Badminton
Instagram Taufik Hidayat Diserbu Netizen Malaysia, Perbandingan Prestasi Taufik dengan Lee Chong Wei
Instagram Taufik Hidayat diserbu warganet Malaysia, ini perbandingan prestasi Taufik Hidayat dengan Lee Chong Wei.
TRIBUNKALTIM.CO - Instagram Taufik Hidayat diserbu warganet Malaysia, ini perbandingan prestasi Taufik Hidayat dengan Lee Chong Wei.
Media sosial mantan pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat diserbu warganet Malaysia.
Hal ini imbas komentar Taufik Hidayat soal masuknya Lee Chong Wei dalam Hall of Fame BWF.
Baca juga: Trending, Komentar Taufik Hidayat soal BWF Hall of Fame Jadi Ramai di Medsos, Jawaban Lee Chong Wei
Penyebabnya tak lain saat Taufik Hidayat melemparkan kritik tajam kepada BWF soal pengangkatan Lee Chong Wei sebagai Hall of Fame.
Singkatnya, Taufik Hidayat mempertanyakan kriteria yang digunakan BWF dalam mengangkat seorang pebulu tangkis ke tampuk Hall of Fame.
"Buat gue itu nggak begitu penting. Kalau gue prestasi jadi yang paling penting. Kalau prestasi itu kan ditentukan diri sendiri, kalau Hall of Fame itu kan ditentukan sama orang," kata Taufik.
"Misalkan gue ketuanya nih, gue mau kasih ke kamu, kan tinggal tulis aja dia masuk di situ. Tapi kalau prestasi kan itu yang menentukan kita sendiri, juara apa engga kan itu lewat kompetisi."
"Ya nggak apa-apa dia dapat penghargaan itu. Mungkin dia lebih pantas menurut BWF, karena dia yang ngasih kan. Kebetulan BWF itu berkantor di Malaysia, ya silakan saja," lanjutnya.
Bagi penggemar badminton, nama Taufik Hidayat dan Lee Chong Wei barangkali sudah tak asing lagi.
Keduanya menjadi ikon bulu tangkis seangkatan yang juga diisi oleh Peter Gade, Lee Yong Dae dan Lin Dan.
Lantas, bagaimana perbandingan prestasi kedua pebulu tangkis tersebut?
Prestasi Taufik Hidayat
Karier profesional seorang Taufik Hidayat langsung menuai pujian besar saat dirinya masih berusia 17 tahun.
Tepatnya pada tahun 1999 silam, Taufik Hidayat yang masih berumur 17 tahun berhasil melangkah ke final All England.
Namun sejatinya Taufik Hidayat sudah terlebih dahulu mencuri perhatian di ajang Asian Games.
Di mana ia berhasil mendapatkan medali emas pada edisi 1998.
Setelah itu pria kelahiran Jawa Barat meneruskan gebrakannya di ajang Indonesia Open 1999.
Di mana ia berhasil menjadi juara dihadapan publik sendiri.
Puncak prestasi Taufik Hidayat tersaji di tahun 2004.
Kala itu ia berhasil menyabet medali emas Olimpiade Athena 2004.
Taufik juga menjadi juara dunia bulu tangkis setahun setelahnya atau pada 2005.
Baca juga: Jadwal Badminton Sudirman Cup 2023, Perjuangan Akhiri Penantian 34 Tahun, Taufik Hidayat: Ada Kans
Berikut ini gelar dan medali juara Taufik Hidayat
- Juara Brunei Open (1998)
- Juara Malaysia Open (2000)
- Juara Taiwan Open (2002)
- Medali Emas Olimpiade Athena (2004)
- Juara Dunia Bulu Tangkis (2005)
- Juara Macau Open (2008)
- Juara India Open (2009)
- Juara US Open (2009)
- Juara Indonesia Masters (2010)
- Juara Canada Open (2010)
- Juara French Open (2010)
- Juara India Open (2011)
- 2 Kali Juara Singapore Open (2001, 2005)
- 3 Kali Medali Emas Asian Games (1998, 2022, 2006)
- 3 Kali Medali Emas Badminton Asia Championships (2000, 2004, 2007)
- 6 Kali Juara Indonesia Open (1999, 2000, 2002, 2003, 2004, 2006)
Prestasi Lee Chong Wei
Di sisi lain, Lee Chong Wei juga punya deretan prestasi mentereng.
Pria kelahiran 21 Oktober 1982 itu memulai karier profesionalnya pada tahun 2000.
Ia tampil di ajang Kejuaraan Dunia Junior 2000.
Setelah itu ia reguler tampil di berbagai ajang bergengsi.
Bisa dibilang raihan prestasi Lee Chong Wei datang 4 tahun setelah ia melakukan debut profesional.
Secara total, pemilik gelar Datuk ini mendapatkan 68 titel juara di sepanjang kariernya.
Namun demikian, ada beberapa gelar besar yang tak bisa diraih oleh Lee Chong Wei sepanjang karirnya di dunia badminton.
