PPDB 2023

Para Orangtua Geruduk SMAN 8 Samarinda, Tuding Ada Kecurangan Seleksi PPDB

Pengumuman seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan.

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
Gerbang SMAN 8 Samarinda, Jalan Untung Suroptai, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda yang sempat digeruduk sejumlah orangtua calon siswa yang protes hasil pengumuman PPBD pada Sabtu (26/6/2023). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pengumuman seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (SMA dan SMK) Kalimantan Timur (Kaltim) telah terlaksana pada Jumat 16 Juni 2023. 

Namun sejumlah orangtua yang berada di Kelurahan Karang Asam Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda melakukan protes akan hasil pengumuman itu.

Didampingi para Ketua RT wilayah masing-masing, sejumlah orangtua itu menggeruduk SMA Negeri 8 yang berada di Jalan Untung Suropati, Kota Samarinda pada Sabtu (24/6/2023) lalu.

Dari informasi yang terhimpun TribunKaltim.co, protes itu dilakukan lantaran adanya dugaan kecurangan proses PPDB di sekolah tersebut.

Baca juga: Pendaftaran PPDB Samarinda 2023 Jenjang SMA dan SMK hingga 14 Juni, Syarat yang Wajib Dipenuhi

Indikasi itu muncul sebab banyak calon siswa yang masuk dalam zona bina lingkungan justru tak lolos seleksi.

Ozi salah satu dari orangtua calon siswa yang melakukan protes mengatakan mereka kecewa.

Lantaran anaknya tak lolos seleksi padahal merupakan warga dari Kelurahan Karang Asam Ulu.

Padahal jelasnya, sesuai sosialisasi pihak sekolah di kelurahan sebelum PPDB, ada 41 bangku yang diprioritaskan bagi calon pelajar bina lingkungan.

Baca juga: Tata Cara Pendaftaran PPDB Samarinda Jenjang SMA dan SMK Lengkap Syarat dan Jadwalnya

"Anak saya awalnya sudah masuk dalam pendaftaran urutan 41. Tapi kok ada perpanjangan hingga 15 Juni. Pas pengumuman malah tidak diterima," bebernya kepada TribunKaltim.co.

Menurutnya, untuk penerimaan zona lingkungan tak ada jarak dari sekolah yang ditentukan.

"Harusnya anak sekitar lingkungan sekolah diprioritaskan dan sisanya baru untuk orang luar. Tetapi, kok ini malah justru sebaliknya, ya seperti dibuat-buat," sebutnya.

Kebanyakan Orang dari Luar

Sementara itu, Ketua RT.16, Totok, mengatakan bahwa dirinya telah mendapatkan print out daftar pelajar yang diterima di sekolah tersebut.

Namun sebutnya, kebanyakan bukan warga Kelurahan Karang Asam Ulu yang diterima.

"Warga kami mendaftarkan putera-puterinya ke SMA Negeri 8, karena dalam penerimaan itu ada jalur yang namanya prioritas sekitar sekolah. Tetapi, anak-anak kami ini malah tidak diterima," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved