Berita Paser Terkini
BLK Paser Latih 64 Orang, Mulai Belajar dari Pembuatan Roti hingga Pengelasan
Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Paser mulai menggelar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) bagi 64 peserta pada 4 jurusan
Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Paser mulai menggelar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) bagi 64 peserta pada 4 jurusan di Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur.
Dari 4 jurusan pelatihan yang dilaksanakan BLK Paser diantaranya pembuatan roti dan kue, menjahit pakaian wanita dewasa, pemeliharaan kendaraan ringan konvensional, plate welder SMAW 3G UP/PF atau pelatihan las.
Kepala BLK Paser Sumarliani mengatakan pelatihan digelar dalam 1 bulan ke depan, kecuali untuk pelatihan jurusan plate welder yang bisa memakan waktu hingga 3 bulan.
"Awalnya peserta yang mendaftar 157 orang, setelah dilakukan seleksi tertulis dan wawancara diperoleh 64 peserta," kata Sumarliani, Rabu (10/5/2023).
Baca juga: Resep Roti Pandan Srikaya, Camilan Sore Hari yang Lembut dengan Rasa Super Lezat
Pelatihan kerja tersebut anggarannya bersumber dari APBN yang kuotanya dijatah 16 peserta penjurasan.
"Hal itu sebagaiama yang diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) nomor 8 tahun 2014," tambahnya.
Dikatakan, setiap tahunnya BLK Paser selalu melaksanakan pelatihan kerja melalui dana APBN.
Hanya saja untuk ini, terdapat sedikit perubahan persyaratan pengajuan jurusan dari Pemda Paser ke pemerintah pusat.
Baca juga: Ambil Bagian di IKN Nusantara, Tanah Bumbu Siapkan Kawasan Industri dan Buat BLK
Tahun sebelumnya, jumlah yang diusulkan itu juga yang diakomodir pemerintah pusat.
"Sementara untuk tahun ini, harus ada analisis kebutuhan," papar Sumarliani.
Analisis kebutuhan terhadap pelatihan kerja atau Training Need Analysis (TNA), menyesuaikan kondisi lapangan kerja di daerah.
"Sekarang ada perubahan mendasar, tidak bisa asal mengusulkan, karena harus ada TNA, apa yang dibutuhkan perusahaan, lapangan kerja, itu yang bisa diusulkan," ulasnya.

Sumarliani menambahkan, jurusan pelatihan kerja yang digelar setiap tahunnya tidak banyak perubahan.
"Pemda Paser bisa saja mengusulkan jurusan baru untuk pelatihan, asal didukung sarana dan prasarana yang memadai di workshop," tandasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.