Gelar tersebut yakni menjadi juara dunia, juara Olimpiade serta juara Asian Games yang mana ketiganya telah dimiliki oleh Taufik Hidayat.
Untuk gelaran Olimpiade, Lee Chong Wei hanya mentok menjadi runner-up di tiga edisi secara beruntun, mulai 2008, 2012, dan 2016.
Berikut ini deretan gelar dan medali Lee Chong Wei
- 12 Kali Juara Malaysia Open (2004, 2005, 2006, 2008, 2009, 2010, 2011, 2012, 2013, 2014, 2016, 2018)
- 6 Kali Juara Indonesia Open (2007, 2009, 2010, 2011, 2013, 2016)
- 5 Kali Juara Jepang Open (2007,2010, 2012, 2013, 2014)
- 5 Kali Juara Malaysia Masters (2009, 2010, 2011, 2012, 2016)
- 10 Kali Juara Nasional (2002, 2003, 2004, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, 2010, 2011)
- 4 Kali Juara All England (2010, 2011, 2014, 2017)
- 5 Kali Medali Emas Commonwealth Games
- 2 Medali Emas Badminton Asia Championships

Tanggapan Lee Chong Wei
Legenda tunggal putra Malaysia, Lee Chong Wei, menanggapi santai terkait komentar yang disampaikan Taufik Hidayat soal Hall of Fame BWF.
Diketahui, baru-baru ini Taufik Hidayat sempat mengomentari tentang penghargaan Hall of Fame BWF yang diraih oleh Lee Chong Wei.
Dalam kanal YouTube JEBREEETmedia TV bersama Valentino Simanjuntak, Taufik Hidayat mengaku tak ambil pusing dengan penghargaan yang diraih mantan rivalnya tersebut.
Namun, komentarnya terkait Hall of Fame BWF justru mendapat sorotan dari netizen Malaysia.
Para penggemar bulutangkis Malaysia beranggapan jika Taufik tidak menaruh rasa hormat kepada Lee Chong Wei.
Tak hanya itu, netizen Malaysia juga menilai bahwa peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 tersebut kurang beretika dalam menyampaikan komentar.
Mendengar namanya terseret, Lee Chong Wei pun turut buka suara.
Dikutip dari The Star, Lee Chong Wei mengaku jika penghargaan Hall of Fame BWF yang ia terima berkat dari hasil kerja kerasnya selama masih aktif sebagai atlet bulu tangkis.
"Saya tidak meminta kehormatan kepada siapa pun," kata Lee Chong Wei.
"BWF menghargai pencapaian saya dan saya merasa terhormat untuk diakui."
Komentar Taufik Hidayat Soal Hall of Fame BWF
Selain Lee Chong Wei, legenda bulu tangkis lainnya yang meraih penghargaan Hall of Fame BWF adalah Lin Dan.
Acara penganugerahan Hall of Fame BWF berlangsung di sela perhelatan Malaysia Masters 2023 pada Jumat (26/5/2023) beberapa waktu lalu.
Tak masuknya Taufik ke dalam jajaran peraih penghargaan Hall of Fame BWF sontak mengundang pertanyaan Valentino Simanjuntak selaku pembawa acara JEBREEETmedia TV.
Mendengar pertanyaan Valentino, Taufik lalu menjawab bahwa dirinya tak mementingkan penghargaan Hall of Fame BWF.
"Buat gue itu nggak begitu penting. Kalau gue prestasi jadi yang paling penting. Kalau prestasi itu kan ditentukan diri sendiri, kalau Hall of Fame itu kan ditentukan sama orang," kata Taufik.
"Misalkan gue ketuanya nih, gue mau kasih ke kamu, kan tinggal tulis aja dia masuk di situ. Tapi kalau prestasi kan itu yang menentukan kita sendiri, juara apa engga kan itu lewat kompetisi," sambungnya.
"Ya nggak apa-apa dia dapat penghargaan itu. Mungkin dia lebih pantas menurut BWF, karena dia yang ngasih kan. Kebetulan BWF itu berkantor di Malaysia, ya silakan saja," lanjut Taufik.
Mantan pebulutangkis yang lahir 10 Agustus 1981 itu juga mempertanyakan soal lebih penting mana antara juara atau sekadar konsistensi saja.
"Dalam pertandingan itu, yang di ambil itu juara atau yang paling lama (konsisten)?" ungkapnya.
"Kalau kamu menang 10 kali perak dan hanya satu kali emas, kamu akan pilih yang mana?" tanya Taufik Hidayat.
"Jadi gue nggak mau gubris. Buat apa memperdebatkan masalah nama doang. Itu hanya tulisan saja," tegasnya.
Baca juga: Jadwal Badminton Sudirman Cup 2023, Perjuangan Akhiri Penantian 34 Tahun, Taufik Hidayat: Ada Kans
Lantas apa sebenarnya Hall of Fame BWF itu?
Secara umum, Hall of Fame adalah penghargaan individu tertinggi yang diberikan kepada seseorang atas prestasinya.
Pada Hall of Fame BWF, penghargaan diberikan oleh Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) kepada atlet yang berprestasi dan memberikan pengaruh yang luar biasa.
Dilansir laman BWF, penghargaan Hall of Fame ini dimulai pada 1996 dengan empat mantan pebulutangkis Inggris yang menerimanya.
Keempatnya adalah S S C Dolby APD, RE, George A Thomas, Betty Uber dan Herbert A E Scheele.
Dari Indonesia sendiri, terdapat 10 nama legenda bulutangkis yang masuk dalam Hall of Fame BWF.
Terakhir atlet dari Indonesia yang meraih penghargaan itu adalah Liliyana Natsir pada Juni 2022 lalu.
Ia juga menjadi perempuan kedua yang menerima penghargaan itu setelah Susi Susanti pada 2004 silam.
BWF sendiri menerapkan beberapa kriteria terhadap individu yang bisa menerima penghargaan ini.
Hal itu tercantum dalam statuta BWF Bagian 1.2.3 tentang peraturan penghargaa BWF, yakni sebagai berikut.
1.2.1 Hasil dan Prestasi yang luar biasa selama karier bermain penuh.
1.2.2 Kontribusi signifikan untuk olahraga di luar penampilan di lapangan.
1.2.3 Teladan, sosok panutan yang patut dicontoh.
1.2.4 Calon harus sudah pensiun dari kompetisi bulu tangkis internasional atau tidak menjadi bagian penting di sirkuit internasional untuk jangka waktu tiga tahun atau lebih .
1.2.5 Dimonasikan untuk Badminton/Para Badminton, dihormati secara internasional dalam olahraga dan dihormati oleh badan olahraga dunia, seperti IOC, IPC, ASOIF, SportAccord, WADA.
Netizen Malaysia Serbu Instagram Taufik Hidayat
Netizen Malaysia tidak terima atas komentar yang disampaikan oleh Taufik Hidayat soal Hall of Fame ini dan kemudian menyerbu akun Instagram @taufikhidayatofficial dengan reaksi kesal dan marah.
Taufik Hidayat dituding kurang memberi respek kepada mantan tunggal putra andalan Malaysia, Lee Chong Wei.
"Sayang sekali kamu atlet tapi tidak menghormati atlet lain. Ayo jadi profesional. Malu kamu," tulis seorang warganet @zak*krilzack17 di sebuah ungguhan Instagram Taufik Hidayat @taufikhidayatofficial.
"Alih-alih meremehkan salah satu temanmu, berjuanglah untuk lebih banyak tempat di Hall Of Fame. Berikan pendapatmu dengan cara yang baik, maka kamu akan mendapatkannya sepantasnya. Tapi, akhirnya kau menunjukkan warna aslimu. Senang nya aku gak pernah jadi fans kalian, setidaknya aku gak pernah kecewa sama kalian, karena kau hanyalah orang yang tidak tidak," tulis @ja*lelim.
Sebelumnya, Chong Wei mendapatkan penghargaan Hall of Fame pada Jumat (26/5/2023) di sela perhelatan Malaysia Masters 2023.
Berbarengan dengan Chong Wei, mantan tunggal putra asal China Lin Dan juga dianugerahi penghargaan yang sama.
Untuk diketahui, Chong Wei telah memenangkan 47 gelar Super Series/Tur Dunia dan telah menjadi petenis nomor satu dunia selama 349 minggu.
Meski begitu, Chong Wei belum pernah meraih juara di turnamen besar seperti kejuaraan dunia dan olimpiade.
Prestasi terbesarnya adalah meraih medali perak di tiga olimpiade secara beruntun, dari 2018, 2012 dan 2016.
Adapun Taufik Hidayat sendiri pernah mendapatkan medali emas Olimpiade, yakni pada 2004 silam dan menjadi juara dunia pada 2005, dua hal yang tak pernah dimiliki Lee Chong Wei.
Berikut ini daftar pebulu tangkis Indonesia yang ada di BWF Hall of Fame.
1. Rudy Hartono (Masuk BWF Hall of Fame Tahun 1997)
2. Dick Sudirman (Masuk BWF Hall of Fame Tahun 1997)
3. Christian Hadinata (Masuk BWF Hall of Fame Tahun 2001)
4. Liem Swie King (Masuk BWF Hall of Fame Tahun 2002)
5. Susy Susanti (Masuk BWF Hall of Fame Tahun 2004)
6. Tjun Tjun (Masuk BWF Hall of Fame Tahun 2009)
7. Johan Wahjudi (Masuk BWF Hall of Fame Tahun 2009)
8. Ricky Soebagdja (Masuk BWF Hall of Fame Tahun 2009)
9. Rexy Mainaky (Masuk BWF Hall of Fame Tahun 2009)
10. Liliyana Natsir (Masuk BWF Hall of Fame Tahun 2022) (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dan Tribunnews.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.