Breaking News

Ibu Kota Negara

Muncul Kasus Malaria, Otorita Pastikan Asalnya Bukan dari IKN Nusantara, Penjelasan Kemenkes

Muncul kasus malaria di Penajam. Otorita pastikan asalnya bukan dari IKN Nusantara, simak juga penjelasan Kementerian Kesehatan (Kemenkes)

Editor: Amalia Husnul A
TribunKaltim.co/Dwi Ardianto
Ilustrasi. Pembangunan hunian pekerja di IKN Nusantara. Muncul kasus malaria di Penajam. Otorita pastikan asalnya bukan dari IKN Nusantara, simak juga penjelasan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 

Tim Kerja Malaria Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Helen Dewi Prameswari tidak menemukan malaria di IKN.

Temuan yang dilakukan oleh Kemenkes menunjukkan bahwa di kawasan IKN khususnya KIPP tidak ditemukan adanya malaria.

Menurut Helen permasalahan malaria di wilayah IKN sebenarnya karena berasal dari wilayah lintas batas yang berbatasan dengan Kabupaten PPU, Kabupaten Paser, dan Kabupaten Kutai Barat.

Tingginya angka kasus malaria di Kabupaten PPU merupakan muara kasus dari wilayah lintas batas kabupaten tersebut, di mana pada Kabupaten PPU terdapat satu Puskesmas Rawat Inap yang menjadi rujukan dari wilayah perbatasan tersebut, yaitu Puskesmas Sotek di Kabupaten PPU.

Hal tersebut disebabkan akses jalan yang bisa dilewati dari perbatasan hanya ke Kabupaten PPU.

Baca juga: Belum Ada Realisasi Investasi, Potensi IKN Nusantara Mangkrak, Dana APBN Juga Diperlukan Sektor Lain

Sebagai informasi, wilayah daratan IKN seluas kurang lebih 256.142 hektare, yang terletak pada dua kabupaten eksisting, yaitu Kabupaten PPU dan Kabupaten Kutai Kartanegara.

Kawasan IKN beririsan dengan enam kecamatan, yaitu Kecamatan Sepaku, Kecamatan Samboja, Kecamatan Loa Janan, Kecamatan Loa Kulu, Kecamatan Muara Jawa, dan Kecamatan Sanga-Sanga.

Berdasarkan informasi yang didapatkan OIKN, wilayah endemis malaria terdekat dari IKN berada di Kelurahan Sotek, Kabupaten PPU yang jaraknya ke Titik Nol IKN di Kecamatan Sepaku kurang lebih 40 kilometer.

Sementara nyamuk Anopheles yang menjadi penyebab malaria paling jauh terbang hanya satu sampai dua kilometer.

Kemenkes akan Skrining Pekerja

Dikutip dari TribunKaltim.co, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, Imran Pambudi mengatakan, pihaknya perlu melakukan koordinasi dengan berbagai sektor lintas program untuk bisa mengatasi permasalahan malaria ini dalam pembangunan di IKN Nusantara.

Untuk itu, akan dilakukan beberapa hal untuk membebaskan IKN Nusantara dari penyakit Malaria.

Diantaranya, melakukan survey migrasi untuk mengetahui seberapa besar endemisitas di daerah tersebut. Dengan membasmi jentik nyamuk dan memeriksa pendatang.

"Kita juga akan melihat seberapa banyak jentiknya dan akan membasmi jentik-jentik tersebut," tuturnya.

"Kita juga melakukan survey migrasi. Kita akan memeriksa apakah orang yang terkena malaria ini pendatang atau asli penduduk sini," ujarnya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved