Video Viral
Ukraina Kumpulkan 40 Ribu Tentara dan Bentuk 8 Brigade Badai Buat Serang Balik Rusia
Ukraina kumpulkan 40 ribu tentara dan bentuk 8 Brigade Badai buat serang balik Rusia
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Faizal Amir
TRIBUNKALTIM.CO - Perang yang terjadi di antara pasukan militer Rusia dengan Ukraina hingga hari ini, Rabu (3/5/2023) terhitung telah berlangsung 434 hari lamanya.
Ukraina telah membentuk delapan brigade "badai" baru untuk mengambil bagian dalam serangan balasan di masa depan di tengah berkembangnya spekulasi tentang waktunya dan apakah hal itu dapat menimbulkan kekalahan serius bagi Rusia.
Dilansir dari Tribunnews.com, Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan telah "sepenuhnya membentuk" brigade awal yang terdiri dari hingga 40.000 tentara, tetapi mereka membutuhkan pelatihan lebih lanjut sebelum siap untuk berperang.
Diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin memulai invasi ini sejak memerintahkan pasukan militernya untuk meluncurkan serangan berskala penuh ke Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu.
Dalam perkembangannya, Rusia mencaplok 4 wilayah Ukraina sekaligus yakni Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson.
Konflik yang terjadi di antara negara bertetangga itu, hingga kini masih berlanjut dan belum terlihat tanda-tanda akan segera berakhir.
Sementara, Amerika Serikat berencana untuk segera mengumumkan pada hari Rabu paket bantuan militer baru senilai 300 juta dolar untuk Ukraina yang untuk pertama kalinya akan mencakup roket peluncuran udara jarak pendek, kata dua pejabat AS.
Roket-roket itu dapat membantu Ukraina melemahkan posisi darat Rusia dan memberikan dukungan udara bagi pasukan darat Ukraina yang bergerak maju untuk serangan musim semi.
Dari pihak Rusia, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan negaranya memberikan pukulan berat ke Ukraina di seluruh garis depan tetapi pasokan senjata sangat penting untuk keberhasilan.
Dalam pertemuan dengan pejabat tinggi militer Moskow, Shoigu mengatakan operasi tempur Rusia terlibat "sepanjang garis kontak", melawan Ukraina dan "bantuan militer yang belum pernah terjadi sebelumnya dari barat".
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan senjata yang dipasok Jerman sudah digunakan di wilayah Donbas, yang telah dianeksasi secara ilegal oleh Rusia.
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan pada Senin (1/5/2023), bahwa Jerman telah bersikeras, seperti negara-negara anggota NATO lainnya, yang mana senjata yang disuplai ke Ukraina tidak boleh digunakan melawan wilayah Rusia.
Adapun Donbas bukanlah wilayah Rusia.
Pada hari Selasa kemarin, Militer Ukraina berjanji untuk tidak menyerahkan Kota Bakhmut di timur saat bersiap melancarkan serangan balasan terhadap pasukan Rusia.
Jenderal Oleksandr Syrskyi, komandan pasukan darat Ukraina, menggarisbawahi pentingnya menahan Bakhmut sebagai persiapan lanjutan untuk serangan balik yang diharapkan akan mengubah dinamika perang. (*)
Jalan Rusak Parah di Palaran Samarinda, Kondisi Memprihatikan dan Menghambat Transportasi |
![]() |
---|
Jl. MT. Haryono Balikpapan Kembali Rusak! Bahu Jalan Bolong Karena Bongkaran Proyek Rumah Makan |
![]() |
---|
Pengguna Sepeda Motor di Balikpapan Nyangkut di Atap Warga Hingga Jebol, Viral di Medsos |
![]() |
---|
Terekam CCTV, Pencurian Motor di Kawasan Parkir Lembuswana Samarinda, Pencuri Kabur dan Ditangkap |
![]() |
---|
Viral di Media Sosial, Heboh Pria Sholat di Atas Kapal Ketika Perjalanan Laut Sedang Berlangsung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.