Berita Kukar Terkini
Pesta Panen dan Nutuk Bahamp di Dusun Putak Kukar Tarik 1000 Wisatawan
Desa Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, memiliki acara unggulan tahunan
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Desa Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, memiliki acara unggulan tahunan, yaitu Festival Teras Budaya.
Belum lama ini Festival Teras Budaya sudah diselenggarakan di desa ini selama sepekan, terhitung pada 22-28 Maret 2023.
Festival unggulan ini digunakan warga setempat untuk mengenalkan dan mengembangkan potensi kebudayaan yang ada di Desa Loa Duri Ilir.
Kepala Desa Loa Duri Ilir, Fahri mengatakan, festival tersebut berhasil menyedot 1000 wisatawan dari Kutai Kartanegara maupun luar daerah.
Baca juga: Desa Wisata Pela Kukar Akan Bangun Panggung Budaya di Tepi Danau
Menurutnya, Festival Teras Budaya Putam juga memiliki imbas terhadap perputaran uang di desanya yang mencapai puluhan juta rupiah.
"Festival ini berhasil menarik 1000 wisatawan dan selama festival kami memprediksi perputara uang mencapai puluhan juta," ujarnya, Selasa (9/5/2023).
Festival Teras Budaya Putak dilaksanakan selama tujuh hari pada Maret 2023 lalu. Festival ini telah digelar oleh warga Dusun Putak sejak enam tahun lalu.
Dalam festival tersebut, warga Dusun Putak melangsungkan Budaya Pesta Panen Padi dan Nutuq Bahamp ala masyarakat dayak.
Pesta Panen Padi dan Nutuq Bahamp merupakan bentuk rasa syukur masyarakat setempat terkait keberhasilan panen padi.
Kegiatan Budaya Pesta Panen Padi dan Nutuq Bahamp ini dimulai dengan ritual tolak bala yang dilakukan oleh Kepala Adat Dusun Putak.
Baca juga: Dermaga Terapung Desa Wisata Pela Kukar Habiskan Anggaran Rp 140 Juta
Tujuannya agar selama penyelenggaraan kegiatan selalu diberikan kelancaran dan dijauhkan dari mara bahaya.
"Pesta panen itu kita lakukan penanaman dengan mengadakan upacara adat yang bernama Tunjung Benua dirangkai dengan beberapa tarian adat, " sebutnya.
Adapun, pada rangkaian kegiatan festival ini juga ada pertunjukan tari daerah, peragaan permainan tradisional masyarakat Dusun putak, stand kuliner dan oleh-oleh.
Fahri berharap, festival budaya di desanya bisa terus berkembang. Ia berkeinginan untuk melaksanakan sejumlah event budaya yang belum terjamah.
"Seperti prosesi perkawinan adat istiadat dan prosesi pembukaan lahan, itu belum sama sekali diangkat sebagai festival. Padahal ini ada adatnya," pungkasnya. (*)
Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Ajak Warga Jaga Ketertiban di Festival Erau 2025 |
![]() |
---|
Polisi Bongkar Tambang Emas Ilegal di Tabang, Kukar, Nasib Koordinator Lapangan dan Pekerja |
![]() |
---|
5 Pasar Tradisional di Kukar Dapat Penundaan Pembayaran Retribusi 1 hingga 2 Tahun |
![]() |
---|
Pedagang Pasar Tangga Arung Resmi Terdata, Disperindag Kukar Pastikan Tak Ada Jual-Beli Lapak |
![]() |
---|
Manisnya Hari Pelanggan Nasional di BRI Tenggarong, Hadiah Cokelat hingga Layanan Prima |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.