Video Viral

Takut Serangan Balik Ukraina di Bakhmut, Wagner Sebut Kelompoknya Terancam Bubar

Takut serangan balik Ukraina di Bakhmut, Wagner sebut kelompoknya terancam bubar

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Sandrio

Pada Maret 2023, Wagner mendapat bantuan amunisi dari Rusia.

Namun, pada Rabu (26/4/2023), Yevgeny Prigozhin mengatakan pemerintah Rusia tidak memberikan jumlah amunisi yang cukup saat Ukraina bersiap untuk serangan balasan.

"Apa yang terjadi sekarang dengan serangan balasan Angkatan Bersenjata Ukraina?" kata Yevgeny Prigohzin di video yang di saluran Telegram-nya.

"Hujan hari ini dan hujan terakhir diperkirakan terjadi pada 2 Mei. Diperlukan satu minggu lagi agar angin mengeringkan tanah. Setelah itu, Angkatan Darat Ukraina akan siap untuk bergerak," katanya memperkirakan serangan balasan dari Ukraina.

"Tentara Ukraina sepenuhnya siap untuk bergerak keluar dan menutupi sayap," tambahnya.

Ia lalu menuduh Rusia tidak berusaha memenuhi kebutuhan Wagner.

"Semua cerita tentang mencegah pasukan cadangan Ukraina memasuki Bakhmut adalah omong kosong. Tidak ada satu tembakan pun yang dilakukan oleh Angkatan Darat Rusia.

Tidak ada yang memberi mereka amunisi. Tidak kepada mereka, tidak kepada kami. Penjahat perintah dibuat untuk tidak memberikan amunisi," lanjutnya.

Karena kekurangan amunisi, terlalu banyak pasukan yang mati, menurut Yevgeny Prigozhin.

"Ada pengkhianatan di dalam Federasi Rusia. Kami (Wagner) bahkan tidak diizinkan untuk membangun pertahankan pertahanan kita," katanya, dikutip dari The Drive.

Meski ia berkata Wagner terancam bubar, belum dapat dikonfirmasi apakah Yevgeny Prigozhin serius dengan ucapannya.

Sebelumnya, Yevgeny Prigozhin mengatakan pada Kamis (27/4/2023), dia bercanda ketika mengatakan pasukannya akan berhenti menembaki Bakhmut untuk memungkinkan pasukan Ukraina menunjukkan kota itu kepada wartawan AS. (*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved