Breaking News

Idul Adha 2023

Apakah Puasa Arafah harus Mengikuti Waktu Wukuf di Arafah? Penjelasan Buya Yahya dan MUI

Apakah puasa Arafah harus mengikuti waktu wukuf di Arafah? Ikut Pemerintah atau Arab Saudi? Simak penjelasan Buya Yahya dan MUI.

|
Editor: Amalia Husnul A
AFP Photo/Sajjad Hussain
Jamaah haji berkumpul di sekitar Ka'bah, 24 Juni 2023 kemarin. Apakah puasa Arafah harus mengikuti waktu wukuf di Arafah? Ikut Pemerintah atau Arab Saudi? Simak penjelasan Buya Yahya dan MUI. 

TRIBUNKALTIM.CO - Perbedaan penetapan Idul Adha 2023 atau 1444 H antara Pemerintah dan Muhammadiyah membuat sejumlah pertanyaan mengemuka salah satunya terkait Puasa Arafah.

Apakah Puasa Arafah harus mengikuti waktu wukuf di Arafah? Lalu apakah harus mengikuti Pemerintah atau Arab Saudi?

Simak penjelasan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Buya Yahya terkait Puasa Arafah dan Wukuf di Arafah.

Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.tv, Pemerintah Arab Saudi menetapkan Iduladha 1444 Hijriah jatuh pada Rabu, 28 Juni 2023.

Penetapan Idul Adha 2023 di Arab Saudi itu berdasarkan pantauan hilal yang dilihat di wilayah setempat.

Hasilnya, 1 Zulhijah 1444 H dimulai pada Senin (19/6/2023).

''Hari Arafah jatuh pada Selasa, 27 Juni, sedangkan Rabu, 28 Juni, akan menjadi hari pertama Idul Adha,'' menurut pernyataan Mahkamah Agung Saudi yang disiarkan oleh kantor berita pemerintah Saudi Press Agency.

Sementara itu di Uni Emirat Arab, Otoritas Federal untuk Sumber Daya Manusia Pemerintah (FAHR) merilis surat edaran bagi semua kementerian dan entitas federal tentang liburan Iduladha dan Hari Arafah yang akan datang.

Pemerintah UEA menetapkan hari libur Iduladha pada tanggal 9-12 Zulhijah 1444 H. Sementara Ibadah haji dimulai pada 8 Zulhijah dan berlangsung hingga tanggal 13 di bulan tersebut.

Wukuf di Arafah Makkah Tanggal Berapa?

Menurut ketentuan, jemaah haji melaksanakan wukuf di Arafah, Mekkah pada 9 Zulhijah.

Wukuf di Arafah adalah salah satu rukun haji, apabila ditinggalkan, maka tidak sah hajinya.

Baca juga: Jadwal Puasa Arafah 9 Dzulhijjah versi Pemerintah dan Muhammadiyah, Bacaan Niat dan Keutamaannya

Saat wukuf, jemaah haji berhenti sejenak berdiam diri di Padang Arafah untuk merenungkan peristiwa Nabi Adam dan Hawa yang diturunkan ke Bumi dari surga karena mengingkari perintah Allah dan terbawa oleh tipu daya Iblis.

Tahun ini, berdasarkan ketentuan penetapan Iduladha 1444 H oleh Arab Saudi, maka wukuf di Arafah 2023 dilaksanakan pada Selasa, 27 Juni 2023.

Saat wukuf, umat Islam yang sedang tidak melaksanakan ibadah haji dianjurkan untuk melakukan puasa Arafah.

Idul Adha 2023 Menurut Pemerintah Indonesia 
 
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 1 Zulhijah 1444 H pada Selasa (20/6/2023) dan Idul Adha pada Kamis, 29 Juni 2023.

Hal itu berdasarkan hasil sidang isbat pantauan hilal pada Minggu (18/6) di 33 titik seluruh wilayah Indonesia.

"Berdasarkan hisab, posisi hilal di seluruh Indonesia sudah di atas ufuk dan tidak memenuhi kriteria Mabims, serta ketiadaan laporan melihat hilal.

Sidang isbat secara mufakat 1 Zulhijah Tahun 1444 Hijriah jatuh pada Selasa tanggal 20 Juni 2023 Masehi," kata Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi

Dengan perbedaan Idul Adha 2023, berarti ada perbedaan puasa Arafah.

Lalu apakah puasa Arafah harus mengikuti waktu wukuf di Arafah?

Apakah harus mengikuti Pemerintah atau Arab Saudi?

- Penjelasan MUI

Majelis Ulama Indonesia menganjurkan agar masyarakat mengikuti pemerintah Indonesia karena keputusan pemerintah menghilangkan perbedaan pendapat.

Baca juga: Tahukah Anda Apa Itu Wukuf di Padang Arafah? Salah Satu Rukun Ibadah Haji yang Wajib Dilakukan

Hal tersebut diakui oleh seluruh fuqaha dari empat mazhab.

Dikutip TribunKaltim.co dari Tribunnews.com di artikel berjudul Kapan Puasa Arafah? Tanggal 9 Dzulhijjah atau Harus Bersamaan saat Wukuf? MUI berpendapat, mengenai perbedaan, maka umat Islam harus mengikuti terbitnya bulan sesuai wilayah atau negerinya berada.

Jumhur ulama Malikiyah, Hanafiah dan Hanabilah berpendapat cukup satu tempat melihat bulan di negara lain, dan mengikuti aturan lebarannya meski tempatnya jauh.

Misalnya, umat Islam di Indonesia mengikuti aturan Idul Adha dari Arab Saudi dan melaksanakan puasa Arafah sesuai tanggal di Arab Saudi, meski tempatnya jauh.

Namun, hal ini berbeda dengan pendapat Syafi’iyah, yang menyebutkan setiap tempat yang lebih 24 farsakh atau sekitar 57 kilometer sudah tidak wajib ikut ketentuan penentuan di tempat itu atau harus ikut ketentuan pemerintah di mana dia bermukim.

Contohnya, umat Islam di Indonesia tidak wajib mengikuti aturan tanggal Idul Adha di Arab Saudi, karena letak Indonesia yang lebih dari 57 kilometer dari Arab Saudi.

Pendapat Syafi’iyah inilah yang dianut saat ini di Indonesia karena ketentuan lebaran di Mekah tidak diikuti sebab berbeda tempat terbitnya bulan.

- Penjelasan Buya Yahya

Dikutip TribunKaltim.co dari dari BanjarmasinPost.co.id di artikel berjudul Waktu Puasa Arafah Harus Sama dengan Wukuf? Buya Yahya Beri Penjelasan dalam Ceramahnya, Buya Yahya menjelaskan waktu pelaksanaan puasa Arafah yang  bisa saja terjadi perbedaan antara satu tempat dengan lainnya.

Ini termasuk Indonesia dengan Arab Saudi tepatnya di Padang Arafah.

Hal ini sebab, Buya Yahya menjabarkan terdapat perbedaan metode dalam penentuan hilal, kemungkinan di suatu daerah hilal sudah terlihat, sementara di daerah lain hilal belum muncul.

Bulan Zulhijjah adalah bulan ke-12 dari sistem penanggalan Islam. Di bulan ini ada hari besar yang dinantikan kaum muslimin yakni Hari Raya Idul Adha.

Baca juga: Puasa Arafah Dianjurkan Dikerjakan karena Memiliki Keutamaan Luar Biasa, Ini Jadwal Puasa Arafah

Setiap tanggal 10 Zulhijjah di kalender Islam Hari Raya Idul Adha dirayakan, tahun ini Hari Raya Idul Adha diperkirakan jatuh pada Kamis (29/6/2023), sebelumnya pemerintah akan menggelar sidang isbat. Sedangkan PP Muhammadiyah telah memutuskan Hari Raya Idul Adha jatuh pada Rabu (28/6/2023).

Terdapat amalan-amalan sunnah yang dianjurkan bagi umat Islam di awal bulan Zulhijjah. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Buya Yahya menjelaskan di Indonesia seringkali terjadi perubahan dalam penetapan awal bulan hijriyah, terutama Syawal dan Zulhijjah.

"Karena bulan hijriyah itu ada dua cara untuk mengetahuinya, yang pertama dengan rukyatul hilal atau melihat hilal secara langsung, metode rukyatul hilal sendiri juga terdapat perbedaan ulama antara zumhur ulama dan Mazhab Maliki," papar Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Buya Yahya.

Sebagian menyatakan setiap wilayah mempunyai perbedaan dengan wilayah lainnya, ini memungkinkan hilal dapat dilihat di sebuah tempat ternyata di tempat lain belum terlihat atau tampak di hari yang berbeda.

Metode lainnya yang sering digunakan adalah cara hisab atau dengan hitungan ilmu falak.

Adanya perbedaan tersebut berdasarkan fenomena alam dan tata surya yang Allah ciptakan yakni bulan.

"Penentuan awal bulan termasuk hari raya dan Puasa Arafah yang berbeda-beda, bukan karena kesalahan orang atau metode yang digunakan melainkan Allah menciptakan bulan kadang terlihat atau tidak yang menjadi sebab perbedaan," ujar Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Buya Yahya.

Perbedaan terjadi bisa saja penanggalan awal bulan Zulhijjah dilakukan dengan metode hisab ilmu falak, namun ternyata secara rukyatul hilal belum nampak hilalnya.

Adapun orang yang sudah terlanjur puasa sunnah di bulan Zulhijjah meliputi Puasa Arafah dan ternyata di daerahnya penentuan hilalnya berbeda, puasanya tetap sah, Allah Maha Mengetahui niat dari hamba-Nya.

"Bahkan kalaupun tidak di Zulhijjah pun bukan waktu yang diharamkan untuk berpuasa, apalagi misalnya Anda berpuasa di hari Senin dapat pahala puasa Senin," terang Buya Yahya.

Buya Yahya menegaskan Hari Arafah adalah bukan hari wukuf di Arafah melainkan tanggal 9 Zulhijjah, adapun wukuf di Arafah adalah Hari Arafah bagi orang Arab Saudi.

Misalnya di Indonesia sudah 9 Zulhijjah, bukan berarti di Arab Saudi sudah harus wukuf, kalau belum waktunya maka tidak bisa disamakan.

"Sebab itu, Hari Arafah adalah tanggal 9 Zulhijjah dimanapun kita berada, sedangkan wukuf di Arafah terjadi di 9 Zulhijjah menurut hilal Arab Saudi," ujar Buya Yahya.

Sehingga Buya Yahya menyimpulkan waktu pelaksanaan Puasa Arafah tidak harus sama dengan waktu wukuf di Arafah, hal ini terkait penentuan hilal di masing-masing negara bisa berbeda.

Terdapat perbedaan awal Zulhijjah antara Pemerintah Indonesia dan Muhammadiyah sehingga jadwal Puasa Zulhijjah meliputi Puasa Tarwiyah dan Arafah turut berbeda pula, berikut rinciannya:

1. Jadwal Puasa Zulhijjah versi Muhammadiyah

Maklumat PP Muhammadiyah memutuskan 1 Zulhijjah jatuh pada Senin (19/6/2023).

Maka Maka, Puasa Zulhijjah 2023 berdasarkan ketetapan Muhammadiyah yakni:

-Puasa 1-7 Zulhijjah 1444 Hijriyah: 19-25 Juni 2023

-Puasa di hari Tarwiyah 1444 Hijriyah: 26 Juni 2023

- Puasa Arafah 1444 Hijriyah: 27 Juni 2023

2. Jadwal Puasa Zulhijjah versi Pemerintah

-Puasa 1-7 Zulhijjah 1444 Hijriyah: 20-26 Juni 2023

-Puasa di hari Tarwiyah 1444 Hijriyah: 27 Juni 2023

- Puasa Arafah 1444 Hijriyah: 28 Juni 2023

Niat Puasa Sunnah Zulhijah

1. Niat puasa dari tanggal 1 sampai 7 Zulhijah

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta’âlâ.”

2. Niat Puasa Tarwiyah (8 Zulhijjah)

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta’âlâ.”

3. Niat Puasa Arafah (9 Zulhijjah)

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta'âlâ.

Artinya, "Aku berniat puasa sunah Arafah esok hari karena Allah SWT."

Baca juga: Puasa Sebelum Idul Adha, Panduan Puasa Tarwiyah dan Arafah, Bacaan Niat dan Keutamaannya

(*)

Update Idul Adha 2023

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved