Virus Corona

WHO Akhiri Darurat Covid-19, Inilah Kisah Virus Corona Masuk ke Indonesia dan Kasus Kematian Pertama

WHO menyatakan Covid-19 tak lagi menjadi darurat kesehatan global, inilah kisah virus Corona masuk ke Indonesia dan kasus kematian pertama.

Editor: Doan Pardede
drtedros.com via uicc.org
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. WHO menyatakan Covid-19 tak lagi menjadi darurat kesehatan global, inilah kisah virus Corona masuk ke Indonesia dan kasus kematian pertama. 

Sita dan Maria tidak tahu

Sita dan Maria yang teridentifikasi virus Covid-19 di Indonesia pertama kali awalnya tidak mengetahui mereka positif Corona.

Ketika itu, keduanya tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Sulianti Saroso, Jakarta Utara,

Sita dan ibunya tak pernah mendapat pemberitahuaan dari dokter, pihak rumah sakit, atau Kementerian Kesehatan sebelum adanya pengumuman dari Jokowi.

Mereka justru baru mengetahui terinfeksi Covid dari hebohnya pemberitaan.

Identitas Sita dan Maria tersebar luas di masyarakat.

"Karena telanjur heboh, saya tanya ke dokter yang merujuk ke sini, dia bilang bahwa saya dan anak saya positif corona, sambil bilang enggak apa-apa, semua sudah ditangani kok," ujar Maria dalam wawancara khusus kepada Kompas yang ditayangkan dalam Kompas.id, Selasa (3/3/2020).

Melalui saluran telepon, Kompas mewawancarai Maria yang sedang berada di ruang isolasi.

Sebelum ada pengumuman tersebut, Maria menjelaskan bahwa dia didiagnosis tifus.

Sedangkan anaknya yang merupakan Pasien 1 didiagnosis bronkitis pneumonia.

"Saat itu juga dokter meminta kami untuk opname. Kami sempat satu ruangan, walau kemudian minta dipisah," tuturnya.

Maria kemudian membantah pernyataan Presiden dan Terawan.

Ia menegaskan anaknya tak mengenal WN Jepang yang terinfeksi Corona dari Malaysia.

Ia mengatakan, Sita meluruskan informasi dari Pemerintah.

Menurut Maria, Sita menjadi host dalam sebuah acara yang diselenggarakan di daerah Kemang.

Kebetulan, saat itu ada seorang perempuan WN Jepang yang dimaksudkan Terawan di acara tersebut.

"Sehabis acara itu, besoknya, anak saya menggigil seperti demam. Sempat periksa bolak-balik ke dokter, enggak sembuh juga. Sampai akhirnya kami berdua memeriksakan diri ke RS di Depok itu," ucap dia.

Sementara itu Sita mengaku terus menangis selama diisolasi di RSPI Sulianto Saroso.

Hal tersebut lantaran identitasnya terbongkar, dan pemberitaan tentang ia dan ibunya cenderung bernada negatif.

Rumah Sita dan Maria bahkan sempat didatangi banyak orang yang penasaran.

Terlebih lagi soal pemberitaan yang tak benar mengenai dirinya dan sang ibu.

"Saya tahu yang dibicarakan beberapa media dan orang yang menyebarkan mengenai saya dan ibu saya dan menyerang profesi kami sebagai penari, pegiat seni, dan pejuang budaya yang selama hidup kami sekeluarga selalu berbuat apapun yang kami bisa untuk Indonesia dalam hal seni budaya" ungkap Sita.

Hal tersebut disampaikan Sita usai dinyatakan sembuh dari Covid-19, dalam konferensi pers di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Senin (16/3/2020).

Sita juga mengatakan mendapat banjir pesan di WhatsApp dan media sosial begitu namanya tersebar sebagai penderita Covid-19.

Untuk itu, ia mengingatkan masyarakat untuk tidak menghakimi pasien positif Covid-19.

Justru pasien Corona butuh dukungan moral agar lekas pulih.

"Semuanya harus ingat, virus ini tidak pandang bulu, tidak pilih ras, agama, profesi, ini bisa menular ke siapapun," kata Sita

Penjelasan pemerintah

Pihak pemerintah tidak membantah pernyataan Maria yang mengaku tidak mendapat penjelasan soal kondisi keduanya sebelum Jokowi menyampaikan pengumuman.

Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman saat itu mengatakan, kabar soal adanya warga Indonesia yang terjangkit virus Covid-19 merupakan situasi luar biasa sehingga Jokowi merasa harus segera mengumumkannya begitu mendapat informasi dari Menkes.

"Pada intinya kan kenapa Presiden harus menyampaikan langsung, karena beliau menganggap bahwa ini sangat serius. Karena dalam kondisi ini kan tidak main-main. Harus Presiden yang menyampaikan secara langsung dan secara teknis ditangani oleh Menkes," ungkap Fadjroel.

Tak hanya itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto membenarkan keterangan pasien sekaligus meralat keterangan Presiden Jokowi dan Menkes.

Yurianto mengakui bahwa penularan terjadi di sebuah acara dansa di Jakarta yang dihadiri banyak orang, bukan di rumah pasien di Depok.

Ia juga membenarkan bahwa kedua pasienlah yang berinisiatif melapor dan memeriksakan diri ke rumah sakit.

Kasus kematian pertama Covid-19 Pemerintah melaporkan kasus kematian pertama akibat Covid-19 di Indonesia pada Selasa (10/3/2022).

Pasien tersebut merupakan seorang Warga Negara Asing (WNA) yang mendapat identitas sebagai pasien nomor 25.

"Pasien ini adalah seorang perempuan. Usianya 53 tahun dan dia adalah WNA," ujar Yurianto saat memberi pengumuman.

WNA paruh baya yang menjadi korban pertama kematian akibat Covid-19 di Indonesia dipastikan tidak tertular virus corona di Indonesia.

Ia teridentifikasi sebagai imported case.

Selain itu, WNA ini memiliki komorbid sehingga virus Corona dinyatakan bukan menjadi penyebab utama pasien meninggal dunia.

"Pasien ini memang masuk ke rumah sakit sudah dalam keadaan sakit berat. Karena memang ada faktor penyakit yang mendahuluinya," jelas Yuri,

IKUTI BERITA LAINNYA DI SINI

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved