Berita Nasional Terkini
Buka Suara soal Salat Berjarak di Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang: Siapa yang Melarang?
Pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang buka suara soal salat Id berjarak saat hadir dalam acara Kick Andy Double Check.
TRIBUNKALTIM.CO - Polemik Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun yang berlokasi di Indramayu, Jawa Barat, belum juga menemukan titik terang.
Kontroversi terkait penyimpangan di Ponpes Al Zaytun yang dibawa oleh sang pemimpin, Panji Gumilang, kini dalam proses penyelidikan.
Penyimpangan di Ponpes Al Zaytun yang menuai kontroversi tersebut, di antaranya, cara salat dengan mencampurkan saf wanita dengan pria.
Baca juga: Siapa Ken Setiawan? Berani Laporkan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang ke Bareskrim Polri
Dalam foto yang tersebar luas di media sosial, terlihat ratusan jemaah tengah melaksanakan salat Idul Fitri atau salat Id di Ponpes Al Zaytun.
Jika dilihat sekilas, para jemaah salat Id di Ponpes Al Zaytun itu membentuk saf berjarak dan berjajar sangat rapi, seperti cara salat saat pandemi Covid-19 melanda.
Namun, yang menjadi sorotan warganet heran adalah sosok jemaah wanita yang salat berbaur dengan jemaah pria.
Warganet pun semakin dibuat heran dengan keberadaan kursi di samping para jemaah salat Id tersebut.

Foto-foto salat Id di Ponpes Al Zaytun itu pun memicu kontroversi dan beragam komentar di masyarakat.
Tak sedikit warganet yang mempertanyakan aliran yang dianut saat melaksanakan salat berjarak seperti Ponpes Al-Zaytun tersebut.
Ada pula warganet yang menilai aliran salat Id berjarak di Ponpes Al-Zaytun itu sesat.
Warganet pun ada yang membandingkan cara salat Id Ponpes Al-Zaytun tersebut dengan NU hingga Muhammadiyah.
Baca juga: Terjawab Nasib Panji Gumilang Hari Ini, Mahfud MD Umumkan Keputusan Pemerintah Kasus Al-Zaytun
Soal itu, Pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang pun buka suara.
Melalui acara Kick Andy Double Check bertajuk "Gonjang Ganjing Al-Zaytun", Panji Gumilang menjelaskan alasan wanita sejajar dalam salat.
Dalam acara tersebut, pembawa acara Andy F Noya menanyakan soal jarak yang renggang dalam saf salat Id.
"Soal jarak dalam saf ini, karena jaraknya terlalu renggang, ini ajaran yang tidak benar. Apa penjelasan Anda?" tanya Andy F Noya.
Terkait hal itu, Pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang tidak mempermasalkan Andy F Noya mengatakan hal tersebut.
Menurutnya, saf dalam salat yang berjarak itu terjadi saat Covid-19 melanda.
"Ini peristiwanya terjadi tatkala Covid-19. Semua masjid ditutup. Kami tetap berjalan, kami punya tempat yang lebar," jawab Panji Gumilang.
"Maka, ada personal distancing dan itu diajarkan dalam Alquran," lanjutnya.
Baca juga: Kontroversi Panji Gumilang dengan Ponpes Al-Zaytun, Mahfud MD tak Tinggal Diam: Pidana!
Andy F Noya lantas menegaskan bahwa video yang viral tersebut adalah video lama ketika terjadi pandemi Covid-19.
"Bukan video baru?," tanya pria berkacamata itu kembali.
Panji Gumilang mengatakan, video yang diambil itu saat salat Idul Adha atau Idul Fitri tahun lalu.
"Sudah lama ini, perjalanan begini sudah lama. Dan jarak-jarak itu sudah alam dari mulai diumumkan yang namanya Covid, kami sudah ambil jarak. Semua lockdown, dan di sini salat berjarak," kata Panji.
Salat berjarak itu pun, dikatakan Panji, terus dilakukan meski ada anjuran tidak ke masjid.
Menurutnya, hal itu terus dilakukan karena tidak ada yang melarang.
"Bahkan, Tuhan saja tidak melarang," ujarnya.
Baca juga: Fakta Terbaru Pimpinan Ponpes Al Zaytun, Tunda Jawaban ke Tim Investigasi hingga Tolak Ketemu MUI
Kemudian, ketika ditanya apakah saf salat berjarak terus dilakukan meski presiden mengatakan bahwa Indonesia sudah endemi, Panji malah berbalik tanya.
"Gini, apakah kita tahu serangan kembali?" tanya Panji.
Dikatakannya, dirinya akan tetap melaksanakan hal itu, mengingat adanya pandemi Flu Spanyol pada tahun 1948 yang terjadi di Jawa.
"Tapi tidak diambil pelajaran, maka terjadi lagi," ungkapnya.

Andi F Noya lantas menanyakan apakah saf berjarak itu bukan didasarkan pada dalil namun lebih kepada untuk keamanan, Panji mengatakan beragama itu supaya aman.
"Mau dasar apapun, itu beragama supaya aman. Hidup supaya aman," jelasnya.
Menurut Panji Gumilang, saf berjarak yang dilaksanakan di Ponpes Al Zaytun tidaklah sesat.
"Gimana mau sesat, saya ini takut kesesatan. Enggak ada saya mengatakan orang lain sesat, saya benar," kata Panji.
Oleh karena itu, Panji meminta untuk diberikan hak agar tidak disesatkan.
"Kan namanya persatuan Indonesia terjangkau," jelas Panji Gumilang. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.