Ibu Kota Negara

IKN Nusantara Butuh Pertahanan Udara dan Siber Paling Mutakhir

Markas baru ini akan terintegrasi dengan tiga matra, di mana kebutuhan kawasan untuk masing-masing satuan.

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO
Ilustrasi pertahanan negara di IKN Nusantara. IKN dan ancaman yang berasal dari luar, memang ada tantangan tersendiri karena lokasi IKN jika dibanding dengan Jakarta. 

"Harus terintegrasi dengan baik, karena ketiga matra juga memiliki satuan dan kemampuan pertahanannya masing-masing," ujar Fauzan.

Lemhannas tawarkan konsep Melihat kompleksnya sistem pertahanan yang dibutuhkan untuk menjaga wilayah IKN secara khusus, dan wilayah ketahanan udara secara umum, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto menawarkan konsep gelar udara atau pengerahan kekuatan udara untuk mendukung kegiatan operasi pengamanan dan pertahanan itu.

Menurut Andi, sifat dari gelar pertahanan udara mengandalkan air centric warfare atau peperangan udara terpusat sebagai strategi pertahanan IKN. "Strategi itu sudah kami tawarkan ke pemerintah," kata Andi saat memberikan Pernyataan Akhir Tahun 2022 di Kantor Lemhannas RI, Jakarta, 21 Desember 2022.

Andi mengatakan, strategi pertahanan udara yang bersifat air centric dibutuhkan buat menjaga IKN.

Sebab, menurut prediksi Lemhannas, peperangan akan cenderung berupa pertempuran udara dengan dengan memanfaatkan teknologi-teknologi baru dan hibrida.

Andi juga menyebut potensi ancaman pertahanan lainnya di IKN berkaitan dengan perang siber.

Hal itu mengacu pada perang Rusia-Ukraina yang masih berlangsung hingga saat ini, sejak dimulai pada 24 Februari 2022 lalu.

Ilustrasi proses pembangunan kawasan IKN Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.  
Ilustrasi proses pembangunan kawasan IKN Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.   (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO)

Rencananya, pesawat EMB-314 bersama F-16 akan melakukan demo udara pada 9 April 2023 atau bertepatan pada hari ulang tahun ke-77 TNI AU, di langit Jakarta.(Dispenau)

"Menyimak apa yang terjadi terutama di Rusia dan Ukraina, kita melihat adanya teknologi-teknologi baru yang dikembangkan, yang dipergunakan dalam perang yang terjadi di Ukraina, yang paling menonjol memang sifatnya air centric, terutama drone dan rudal yang sudah masuk ke era hipersonik," ujar Andi.

Oleh karena itu, Andi berharap Indonesia bisa segera melakukan adopsi teknologi-teknologi pertahanan udara terbaru dan siber paling mutakhir untuk diterapkan di IKN Nusantara.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Membangun Sistem Pertahanan Udara IKN, Mewaspadai Persaingan Geopolitik, Mengantisipasi Ancaman." 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved