Hari Ini Harga Sembako di Kutai Timur Meroket, Telur Sentuh Rp 60 Ribu per Piring

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Harga sembako di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur cukup stabil.

Namun ada beberapa item bahan pokok yang mengalami kenaikan.

Salah satunya adalah telur, harganya mencapai Rp 60 ribu per piring untuk ukuran kecil di Kutai Timur. 

Demikian disampaikan oleh Kepala UPT Pasar Induk Sangatta Utara, Bohari bersama staff-staffnya bahwa harga cukup stabil, kecuali telur dan bayam.

Baca juga: Harga Telur Ayam per Kg di Berbagai Daerah, Antara Lain Kalimantan Timur Rp 29.933

Di beberapa los Pasar Induk Sangatta Utara, khususnya bagian sayuran ternyata harganya mulai naik.

Seperti bayam, dari petani harga bayam telah mencapai Rp 9.500 per ikat yang kemudian dijual di pasar Rp 10.000 per ikat.

"Telur juga per piring Rp 60 ribu bahkan ada yang menjual Rp 63 ribu per piring, itupun yang kecil," ungkap Asmin, salah satu staff UPT Pasar Induk Sangatta Utara, Selasa (23/5/2023).

Sementara itu, di pasar di bawah UPT Pasar Muara Wahau juga harga sembako cukup stabil.

Sama halnya harga telur mengalami kenaikan hingga Rp 55.000 per piring.

Pasokan Mulai Minim

Faktor yang mempengaruhi kenaikan harga telur di wilayah Muara Wahau salah satunya kelangkaan stok yang tersedia.

Untuk harga stabil, cuma telur yang ngalami kenaikan dan kelangkaan, pun Pertalite dan Pertamax langka di Kecamatam Muara Wahau hingga Kongbeng," ucap Kepala UPT Pasar Muara Wahau melalui staffnya, Dedi.

Baca juga: Harga Telur Hari Ini di Berbagai Daerah di Indonesia, Kaltim Rp 31.933

Sedangkan di wilayah Pasar Sangkulirang juga mengalami hal yang sama, harga telur mencapai Rp 36.833 per kilogram sehingga 1 piring bisa mencapai Rp 64 ribuan.

"Harga telur Rp36.833 per kilogram, isinya sekitar 17 butir, sehingga jika 1 piring isi 30 butir bisa seharga Rp64 ribu," sebutnya.

Disisi lain, salah satu pedagang telur juga mengakui bahwa harga telur naik terus, mulai Rp 60 ribu hingga Rp 68 ribu per piring.

"Iya naik dari sananya (Samarinda), ini telur dari Surabaya, kalau telur lokal lebih mahal lagi," pungkasnya. (*)