Mata Lokal Memilih

Alasan Mantan Sekwan DPRD Kaltim M Ramadhan Gabung ke PAN

Termasuk tokoh muda kala itu Andi Harun, Alhamdulillah kini beliau menjadi Wali Kota Samarinda. Artinya mengawali politik juga di PAN.

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIRUS
Muhammad Ramadhan mantan Sekwan Provinsi Kaltim yang kini mantap terjun ke politik dan menjadi Bacaleg Partai Amanat Nasional. Bergabungnya ke partai dan bertekad menjadi legislator rupanya ada alasan serta historis yang dialaminya. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Mantan Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Kalimantan Timur mantap terjun ke dunia politik pasca mengajukan pensiun dini pada bulan Ramadhan tahun 2023 ini.

Terhitung per tanggal 1 April 2023, pria bernama lengkap Muhammad Ramadhan ini melepas jabatan eselon II nya.

Keputusan ini juga diakui mantap dilakukan, sebelum akhirnya berlabuh ke Partai Amanat Nasional (PAN) Kaltim.

Bukan tanpa alasan Ramadhan memilih PAN sebagai perahu politiknya untuk mengambil peran lain diluar birokrat.

Baca juga: Ganjar-Erick Thohir Sempat Muncul di Rakornas, PAN Kaltim Bergantung Keputusan Ketua Umum Zulhas

"Saya mengajukan pensiun dini sebagai pegawai negeri. Jadi bukan hanya mundur dari jabatan Sekretaris DPRD. Saya akan masuk dunia politik, mencalonkan diri menjadi bacaleg provinsi dari PAN," ujarnya ditemui Tribunkaltim.co.

Ramadhan selama kurang lebih 7 tahun mengelola Sekretariat DPRD tentunya akrab dengan kalangan jurnalis yang bertugas, sehingga tak heran, keputusannya banyak dipertanyakan.

Kenapa memilih pensiun, dia mengungkap hal ini adalah sebuah pilihan pribadi yang juga pasti ada konsekuensinya.

Kebanyakan orang malah ingin memperpanjang pensiun, bukan pensiun dini, bahkan memperpanjang masa kerja dalam arti kata sudah umur 60 ikut lagi Widyaswara sehingga masa bakti bertambah hingga umur 65 tahun.

Baca juga: Hamdam Bakal Maju Pilbup Penajam Paser Utara: Pengalaman Berharga jadi Ketua DPD PAN

Sementara Ramadhan memilih mengambil pilihan pensiun dini untuk mengambil peran lain yang ingin ia kembangkan dan karyakan.

Selama lebih kurang 33 tahun mengabdi kepada negara sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) melayani masyarakat, Ramadhan memilih tahun 2024 ialah masa dimana ia mengabdi kepada masyarakat melalui jalur politik.

"Mengabdi sebagai ASN saya pikir itulah modal yang cukup buat saya, dan ingin masuk ke legislator, jadi dari ASN Abdi Negara menuju legislator," terangnya.

Dunia politik menjadi arena baru bagi pria kelahiran Tarakan 28 Januari 1964 tersebut.

Selama karir di birokras, pergaulan di kalangan politisi tentunya juga tidak diragukan lagi.

Apalagi Ramadhan juga pernah ditugaskan sebagai Penjabat (Pj) Bupati Berau pada September tahun 2020 lalu.

Memilih PAN sebagai tempat berlabuh ke dunia politik juga dibeberkan Ramadhan karena mempunyai historis kuat dengan partai ini.

Diketahui ayah dari M. Ramadhan adalah almarhum H. Muhammad Adnan Sabirin yang dulunya menjabat sebagai Ketua Muhammadiyah Kaltim periode 1977-1985.

Baca juga: PAN PPU Target 4 Kursi DPRD, Andalkan Bacalon dari Tokoh Masyarakat, Milenial dan Kalangan Perempuan

Rupanya, almarhum ayah Ramadhan yang aktif di organisasi Muhammadiyah turut andil dalam pendirian PAN di Bumi Mulawarman

"Pendirian PAN di Kaltim itu memang pada saat itu dimotori atau dibidangi oleh Ayah saya sendiri. Karena pada saat itu ayah saya selaku ketua atau Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kaltim," bebernya.

Pada saat masa-masa tersebut, gencar-gencarnya seluruh partai-partai bernafas islam berdiri termasuk misalnya dari Nahdlatul Ulama (NU) mendirikan PKB.

"Ada perintah dari DPP pusat di Yogyakarta, artinya meminta kepada ayah saya untuk segera mendirikan PAN disini. Jadi saat itu ayah saya selaku pimpinan Muhammadiyah Kaltim mengambil amanah itu untuk segera mendirikan Partai," lanjutnya menceritakan.

Ayah Ramadhan bersama tokoh bernama Taher Capa, serta ada nama lain yakni Dr. Agus Sukatja, Thaha Bakrie, Samsu Agang akhirnya mendirikan PAN.

Disusul tokoh Muhammadiyah lainnya yang ikut bergabung di PAN.

"Termasuk tokoh muda kala itu Andi Harun, Alhamdulillah kini beliau menjadi Wali Kota Samarinda. Artinya mengawali politik juga di PAN," sebutnya.

"Menggagas PAN berdiri Kaltim, ayah saya dengan Pak Taher menggunakan dana pribadi. Jadi bukan sembarangan masuk PAN, sak enak'e dewe (bahasa jawa). Ada sejarahnya, benang merahnya, pengen masuk di PAN ada latar belakang yang memberi kekuatan," jelas Ramadhan.

Mengenyam pendidikan juga berawal di Muhammadiyah, sehingga hati dan pikiran Ramadhan sejatinya memang telah PAN sedari dulu karena ada sejarah yang melekat.

Terakhir, Ramadhan menyampaikan, keputusan maju Bacaleg PAN tentunya mempunyai motivasi untuk melanjutkan pembangunan di Kaltim, terlebih dia yang sangat konsen dengan UMKM.

Ilustrasi kotak suara untuk pemilihan umum.
Ilustrasi kotak suara untuk pemilihan umum. (TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO)

Semasa kuliah di jurusan dengan backround ekonomi, Ramadhan sangat suka berdagang, sehingga tahu seluk beluk dan suka duka dalam membangun usaha.

Sebelum akhirnya magang di Bappeda Kaltim bersama staf yang kini menjadi tokoh Kaltim seperti Irianto Lambrie, Zairin Zain hingga Ismunandar.

"Saya tes ASN lulus pada tahun 1989 dan menerima SK Maret 1990, disitu saya memulai di birokrasi," tukasnya.

"Dengan bismillah, dapat pendapat dari keluarga akhirnya mantap berkarir hingga jabatan terakhir sebelum pensiun dini Sekwan," pungkas Ramadhan. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved