Berita Nasional Terkini

Tak Main-main Panji Gumilang Al-Zaytun Kukuh Buat Santri Wanita Jadi Khatib, Disebut Ulama Sesat

Tak main-main Panji Gumilang kukuh bakal jadikan perempuan khatib. Kendati gagasan tersebut ditentang dan disebut sesat oleh para ulama dan MUI.

|
Capture YouTube Metro TV
Panji Gumilang di Metro TV - Tak main-main Panji Gumilang kukuh bakal jadikan perempuan khatib. Kendati gagasan tersebut ditentang dan disebut sesat oleh para ulama dan MUI. 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar Panji Gumilang terkini.

Ya, pimpinan pondok pesantren Al-Zaytun itu masih jadi sorotan publik hingga saat ini.

Kendati mendapat tekanan besar dari publik, namun secara sadar Panji Gumilang kukuh bakal jadikan perempuan khatib.

Hal itu merupakan cita-citanya di masa yang akan datang, untuk memberikan posisi yang sama kepada para wanita dengan pria.

Meski gagasan tersebut banyak ditentang hingga disebut sesat oleh para ulama dan MUI, Panji Gumilang mengatakan tetap bakal melakukan hal tersebut.

Kontroversi gagasan wanita jadi khatib, Panji Gumilang sebut wanita punya hak untuk hidup dan beragama, termasuk menjadi khatib disampaikan Panji Gumilang dalam tayangan YouTube dengan judul "Soal Gagasan Wanita Jadi Khatib, Panji Gumilang: Itu Hak Asasi" yang tayang di channel YouTube Metro TV, Rabu (28/6/2023).

Selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: Bukan Hanya UAS, Habib Bahar bin Smith dan Habib Rizieq Shihab Juga Geram dengan Panji Gumilang

Menurut Panji Gumilang, dirinya yakin seorang wanita bisa menjadi khatib atau imam salat.

"Saya yakin bisa, ini adalah manusia yang punya hak untuk hidup dan beragama, dan menjadi khatib," kata Panji Gumilang.

Lebih lanjut, Panji mengakui pemikiran itu adalah cita-citanya.

"Saya baru bercita-cita itu, saya umumkan wahai anak-anakku engkau akan jadi khatib, baik yang perempuan baru akan," ujar Panji Gumilang.

Ditanya Andy F. Nova, "Gagasan ini belum Anda laksanakan?"

"Belum, tapi akan saya laksanakan," jawab Panji Gumilang.

Meskipun dalam situasi pro-kontra akan wanita menjadi khatib, Panji Gumilang tetap akan melaksanakannya.

"Itu hak asasi, jadi yang memberi pesan keagamaan itu jangan laki-laki saja, wanita juga harus diberi hak untuk menyampaikan di mimbar," lanjut Panji Gumilang.

Baca juga: Penjelasan Panji Gumilang Soal Wanita Boleh di Shaf Depan saat Salat, Kaitannya dengan Fiqih Sosial

Diketahui, Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang atau kerap disapa Panji Gumilang adalah seorang pendidik yang mendirikan Pondok Pesantren Al-Zaytun pada 13 Agustus 1996.

Nama Panji Gumilang baru-baru ini dilaporkan oleh Forum Pembela Pancasila (FAPP) ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri atas dugaan penistaan agama pada 23 Juni 2023.

Adapun laporan tersebut terdaftar dengan nomor LP/B/163/VI/2023/SPKT/Bareskrim Polri tertanggal 23 Juni 2023 karena diduga melanggar Pasal 156 A Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Penistaan Agama.

Terlepas dari dilaporkannya ke polisi, Panji Gumilang secara terang-terangan mengakui gagasan tentang wanita jadi khatib.

Dinilai seperti membela kaum wanita, menurut Panji Gumilang hal ini dijalankannya sesuai koridor agama.

"Koridor yang saya jalankan ini koridor agama.

"Kenapa kalau saya membela kaum perempuan? memberikan haknya?" ujar Panji Gumilang.

"Siapa perempuan yang Anda berikan tempat terhormat di depan sementara banyak laki-laki di belakang? tanya Andy.

"Itu istri saya," jawab Panji.

Baca juga: Alasan Panji Gumilang Lagu Yahudi Shalom Aleichem Dinyanyikan Ponpes Al Zaytun

Panji Gumilang tentang Shaf Salat Wanita dan Pria Sejajar

Sebelumnya, unggahan akun @kepanitiaanalzayun viral karena memperlihatkan shaf wanita sejajar pria pada saat lebaran Idul Fitri 2023.

Aturan salat Al Zaytun dinilai "menyimpang" dan ramai diperbincangkan di publik.

Hal ini membuat nama Panji Gumilang dituding "sesat".

Setelah ramai diperbincangkan, Panji Gumilang menanggapi tudingan "sesat" atas dirinya.

"Hak perempuan itu harus diberikan. Jadi bersampingan, Anda bisa memotret bagaimana posisi wanita, bagaimana pria.

"Jadi mensejajrkan karena emang harus begitu.

"Jadi tidak pernah dibelakangkan. Perempuan bukan di shaf laki-laki tapi berjajar," tutur Panji Gumilang dikutip tayangan YouTube Liputan 6 (26/6).

Menurut Panji, jika mengikuti publik maka tidak bisa mengikuti keyakinan sendiri yang telah dibaca dari kitab suci Al Quran.

"Semua diberi hak, maka disejajarkan," lanjut Panji Gumilang. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved