IKN Nusantara

RS Abdi Waluyo Ajukan Surat Bangun Fasilitas Kesehatan di IKN Nusantara, Lahan 5 Ha

RS Abdi Waluyo ajukan surat bangun fasilitas kesehatan di IKN Nusantara, lahan 5 hektar

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra

TRIBUNKALTIM.CO - Pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur masih terus dilakukan oleh pemerintah.

Berbagai fasilitas penunjang terus dilengkapi seperti keberadaan rumah sakit dan pendidikan.

Dilansir dari Wartakota, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono mengatakan, RS Abdi Waluyo sudah bersurat ke otoritas untuk membangun rumah sakit di IKN.

Pemerintah sudah mengalokasikan tanah di IKN Nusantara untuk RS Abdi Waluyo membangun gedung pelayanan kesehatan.

"Sekarang sudah diproses oleh otorita untuk pembelian tanahnya, sedang dipercepat untuk para investor agar dapat membeli tanah," katanya, belum lama ini.

Baca juga: Bakal Bermarkas di IKN, Perjalanan Klub Nusantara United Berkiprah di Liga 2 2023

RS Abdi Waluyo mendapat alokasi tanah pembangunan rumah sakit di IKN seluas lima hektar sesuai pengajuan.

Menurutnya, tidak hanya RS Abdi Waluyo yang mengajukan investasi di IKN paska ibu kota pindah.

Yayasan Al-Azhar, Jakarta Internasional School (JIS) dan beberapa lainnya juga sudah mengajukan surat ke otoritas.

"Yang sudah, katakan Al-Azhar misalnya, untuk sekolah Al Azhar sudah mengajukan, siapa itu lupa, belum ada suratnya, tapi sudah kami alokasikan," ungkapnya.

Menurutnya, tidak hanya RS Abdi Waluyo yang mengajukan investasi di IKN paska ibu kota pindah.

Yayasan Al-Azhar, Jakarta Internasional School (JIS) dan beberapa lainnya juga sudah mengajukan surat ke otoritas.

"Yang sudah, katakan Al-Azhar misalnya, untuk sekolah Al Azhar sudah mengajukan, siapa itu lupa, belum ada suratnya, tapi sudah kami alokasikan," ungkapnya.

Basuki menjelaskan, pemerintah memiliki lahan di IKN seluas 256.000 hektar dan saat ini sedang fokus di wilayah pengembangan 1A, 1B dan 1c.

Di tiga lokasi pengembangan ini bakal jadi pusat pemerintahan, pendidikan dan kesehatan dengan total luas 6.600 hektar.

"Jadi kaya misalnya, lapangan traning center PSSI sudah kita siapkan lahannya, jadi segera dibikin," ungkap Basuki.

Sebelumnya, Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia optimistis akan banyak investor yang masuk ke Ibu Kota Nusantara pada Agustus atau September tahun ini.

Optimisme tersebut muncul lantaran komitmen yang masuk ke IKN terus bertambah, dari 2020, kini sudah ada 228 investor yang menunjukkan komitmennya.

Dari 228 investor tersebut, sudah ada 91 perusahaan yang melakukan kunjungan langsung ke IKN hingga 31 Mei lalu, seperti yang berasal dari Singapura.

Bahlil mengklaim, investor sangat serius dan untuk melakukan investasi di ibu kota baru tersebut.

Akan tetapi, mereka masih menunggu pembangunan infrastruktur dasar selesai terlebih dahulu.

“Kalau ditanya seberapa serius mereka, nanti sekarang ini lagi dibangun infrastruktur dasar, yang itu dicover APBN.

Begitu selesai, baru investasi realnya masuk,” tutur Bahlil saat melakukan rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Jumat (9/6).

Meski begitu, Bahlil belum menyebutkan rincian nilai investasi yang akan masuk.

Sebab, dia akan memastikan terlebih dahulu kepastian investasi tersebut, karena saat ini masih bersifat komitmen.

“Pada saat mereka masuk konstruksi, baru akan kami umumkan.

Karena kami Kementerian Investasi punya satu metodologi yaitu, taken, running, baru kami umumkan.

Kalau masih rencana itu tidak akan kita umumkan,” jelasnya.

Dia berharap, pembangunan infrastruktur dasar akan segera rampung dalam waktu dekat, sehingga pada Agustus atau September tahun ini investasi dari sektor swasta ke IKN akan segera masuk. (*)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved