Aplikasi

Daftar 6 Modus Penipuan lewat WhatsApp, dari Undangan Nikah, Tagihan PLN hingga Surat Tilang

Daftar 6 modus penipuan lewat WhatsApp dari undangan nikah, tagihan PLN hingga surat tilang. Perhatian tanda-tanda penipuan via WhatsApp.

Penulis: Aro | Editor: Muhammad Fachri Ramadhani
Freepik
Ilustrasi. Daftar 6 modus penipuan lewat WhatsApp dari undangan nikah, tagihan PLN hingga surat tilang. Perhatian tanda-tanda penipuan via WhatsApp. 

TRIBUNKALTIM.CO - Aplikasi pesan instan milik Meta, WhatsApp menjadi yang paling populer di Indonesia.

Bagi anda pengguna WhatsApp, sebaiknya berhati-hati karena aplikasi pesan instan ini juga banyak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Salah satunya adalah penipuan lewat WhatsApp yang semakin marak dan telah memakan banyak korban.

Sedikitnya ada 6 modus penipuan lewat WhatsApp yang sudah pernah terjadi.

Sebagai pengguna WhatsApp, sebaiknya perhatikan tanda-tanda atau ciri penipuan via WA.

Yang terbaru ada modus penipuan yang digunakan adalah dengan mengirimkan pesan WhatsApp dan menyuruh korban untuk menyelesaikan tugas dengan hanya menyukai (like) dan berlangganan (subscribe) di akun YouTube tertentu.

Berikut ini sederet modus penipuan melalui WhatsApp yang sudah memakan korban dengan kerugian hingga puluhan juta rupiah seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com:

1. Penipuan resi dari pihak ekspedisi

Modus penipuan melalui pesan WhatsApp yang pertama ada penipuan resi dari kurir atau ekspedisi pengirim paket. 

Dalam modus ini, pelaku akan berpura-pura menjadi kurir untuk mengantarkan paket dengan mengirimkan file berformat APK (Android Package Kit) yang bertuliskan "foto resi".

Baca juga: Cara Mengetahui Dia Chat dengan Siapa Saja di WA, Sadap WhatsApp lewat Google, Ingat Tips Amannya

Dilansir dari Kompas.com (6/12/2022), modus penipuan jenis ini disebutkan dapat membobol isi rekening korban pengguna m-Banking kemudian menguras habis semua saldonya tanpa korban sadari.

Selain itu, korban juga mengaku bahwa dirinya tidak pernah menjalankan atau membuka aplikasi apa pun.

Tak hanya itu, korban juga mengatakan bahwa dirinya tidak ada perintah untuk mengisi user ID atau kata sandi pada situs lain.

Sementara itu, Pakar Konsultan Keamanan Siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya mengatakan, modus penipuan ini bertujuan mencuri One-Time Password atau OTP yang biasa dikirim melalui SMS.

Saat korban mengklik file dari pelaku, file tersebut akan terinstal dan memiliki tampilan meyakinkan seperti salah satu jasa ekspedisi.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved