Anime
Jangan sampai Tertukar Pengertiannya, Inilah Perbedaan Genre Anime Seinen dengan Shonen
Jangan sampai tertukar, inilah pengertian genre anime shonen dan perbedaannya dengan seinen.
Beberapa contoh serial manga dan anime seinen termasuk Berserk, One Punch Man, Tokyo Ghoul, Hellsing, dan 20th Century Boys.
Namun, serial-serial itu terkadang juga disebut berada di bawah payung konten shonen.
Lantas, apa bedanya anime seinen dengan shonen?
Baca juga: 7 Rekomendasi Anime Action yang Seru dan Menarik, Cocok Ditonton saat Waktu Luang
Perbedaan Anime Shonen dengan Seinen
Dalam bahasa Jepang, istilah shonen memiliki arti yang berbeda dengan seinen.
Shonen berarti 'anak laki-laki' dalam istilah Jepang.
Adapun konten jenis ini menargetkan pasar pria yang lebih muda dibandingkan dengan seinen.
Anak laki-laki dari kelompok usia 12-18 berada di bawah demografi ini.
Anime shonen biasanya memiliki waktu rilis yang sedikit lebih awal di malam hari.
Sementara itu, anime seinen biasanya mendapatkan slot tayang larut malam untuk pemirsa yang lebih dewasa.
Beberapa contoh anime shonen termasuk Naruto, One Piece, My Hero Academia, dan Dragon Ball.
Anime Attack on Titan juga termasuk shonen, meski beberapa penggemar menilainya sebagai seinen lantaran cerita dan adegan yang ditampilkan.
Sama seperti film dengan rating R, PG-13, dan A, manga dan anime memiliki perbedaan untuk target penontonnya.
Jadi, demikianlah penjelasan singkat soal perbedaan anime shonen dan seinen.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul Mengenal Apa Itu Genre Anime Seinen dan Perbedaannya dengan Shonen, Serupa tapi Tak Sama.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.