Berita Viral
Hanan Attaki yang Trending di Twitter, Dibaiat Jadi Warga NU, Pernah Ditolak GP Ansor dan Banser
Sosok Hanan Attaki yang trending di Twitter, kini dibaiat jadi warga Nahdlatul Ulama (NU), pengajiannya pernah ditolak GP Ansor dan Banser.
Dalam video tersebut, Ustadz Hanan Attaki tengah menghadiri pengajian di Masjid Al-Muttaqien, Desa Laden, Kecamatan Pamekasan, Madura.
Lalu, Ketua PC GP Ansor Pamekasan, Maltuful Anam dengan Banser NU membubarkan pengajian tersebut usai dihadiri oleh Ustadz Hanan Attaki.
Anam mengatakan hadirnya Ustadz Hanan Attaki dinilai dapat memengaruhi umat Islam di Pamekasan.
Baca juga: Ribuan Warga Nahdliyin Gelar Tahlil dan Doa Bersama 1 Abad Nahdlatul Ulama di Purbalingga
"Kita telah menunjukkan saat ini bahwasanya kita tidak pernah berada di pihak yang salah, kita selalu berada di pihak yang selalu menjaga kesatuan dan menjaga kerukunan, menjaga persatuan, terutama antar umat Islam, karena sesama umat Islam kita bersaudara," paparnya usai melakukan pembubaran.
"Akan tetapi ini kita anggap, seseorang ini kita anggap sebagai benalu di dalam tubuh kita, mengapa? Karena jika kita biarkan dan tentu banyak yang mengikuti dan kita tidak mendudukan bahwasanya yang dikatakan Ustadz itu salah, maka kita yang akan bertanggung jawab," jelasnya.
Terkait pembubaran tersebut, dinarasikan lantaran dipicu beberapa permasalahan seperti kesalahan pemilihan diksi oleh Ustadz Hanan Attaki dengan menyebut nabi Musa adalah preman para nabi.
Diksi tersebut dikatakannya saat berceramah pada tahun 2019.
Bahkan, akibat perkataannya itu, Ustadz Hanan Attaki sampai dicap sebagai seorang murtad.
Terkait pernyataan itu, Ustadz Hanan Attaki pun mengucapkan permintaan maaf dan tidak bermaksud menghina nabi Musa.
"Saya ingin ngucapin terima kasih buat semua temen-temen atas nasehat dan sarannya yang berkaitan dengan diksi dalam ceramah saya, salah satunya adalah kata-kata 'Musa sebagai premannya nabi'. Saya renungkan sebagai kekeliruan dalam memilih diksi, tapi tidak ada sedikitpun unsur kesengajaan untuk menghina ataupun mencela Nabi Musa Alaihissalam dan para anbiya," ujarnya.
Diksi 'preman' yang ditujukannya kepada Nabi Musa dijelaskannya untuk menggambarkan kekuatan fisik dan tenaga yang dimiliki Nabi Musa.
Bukan imej negatif dari istilah Preman yang digunakannya.
"Karena kalau kita mendengar kalimat itu secara lebih panjang atau lebih lengkap, jelas saya di situ saya sedang berbicara tentang kehebatan Nabi Musa dari sisi tenaga atau fisiknya, hanya saya keliru memilih istilah preman yang tadi saya pikir-yang tadi saya anggap istilah itu adalah istilah untuk kekuatan fisik, bukan lebih kepada imej moralnya," ungkapnya.
Profil Singkat Hanan Attaki
Dikutip dari Tribunnewswiki, Hanan Attaki adalah sosok kelahiran Aceh, 31 Desember 1981.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.