Berita Kukar Terkini
Wisuda Anak Sekolah di Kukar Membebani Orangtua, Hetifah Sjaifudian Minta Evaluasi
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian angkat bicara terkait polemik tradisi wisuda sekolah jenjang TK hingga SMA
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian angkat bicara terkait polemik tradisi wisuda sekolah jenjang TK hingga SMA.
Diketahui, desakan menghapus tradisi wisuda TK hingga SMA terus menggema di jagat maya. Ini juga menjadi sorotan Komisi X DPR RI.
Hetifah Sjaifudian mengatakan, tradisi wisuda memang merupakan salah satu bentuk atau cara mengapresiasi capaian anak yang berhasil lulus dari satuan pendidikan.
Namun, apabia ada cara lain selain wisuda, hal tersebut akan lebih dipertimbangkan mengingat kondisi keluhan dan keberatan para orangtua.
Baca juga: Bupati Kukar Hadiri Wisuda dan Resmikan Asrama Putra Ponpes Nurul Islam Tenggarong Seberang
"Wisuda jadi satu kebiasaan baru, tetapi itu memberatkan orang tua dan kami minta evaluasi kembali, agar tidak ada beban bagi orangtua,” ujar Hetifah Sjaifudian, Selasa (20/6/2023).
Legislator Senayan dapil Kalimantan Timur ini pun lebih condong agar peruntukkan uang wisuda digunakan untuk menyiapkan kebutuhan sekolah sang anak.
Uang wisuda tersebut akan lebih bermanfaat apabila digunakan untuk membayar biaya pendaftaran hingga membeli perlengkapan belajar dan mengajar, seperti seragam baru.
“Jangan sampai untuk kebutuhan penting lain malah tersedot ke biaya wisuda, jadi kita evaluasi kebiasaan baru ini,” tegas Politisi Golkar itu.
Menambah Beban Orangtua
Di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, salah satu orangtua murid juga menyuarakan desakan tradisi wisuda agar segera dihapus.
Menurut Lina (35) warga Bukit Biru, Tenggarong, biaya wisuda cukup memberatkan.
Ia menilai uang wisuda tersebut bisa digunakan untuk menyiapkan biaya sekolah lanjutan sang anak.
"Kalau bisa dihapus, ya dihapus saja. Memang cukup memberatkan orang tua. Belum lagi biaya sekolah untuk ke jenjang berikutnya, belum peralatan dan kelengkapan sekolah," terangnya.
Baca juga: Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian Hadiri Wisuda LP3I Balikpapan
Keluhan lain juga diserukan oleh emak-emak yang menyebut biaya wisuda TK hingga SMA memberatkan orangtua.
Salah satunya, Hemi (40) warga Rempanga, Loa Kulu. Ia menilai, biaya untuk satu orang anak wisuda cukup menguras kantong.
"Belum lagi biaya kostum printilan untuk pementasan seni sebelum wisuda. Hal-hal seperti ini tidak perlu dipaksakan," ungkapnya.
Polemik mengenai wisuda anak TK sampai SMA sampai saat ini masih ramai dibahas.
Baca juga: Unggah Foto Wisuda Zara, Netizen Tanyakan Perihal Syarat Jadi Menantu, Ridwan Kamil: Kamu Gak Lulus
Banyak pihak yang berharap pemerintah melarang kegiatan wisuda selain untuk mahasiswa lulus kuliah.
Namun demikian, ssejauh ini belum ada keputusan maupun aturan resmi dari Kemendikbudristek (Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi) Republik Indonesia. (*)
SMPN 1 Tenggarong Sosialisasikan Bantuan Perlengkapan Sekolah untuk Siswa Kelas 7 |
![]() |
---|
Anggaran Program RT-KU Terbaik Naik 3 Kali Lipat, Inspektorat Kukar Siapkan Pengawasan Ketat |
![]() |
---|
Satpol PP Kukar Tingkatkan Kemampuan Anggota Melalui Pelatihan Penanganan Huru Hara |
![]() |
---|
Pemkab Kukar dan BPKP Kaltim Perkuat Komitmen Antikorupsi Lewat Aksi Kolaboratif |
![]() |
---|
YRCC 2025 Kukar Berakhir, Sunggono Tekankan Nilai Kemanusiaan di Kalangan Pelajar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.