Berita Kutim Terkini

Kisah Warga Kutai Timur Bertemu Burung Enggang Tanjung Bara, Cantik dan Bersahabat

Solihin salah satu warga Jalan Soekarno Hatta, Sangatta Utara tidak sengaja bertemu dengan Burung Enggang, burung kehormatan suku Dayak Kalimantan.

Penulis: Nurila Firdaus | Editor: Mathias Masan Ola
HO/Warga Sangatta
Burung Enggang yang berhasil difoto oleh warga Sangatta di Lapangan Tanjung Bara, Jumat (9/6/2023). HO/Warga Sangatta 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Solihin salah satu warga Jalan Soekarno Hatta, Sangatta Utara tidak sengaja bertemu dengan Burung Enggang, burung kehormatan suku Dayak Kalimantan.

Awalnya, Solihin tengah melakukan olah raga sore di Lapangan Tanjung Bara, Desa Singa Gembara, Sangatta, Kutai Timur sekitar pukul 16.00 Wita kemarin, Kamis (8/6/2023).

Saat itu, Lapangan Tanjung Bara terlihat sangat asri, tiba-tiba Solihin mendengar suara burung berkicau saling saut menyaut.

Baca juga: Sayap Patung Burung Enggang di Tanjung Selor Rusak, Perbaikan Butuh Biaya Puluhan Juta

"Kata teman saya itu suara Burung Enggang, setelah saya dekati ternyata betul suara Burung Enggang, ada 3 ekor di pohon itu," ungkap Solihin kepada Tribunkaltim.co, Jumat (9/6/2023).

Ia mengaku baru pertama kali melihat Burung Enggang secara langsung, menurutnya Burung Enggang sangat cantik, indah bentuknya dan juga bersahabat.

Sebab, saat didekati oleh Solihin, Burung Enggang tersebut tidak tidak pergi justru ikut mendekat.

Ia langsung mengambil gambar Burung Enggang yang indah itu yang kemudian ia share melalui akun media sosialnya.

Baca juga: Mengintip Rumah Toga Enggang Herbal Bontang, Membumikan Minuman Kesehatan dari Alam

"Saya sangat bangga bisa melihat secara langsung dan saya berharap Burung Enggang itu tetap terjaga, terlindungi kelestariannya dan tidak ada yang berburu sehingga bisa hudup bebas," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kutai Timur, Nurullah mengakui Burung Enggang hidup di hampir seluruh wilayah Kutai Timur, namun Burung Enggang paling banyak ditemui di Tanjung Bara.

Kata Nurullah, Burung Enggang itu banyak di Tanjung Bara sebab di sana terdapat danau bekas galian tambang milik PT KPC. Ia juga telah berdiskusi dengan PT KPC untuk mengelola danau tersebut untuk dijadikan wisata.

"Kita sudah diskusi dengan PT KPC untuk mengelola danau bekas galian tambang itu, karena kan itu lahan milik PT KPC, cuma belum ada keputusan lagi," terangnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved