Berita Nasional Terkini
Mati Lemas hingga Hipotermia, Pakar Angkatan Laut AS Ungkap Dampak Ngeri Terperangkap di Kapal Selam
Mati lemas hingga hipotermia, pakar Angakatan Laut AS ungkap dampak mengerikan teperangkap di kapal selam.
Penulis: Amilia Lusintha | Editor: Amilia Lusintha
Menurutnya, selain memikirkan oksigen, karbon dioksida lebih menjadi perhatian yang lebih besar.
Daya baterai menjadi salah satu sistem yang berfungsi untuk menghilangkan racun karbon dioksida.
"Jika mereka kehilangan daya baterai, maka sistem itu tidak akan berfungsi lagi," papar Dr. Mole.
Sama seperti scrubbing yang dapat menghilangkan karbon dioksida dari atmosfer, membuat udara aman untuk dihirup.
Namun, apabila kondisi yang diharapkan tidak sesuai, maka mereka yang terperangkap di dalam akan kesulitan bernapas.
"Mereka akan mengalami rasa sakit kepala secara bertahap dan akhirnya tidak sadar.
"Peningkatan karbon dioksida menjadi penyebab utama terbunuhnya mereka yang berada di lingkungan kedap udara, bukan tingkat oksigen," ungkap Dr. Mole.
Baca juga: Kronologi Kapal Selam Wisata Titanic Hilang, 3 Skenario Penyelamatan di Tengah Keterbatasan Oksigen
Hipotermia juga menjadi risiko signifikan lainnya bagi mereka yang berada di kapal.
Hipotermia merupakan situasi terhadap penurunan suhu tubuh secara drastis yang berpotensi berbahaya.
Penyebab hipotermia yaitu berada di lingkungan bersuhu dingin dalam waktu yang lama.
"Awalnya, penumpang akan mulai menggigil untuk mencoba dan menghasilkan panas, yang menghabiskan lebih banyak oksigen, dan seringkali, beberapa hal awal yang terpengaruh adalah penghakiman,"
"Mereka kemudian akan kehilangan kemampuan untuk menggunakan tangan mereka, dan kemudian secara bertahap akan jatuh pingsan," kata Dr Mole.
Situasi diatas menjadi prihatin yang mungkin saja bisa dialami oleh awak penumpang kapal selam wisata Titanic yang saat ini menghilang.
Kapal selam wisata Titanic dilaporkan hilang di Samudra Atlantik.
Menurut laporan Penjaga Pantai, kapal selam wisata Titanic menyelam pada Minggu (18/6/2023) pagi, kapal pendukungnya yang merupakan kapal riset Kanada bernama Polar Prince, kehilangan kontak setelah 1 jam 45 menit.
Hingga saat ini, proses pencarian kapal selam wisata Titanic masih berlangsung. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.