IKN Nusantara

Dahsyatnya Perang Rusia vs Ukraina di Bakhmut, Zelensky Samakan dengan Hiroshima

Dahsyatnya perang Rusia vs Ukraina di Bakhmut, Volodymyr Zelensky samakan dengan Hiroshima

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra

TRIBUNKALTIM.CO - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengunjungi Museum Peringatan Perdamaian Hiroshima di Hiroshima, Jepang, pada Minggu (21/5/2023).

Dilansir dari Tribunnews.com, Ia mengatakan, perang di Bakhmut mengingatkannya pada akibat dari pemboman nuklir AS di Hiroshima.

Dalam kunjungan itu, Presiden Zelensky di dampingi oleh Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.

“Foto-foto Hiroshima mengingatkan saya pada Bakhmut,” kata Zelensky, yang sebelumnya mengatakan Kota Bakhmut sudah hancur total, dikutip dari RT.

Presiden Zelensky dan PM Fumio Kishida meletakkan karangan bunga di tugu peringatan para korban bom atom di Hiroshima selama kunjungannya.

Tugu peringatan dibuat dalam bentuk lengkungan batu dengan gaya figur tanah liat haniwa Jepang kuno.

Tugu peringatan itu berisi batu nisan simbolis dan daftar semua orang yang meninggal akibat ledakan atom pada 6 Agustus 1945.

Di atas tugu itu tertulis kata-kata, "Beristirahatlah dengan tenang! Kami tidak akan mengulangi kesalahan ini!"

Pengeboman nuklir AS di Hiroshima menewaskan antara 90.000-166.000 warga sipil dalam periode empat bulan setelah ledakan.

Departemen Energi AS memperkirakan, setelah lima tahun mungkin ada lebih dari 200.000 korban jiwa akibat ledakan nuklir itu, dikutip dari Nuclear Museum.

Sementara itu, pemerintah Jepang memperkirakan 237.000 orang tewas secara langsung atau tidak langsung akibat efek dari bom nuklir, termasuk luka bakar, penyakit radiasi, dan kanker.

Ledakan itu juga menewaskan sekitar 20.000 personel militer Jepang.

Bom nuklir 'Little Boy' yang dijatuhkan di Hiroshima menggunakan nama sandi Operation Centerboard I, yang disetujui oleh Curtis LeMay pada 6 Agustus 1945 pagi waktu setempat.


Pesawat B-29 yang membawa "Little Boy" dari Pulau Tinian di Pasifik barat ke Hiroshima dikenal sebagai "Enola Gay", diambil dari nama ibu pilot Paul Tibbets.

Bersama Tibbets, kopilot Robert Lewis, pengebom Tom Ferebee, navigator Theodore Van Kirk, dan penembak ekor Robert Caron termasuk di antara yang lainnya di kapal Enola Gay.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved