Transformasi Kelola Keuangan dan Fokus Tingkatkan Layanan Pelanggan, Kunci Sukses Kinerja PLN

PLN tetap mampu membukukan laba bersih Rp 14,4 triliun di tengah pemulihan pasca pandemi Covid-19 pada tahun 2022.

Editor: Diah Anggraeni
HO/PLN
PLN tetap mampu membukukan laba bersih Rp 14,4 triliun di tengah pemulihan pasca pandemi Covid-19, yakni pada tahun 2022. 

TRIBUNKALTIM.CO - Di tengah pemulihan pasca pandemi Covid-19, PT PLN (Persero) tetap mampu membukukan laba bersih Rp 14,4 triliun pada tahun 2022.

Raihan ini buah dari transformasi tata kelola keuangan yang prudent, akuntabel, efektif dan efisien serta pelayanan pelanggan yang semakin mudah dan cepat.

Baca juga: Sukses Bertransformasi, PLN Raih Pendapatan Penjualan Rp 311,1 Triliun pada 2022

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan melalui berbagai program inovatif seperti cash war room, spend control tower, centralized payment, dan centralized planning, PLN menciptakan visibilitas yang tinggi sekaligus menjaga efisiensi di titik paling optimal.

Sehingga mampu memastikan finansial perusahaan menjadi lebih sehat dan sustain.

"Melalui strategi proactive debt management, kami mempercepat pembayaran pokok utang bahkan sebelum jatuh tempo," ujar Darmawan.

Inisiatif tersebut mampu mengurangi beban bunga dan keuangan sebesar Rp 10 triliun dalam dua tahun terakhir.

Dari yang awalnya sebesar Rp 27 triliun di 2020, menjadi Rp  20 triliun di 2021 dan kembali turun menjadi Rp 17 triliun pada 2022.

Baca juga: Dalam Rangka Harbelnas, PLN Beri Voucher Tambah Daya Listrik, Begini Caranya

Dengan performa ini, PLN mendapatkan penghargaan debitur terbaik dari Kementerian Keuangan RI selama 3 tahun berturut-turut sejak 2020, 2021, dan 2022.

"Kami menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah melalui Kementerian Keuangan yang telah melakukan perubahan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 159/2022 tentang tata cara penyediaan, pencairan, dan pertanggungjawaban dana kompensasi. Hal ini membuat pembayaran dana kompensasi bagi perusahaan menjadi lebih cepat dan berdampak pada perbaikan arus kas operasi perusahaan," ucap Darmawan.

Tak hanya melakukan transformasi tata kelola keuangan, PLN terus bertransformasi secara paripurna.

Di tengah harga komoditas energi primer yang melonjak signifikan, PLN berhasil membangun tata kelola energi primer dengan menciptakan sistem monitoring digital yang terintegrasi dengan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM.

PLN mengubah sistem pengawasan energi primer dari sebelumnya berfokus pada titik bongkar menjadi berfokus pada titik muat.

Sehingga kini, rantai pasok energi primer jauh lebih kokoh dari tahun-tahun sebelumnya, dengan ketersediaan di atas 20 Hari Operasi (HoP).

Selain meningkatkan keandalan pasokan listrik bagi pelanggan, PLN juga membangun sistem pelayanan pelanggan yang mudah, cepat dan terintegrasi melalui Super Apps PLN Mobile.

Aplikasi ini memiliki berbagai fitur mulai dari layanan pasang baru, tambah daya, dan pengaduan pelanggan terintegrasi dalam satu platform.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved