IKN Nusantara

Mega Proyek IKN Nusantara Jadi Game Changer Sektor Konstruksi di Indonesia 2023

Mega proyek IKN Nusantara jadi game changer sektor konstruksi di Indonesia 2023

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Djohan Nur

TRIBUNKALTIM.CO - BCI Central melihat mulai ada sedikit pergeseran segmentasi proyek konstruksi nasional pada awal tahun 2023.

Proyek konstruksi gedung dan sipil yang dibiayai Pemerintah cenderung mendominasi.

Diketahui, saat ini Pemerintah sedang gencar membangun infrastruktur di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusatara, Kalimantan Timur.

IKN Nusantara ditargetkan bisa operasional pada 2024 menggantikan Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia.

Sebelumnya mayoritas dari proyek komersial alias bukan dari Pemerintah.

Dilansir  dari Kompas.com, hal itu tersaji di dalam webinar yang bertajuk BCI Central Quarterly Market Update Q1-2023, pada Kamis (25/05/2023).

Mulai Kuartal I ada sedikit gap antara komersial dengan Pemerintah. Proyek-proyek Pemerintah sekarang cenderung mendominasi.

"Artinya value-nya sedikit lebih tinggi dibanding komersial," jelas National Research Manager BCI Central, Cahyono Siswanto.

Di sisi lain, proyek komersial mengalami sedikit penurunan dibandingkan kuartal tahun-tahun sebelumnya.

Selain itu, proyek konstruksi gedung dan sipil yang sifatnya komersial, menunjukkan kecenderungan perlambatan.

Jangan dilupakan pula, Pemerintah juga sedang melaksanakan pembangunan masif di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang sumber pendanaannya dari APBN.

"Baik dari sisi infrastruktur, office, residensial, maupun utilitas, sangat masif dibangun di sana.

Jadi secara umum memang IKN menjadi game changer untuk pelaksanaan konstruksi di Indonesia," tandasnya.

Menurut Cahyono, untuk proyek konstruksi gedung, terdapat beberapa yang dibiayai Pemerintah. Sebut saja proyek kantor pemerintahan di IKN Nusantara.

Apalagi sektor ini masuk tiga besar penggerak utama konstruksi gedung tahun ini.

Tak hanya itu, tahun ini juga akan dibangun sekitar 22 tower rumah susun untuk ASN di IKN, nilainya sekitar Rp 9 triliun.

"Rusun selama ini relatif tidak banyak konstruksinya, tapi untuk tahun 2023 memang terlihat sekali lonjakan yang cukup tinggi karena faktor hunian di IKN," terangnya.

Beralih ke konstruksi sipil, segmen ini mulai mendominasi konstruksi nasional. Di mana sebagian besar adalah proyek yang dibiayai Pemerintah.

"Terutama di sektor infrastruktur dan transportasi," imbuhnya.

Lebih jauh lagi, sektor yang diproyeksi menjadi penggerak utama konstruksi sipil pada tahun 2023 ialah jalan dan jembatan, nilainya mencapai Rp 68 triliun.

Baru kemudian diikuti bendungan dan jaringannya sekitar Rp 34 triliun, serta yang paling terakhir ada proyek air minum dan limbah sekitar Rp 13 triliun.

"Jadi, kalau tadi kita lihat kenapa sih didominasi sektor Pemerintah, salah satunya karena memang tahun ini dan tahun depan adalah momen mengakselerasi proyek sebelum pergantian Pemerintah," pungkas Cahyono. (*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved