon Video untuk Merayakannya
Kebijakan inilah yang kemudian ditentang oleh Ki Hadjar Dewantara.
Kritiknya terhadap kebijakan pemerintah kolonial menyebabkan ia diasingkan ke Belanda bersama dua rekannya, Ernest Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkusumo.
Ketiganya kemudian dikenal sebagai "Tiga Serangkai".
Kembali dari pengasingan, Ki Hadjar Dewantara mendirikan lembaga pendidikan Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa atau Perguruan Nasional Taman Siswa pada 3 Juli 1922 di Yogyakarta.
Lembaga ini bertujuan memberikan hak pendidikan yang sama bagi pribumi jelata Indonesia, sama halnya dengan hak yang dimiliki kaum priayi dan orang-orang Belanda.
Selain mendirikan lembaga pendidikan, ia juga aktif menulis dengan tema pendidikan dan kebudayaan berwawasan kebangsaan.
Melalui tulisan-tulisannya, Ki Hadjar Dewantara berhasil meletakkan dasar-dasar pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia.
Kutipan terkenal dari sosok Ki Hadjar Dewantara saat ini dijadikan sebagai semboyan pendidikan Indonesia, yakni "tut wuri handayani".
Baca juga: 22 Quote atau Kata-kata Mutiara Hari Pendidikan Nasional 2023, Cocok untuk Caption di Media Sosial
Secara lengkap, semboyan dalam bahasa Jawa tersebut adalah "ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani".
Ing ngarsa sung tulodo, artinya "di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik".
Ing madya mangun karsa, artinya "di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa atau ide".
Tut wuri handayani, artinya "dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan".
Ki Hadjar Dewantara merupakan menteri pendidikan pertama di Indonesia.
Sosoknya diamanati sebagai Menteri Pengajaran Indonesia pada Kabinet Presiden Soekarno.
Ki Hadjar Dewantara juga merupakan Pahlawan Nasional kedua yang ditetapkan Presiden pada 28 November 1959 berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor 305 Tahun 1959 tertanggal 28 November 1959.
Melalu surat keputusan itu pula, dirinya ditetapkan sebagai Bapak Pendidikan Nasional.
Baca juga: 23 Link Font Tulisan Hari Pendidikan Nasional 2023, Desain Poster/Foto dengan Tulisan Menarik
Ki Hadjar Dewantara mendapatkan penghargaan dari pemerintah atas jasa-jasanya.
Ia dianggap telah memelopori sistem pendidikan nasional berbasis kepribadian dan kebudayaan nasional.
Kiprah selain pendidikan Bapak Pendidikan Nasional ini pernah bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar, seperti Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara.
Ia juga aktif dalam organisasi sosial dan politik, salah satunya organisasi Budi Utomo.
Pada 25 Desember 1912, Ki Hadjar Dewantara bersama rekan tiga serangkai mendirikan Indische Partij.
Namun, organisasi tersebut ditolak oleh Belanda dan menggantinya dengan membentuk Komite Bumiputera pada 1913.
Komite tersebut bertujuan untuk melancarkan kritik terhadap Pemerintah Belanda yang bermaksud merayakan 100 tahun kebebasan negeri Belanda dari penjajahan Perancis dengan menarik pajak dari rakyat kecil.
Ia mengkritik perayaan tersebut melalui tulisan yang berjudul "Als Ik Eens Nederlander Was" (Seandainya Aku Seorang Belanda) dan "Een voor Allen maar Ook Allen voor Een" (Satu untuk Semua, tetapi Semua untuk Satu Juga).
Baca juga: 23 Link Font Tulisan Hari Pendidikan Nasional 2023, Desain Poster/Foto dengan Tulisan Menarik
Akibat tulisan tersebut, Ki Hadjar Dewantara ditangkap dan dibuang ke Pulau Bangka.
Namun, ia bernegosiasi untuk dibuang ke Belanda dan diizinkan oleh Belanda.
Ki Hadjar Dewantara merasa bahwa pendidikan adalah sebuah cara terbaik untuk memperkuat orang Indonesia.
Banyak teori yang melandasi cara berpikir Ki Hadjar Dewantara.
Salah satunya adalah pemikir teori pendidikan reformis dari Italia, Maria Montessori.
Ki Hadjar Dewantara juga banyak dipengaruhi oleh penyair dan filsuf asal India yakni Rabindranath Tagore.
Pemikiran yang diambil dari Maria Montessori adalah terkait pendidikan usia dini.
Hal yang diterapkan pada pendidikan Montessori adalah bagaimana peserta didik memiliki kebebasan dalam belajar, tempat belajar yang menyenangkan dan dapat membangun karakter peserta didik dengan metode bernyanyi dan menari.
Baca juga: Jepang jadi Lokasi Incaran Favorit untuk Pendidikan Tinggi, dari Peluang Kerja hingga Aman
Sedangkan pemikiran dari Tagore diambil Ki Hadjar Dewantara dari sisi konsep kebebasan dan merdeka yang beliau terapkan dalam sistem pembelajaran Taman Siswa.
Bahkan melalui tulisannya Ki Hadjar Dewantara gencar mengkritik Belanda.
Beliau sering membuat tulisan yang menyoroti pemerintahan Belanda lewat berbagai surat kabar.
Seperti tulisannya 'Seandainya Aku Seorang Belanda' yang membuat beliau diasingkan ke negeri Belanda.
Semasa hidupnya, Ki Hadjar Dewantara adalah pendiri sekolah Nationaal Onderwijs Taman Siswa atau yang sekarang dikenal dengan Taman Siswa.
Sekolah Taman Siswa pertama didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara pada bulan Juli tahun 1922.
Itulah sisi lain dari Ki Hadjar Dewantara yang menarik untuk disimak.
Prestasi yang berhasil diraih Ki Hadjar Dewantara ini bisa menginspirasi generasi muda di Indonesia untuk melakukan hal positif selagi masih muda. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.