IKN Nusantara

Luhut, Jokowi dan Kemenaker Kompak Gunakan Tenaga Asing di Proyek IKN Nusantara

Luhut Binsar Pandjaitan, Jokowi dan Kemenaker kompak gunakan Tenaga Kerja Asing di proyek IKN Nusantara

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Djohan Nur

TRIBUNKALTIM.CO - Pemerintah memberikan berbagai kemudahan untuk percepatan pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur.

Pemerintah memberikan kemudahan bagi pelaku usaha untuk berinvestasi di IKN dan penggunaan tenaga kerja asing dalam pembangunan IKN.

Dilansir dari Kompas.com, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah mempekerjakan Tenaga Kerja Asing sebagai pengawas megaproyek tersebut.

Ia mengatakan, hal tersebut sudah diketahui Presiden Jokowi agar pembangunan IKN menjadi berkualitas sampai dengan 17 Agustus 2024 mendatang.

"Kita berharap 17, bukan berharap harus 17 Agustus tahun depan kita bisa acara (Agustusan) di sana, tapi kualitas pekerjaan itu menjadi kunci.

Oleh karena itu, saya lapor kepada Pak Presiden pengawas itu kita terpaksa dengan segala hormat kita pakai bule-bule untuk menjadi kualitas.

Jangan nanti Istana Presiden itu jadi, tapi kualitasnya tidak bagus," kata Luhut dalam rapat kerja dengan Banggar DPR RI, Jakarta, Jumat (9/6/2023).

Secara terpisah, Presiden Jokowi mengatakan, kehadiran pengawas tersebut untuk memberikan kontrol agar hasil pembangunan IKN berkualitas baik.

"Mandor apa, beda lho mandor sama pengawas. Memang sudah diusulkan dalam rapat kalau hanya satu, dua untuk urusan kualitas barang nanti yang dihasilkan.

Nanti kalau jelek gimana kualitasnya?" kata Jokowi saat memberikan keterangan pers di Pasar Menteng Pulo, Jakarta, Kamis (15/6/2023).

Jokowi menegaskan, keberadaan pengawas asing di IKN bukan strategi pemerintah untuk menarik investor asing, melainkan untuk menaikkan level kualitas.

"Jangan nanti hasilnya nanti kayak SD inpres, mau?" ujarnya.

Luhut mengatakan, alasan pemerintah mempekerjakan tenaga kerja asing di IKN, salah satunya adalah sumber daya manusia (SDM) Indonesia belum memiliki kualitas sebaik pekerja asing.

"Bangsa kita enggak bisa, ya memang enggak bisa. Kualitasnya masih kadang miring-miring.

Kalau Anda lihat bangunan kita, masih banyak kualitasnya kurang bagus, tidak rapi. Kuat, tapi masih belok-belok," kata Luhut saat peluncuran Battery Asset Management Services Indonesia Battery Corporation di Kantor Kemenko Marves, Jakarta, Senin (12/6/2023) malam.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved