Berita Nasional Terkini

NII Crisis Center Ungkap Awal Mula Ponpes Al Zaytun hingga Dugaan Keterlibatan Oknum Pemerintah

NII Crisis Center ungkap awal mula Ponpes Al Zaytun hingga dugaan keterlibatan oknum Pemerintah. Ponpes Al Zaytun kini tengah jadi kontoversi.

Penulis: Aro | Editor: Heriani AM
www.al-zaytun.sch.id
Kompleks Ponpes Al Zaytun Indramayu. NII Crisis Center ungkap awal mula Ponpes Al Zaytun hingga dugaan keterlibatan oknum Pemerintah. Kini, Ponpes Al Zaytun tengah jadi kontoversi. 

TRIBUNKALTIM.CO -Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center Ken Setiawan mengungkap awal mula terbentuknya Ponpes Al Zaytun hingga dugaan keterlibatan oknum Pemerintah.

Diketahui Ponpes Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat kini jadi kontroversial lantaran ajarannya.

Terbaru Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan melakukan investigasi selama dua hari terkait Ponpes Al Zaytun.

"Hari ini (Kamis) dan besok (Jumat) ada investigasi dari MUI Pusat, jadi kita lihat dulu hasil investigasi nanti," kata AKBP M Fahri Siregar. Kapolres Indramayu kepada TribunCirebon.com (grup TribunKaltim.co) kepada massa yang berdemo di Ponpes Al Zaytun.

Kamis (22/6/2023) kemarin ada dua aksi demo di Ponpes Al Zaytun, yakni massa yang mendukung dan yang menolak hingga menyuarakan penangkapan Panji Gumilang, Pimpinan Ponpes Al Zaytun

AKBP M Fahri Siregar mengatakan, "Mereka sepakat bahwa kita akan menunggu hasil investigasi dari MUI tersebut," lanjut 

AKBP M Fahri Siregar menjelaskan, dalam aksi tersebut polisi menjadi sahabat massa aksi.

Adapun polisi melakukan penghalauan dengan alasan untuk mencegah terjadinya tindakan yang tidak diinginkan.

Pasalnya, pihak pondok pesantren juga menyiapkan massa tandingan yang jumlahnya tidak kalah banyak.

"Tugas kami melakukan pengamanan, melindungi, dan mengayomi.

Alhamdulillah 15.15 WIB, aksi sudah selesai," katanya seperti dikutip TribunKaltim.co dari TribunJabar.id di artikel berjudul Pendemo Al Zaytun Bubarkan Diri Setelah MUI Datang untuk Investigasi, Polisi: Kita Lihat Hasilnya.

Awal Mula Ponpes Al Zaytun

Sebelumnya, Pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan membeberkan cerita awal Ponpes Al Zaytun terbentuk.

Baca juga: Ponpes Al Zaytun Bisa Dibubarkan Kemenag, Ridwan Kamil Bentuk Tim Investigasi: Saya Harus Adil

Dia mengatakan, sedari awal terbentuk, Ponpes Al Zaytun merupakan produk dari gerakan NII yang diwariskan oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo atau SM Kartosoewirjo kepada dua pengikutnya, yaitu Ahmad Musadeq dan Panji Gumilang.

"Dari awal memang ini (Al Zaytun) untuk mewujudkan NII ya, dulu ada dua nama keren (di NII) namanya Ahmad Musadeq dan Panji Gumilang, (keduanya) sama-sama komando wilayah 9 (dalam pergerakan NII)," kata Ken, Kamis (22/6/2023) seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com. 

Ken mengatakan, kedua pengikut Kartosoewirjo itu memiliki dua jalan yang berbeda.

Ahmad Musadeq keluar dari gerakan yang dibentuk Panji Gumilang dan membentuk gerakan baru, yaitu Al-Qiyadah Al-Islamiyah.

Musadeq bergerak dengan ajaran yang sama melalui pendekatan pertanian dan kedaulatan pangan.

Sedangkan Panjdi Gumilang bergerak di dunia pendidikan.

"Kami menganggap ini seperti merekrut kader (untuk gerakan NII), Panji Gumilang memanfaatkan dengan cover pesantren," ucap Ken.

Ken mengatakan, Panji Gumilang sangat lihat memanfaatkan nama pesantren untuk menumbuhkan gerakan NII.

Karena dengan cover pesantren tersebut, kata Ken, pemerintah dan Majelis Ulama Indonesia akan berpikir dua kali menindak gerakan yang dilakukan oleh Panji Gumilang.

"Dan dengan (cover) pesantren, dana-dana di luar jaringan NII itu masuk lebih enak, dana-dana money laundry yang masuk ke sana tidak berani diaudit karena atas nama pesantren," ucap dia.

Baca juga: Daftar Kontroversi Ponpes Al Zaytun yang Hari Ini Kembali Didemo, Tuntut Panji Gumilang Ditangkap

Dia juga menyebut ada kemungkinan orang-orang pemerintah yang menjadi backing gerakan Al Zaytun.

Sebab, Al Zaytun bukanlah pesantren kemarin sore.

Lembaga pendidikan yang berdiri di Indramayu, Jawa Barat, itu sudah berdiri sejak 30 tahun lalu.

"Legal yayasan 1993, mulai dibangun 1996, diresmikan 1999.

Artinya 30 tahun berdiri ini aman dan sampai sekarang mendapat dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dari pemerintah, dan dana BOS bukan ditransfer ke rekening yayasan, tapi ditransfer ke rekening Panji Gumilang," tutur Ken.

Oknum Pemerintah jadi Backing?

Ken Setiawan menduga ada oknum dari pemerintah yang menjadi pelindung atau backing Ponpes Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat.

Oknum tersebut, menurutnya, yang diduga membuat penanganan penyebaran aliran sesat itu  berlarut-larut diusut dan terkesan ada pembiaran.

"Sebenarnya banyak fakta (dugaan ajaran sesat) yang terjadi di sana, tapi kita tau ada oknum-oknum pemerintah di negara ini ada yang terlibat sehingga dia terkesan ini lambat, bahkan seperti ada pembiaran," ujar Ken saat dihubungi melalui telepon, Rabu (21/6/2023).

Namun, Ken tidak menyebut oknum tersebut berasal dari lembaga pemerintahan apa, juga nama dari orang-orang yang disebut oknum itu.

Baca juga: Profil Panji Gumilang, Pimpinan Ponpes Al Zaytun yang tengah Jadi Kontroversi, Pernah Masuk Penjara

Dia mengatakan, dugaannya didasari dari banyak pejabat yang pernah bertandang ke Al-Zaytun, salah satunya mantan Menko Polhukam Wiranto pada 2004.

"Di situ kita lihat sebenarnya (Al Zaytun) bukan gerakan keagamaan, ini gerakan politik yang dibungkus dengan agama," ucap dia.

Kompas.com telah berupaya untuk menghubungi Wiranto untuk mengonfirmasi mengenai hal ini.

Namun hingga kini pesan singkat yang dilayangkan belum dibalas.

Selain itu, Ken juga meyakini Al-Zaytun adalah buatan gerakan radikal NII dari kurikulum tersembunyi yang pernah mereka ajarkan kepada dirinya.

Kontroversi yang terjadi di Ponpes Al-Zaytun seperti aliran sesat dan dugaan tindak pidana oleh pimpinan Al Zaytun Panji Gumilang ramai belakangan ini.

Menanggapi kontroversi Al-Zaytun, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku menunggu arahan Kementerian Agama dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Karena urusan agama kemudian urusan fiskal, hubungan luar negeri, yustisi, pertahanan dan keamanan itu wilayah pemerintah pusat," ujarnya di Bandung, dikutip dari Antara, Kamis (15/6/2023).

Terkini, Ridwan Kamil dengan tegas meminta Ponpes Al Zaytun kooperatif bisa berdialog dengan tim inestigasi yang dibentuk oleh Pemprov Jawa Barat bersama para kiai.

"Kami meminta pihak Al Zaytun untuk kooperatif, karena sudah beberapa kali dalam catatan sejarahnya sering menolak mereka yang mencoba untuk ber-tabayyun atau berdialog untuk mengetahui," ucap Ridwan Kamil, Senin (19/6/2023).

Baca juga: Viral Lucky Hakim Ikut Salam Nyanyian Yahudi Ponpes Al Zaytun, Eks Wabup Indramayu Beri Klarifikasi

(*)

Update Berita Nasional Terkini

Berita Ponpes Al Zaytun

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved