Gempa Bumi
Update Gempa Bantul, Ada 44 Gempa Susulan yang Terbesar M 4,2, Penyebab Terasa hingga Jawa Timur
Update gempa Bantul, ada 44 gempa susulan yang terbesar Magnitudo 4,2. Penyebab gempa Bantul terasa hingga Jawa Timur.
TRIBUNKALTIM.CO - Berikut update gempa Bantul magnitudo 6, di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (30/6/2023) malam.
Hingga Sabtu (1/7/2023) pukul 08.00 WIB telah terjadi 44 gempa susulan dengan yang terbesar magnitudo 4,2.
Penyebab gempa Bantul, Yogyakarta bisa terasa hingga Jawa Timur dan Jawa Barat.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat 44 gempa susulan di Bantul, DIY.
Diketahui gempa magnitudo 6,4 mengguncang Bantul, Jumat (30/6/2023) pukul 19.57 WIB.
Setelah gempa magnitudo 6,4 tersebut terjadi sejumlah gempa susulan.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono melalui keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com (grup TribunKaltim.co) Sabtu (1/7/2023) pagi.
Dari keterangan tertulisnya, hingga pukul 08.00 WIB, ada 44 gempa susulan di Bantul.
Dari 44 gempa susulan tersebut, magnitudo terbesar adalah M 4,2.
"Hingga 1 Juli 2023 pukul 08.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 44 gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar M 4,2," katanya seperti dikutip TribunKaltim.co dari Tribunnews.com di artikel yang berjudul Update BMKG: Catat 44 Kali Gempa Susulan Guncang Bantul, Terbesar M 4,2.
Sebelumnya, gempa pertama berada di 94 km Barat Daya Bantul dengan titik kedalaman gempa 12 km.
Mengutip Twitter @infoBMKG, gempa kembali terjadi dengan kekuatan 3,5 M.
Gempa susulan pertama ini terjadi sekira pukul 20.19 WIB.
Baca juga: Pengakuan Warga Solo yang Rasakan Guncangan Gempa Bantul: Kencang Sekali
Kemudian, gempa susulan kedua terjadi pada pukul 20.25 WIB dengan kekuatan 3,4 M.
Selanjutnya, Gempa susulan terjadi lagi pada pukul 20.31 WIB dengan kekuatan 4,2 M.
Kekuatan gempa susulan keempat mengalami penurunan dengan 3,4 M yang terjadi pukul 20.58.
Terkait hal tersebut, masyarakat pun dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Kemudian, warga diimbau agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," kata Daryono dalam keterangan tertulisnya.
1 Meninggal 11 Luka-Luka
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY melaporkan data sementara akibat gempa 6,4 M tersebut.
Lewat unggahan media sosial twitter, BPBD DIY melaporkan ada satu orang meninggal dunia dan 11 orang luka-luka.
Satu orang yang meninggal dunia merupakan warga Kabupaten Bantul, DIY, berinisial S perempuan berusia 67 tahun.
Korban meninggal dunia disebabkan karena kaget yang mengakibatkan serangan jantung hingga berujung meninggal dunia.
Kondisi ini dilaporkan hingga pukul 23.30 WIB.
"Update sementara data korban jiwa gempa Bumi wilayan DIY.
Kabupaten Bantul 5 luka, 1 meninggal dunia, Kabupaten Gunungkidul 3 luka, dan Kabupaten Sleman 3 luka," tulis akun Twitter @TRCBPBDDIY.
Baca juga: Gempa Bumi 6,4 SR Guncang Bantul, Seorang Nenek Meninggal di Pangkuan Suaminya, Begini Kronologinya
Gempa ini dirasakan sampai Jawa Tengah, Jawa Timur hingga Jawa Barat.
Sejumlah rumah hingga fasilitas umum seperti tempat ibadah, sekolah, pemerintah, kesehatan maupun jaringan listrik mengalami kerusakan.

Penyebab Gempa Bumi
Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, Daryono, mengungkapkan penyebab gempa yang mengguncang gempa di Bantul.
Ia mengatakan, gempa bumi di Bantul terjadi lantaran adanya aktivitas subduksi antara Lempeng Indo-Australia dan Eurasia.
"Gempa bumi yang terjadi merupakan gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia dan Eurasia," terang Daryono dalam kterangan yang diterima Tribunnews.com, Jumat.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa bumi di Bantul memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Penyebab Gempa Bumi Bantul terasa hingga Jawa Timur
Guncangan gempa Yogyakarta dirasakan dalam skala intensitas IV MMI, tak hanya dirasakan warga di Bantul, tetapi juga kota-kota di Jawa Timur, seperti Tulungagung, Nganjuk, Ponorogo, Pacitan dan Trenggalek.
Selain itu, dampak gempa bumi di Yogyakarta juga dirasakan hingga Karangkates, Klaten, Kulonprogo, Wonogiri dengan skala intensitas III-IV MMI.
Serta di Banjarnegara, Purbalingga, Purwokerto, Mojokerto, Pacitan, Gresik, Malang, Salatiga, Jepara dengan skala intensitas III MMI.
Bahkan, dampak guncangan gempa Yogyakarta yang berpusat di laut di Barat Daya Bantul, dengan kekuatan M 6,0 pada kedalaman 67 Km juga dirasakan di daerah yang lebih jauh, hingga ke Lumajang, Ngawi, Blora, hingga Bandung.
Baca juga: Update Terbaru Dampak Gempa Bantul 6,4 Magnitudo, BNPB: 1 Warga Meninggal dan Puluhan Rumah Rusak
Dampak gempa Yogyakarta sampai Jawa Timur
Lantas, kenapa dampak gempa Yogyakarta yang berpusat di laut dapat terasa hingga daerah yang sangat jauh?
Dwikorita menjelaskan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hipsenternya, gempa bumi di Yogyakarta ini merupakan jenis gempa menengah.
Penyebab gempa Yogyakarta karena aktivitas subduksi atau tumbukan antara Lempeng Indo-Australia dan Eurasia.
Berdasarkan analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan sesar naik (thrust fault).
Kedalaman sumber gempa Yogyakarta berada pada 67 Km.
Menurut Dwikorita, itu merupakan zona kontak atau bidang kontak antara Lempeng Samudra Indo-Australi yang menumbuk di bawah Lempeng Benua Eurasia.
"Gempa yang terjadi pada bidang kontak itu pada umumnya karena zona tersebut lemah yang kohesinya juga rendah.
Hal ini memungkinkan perambatan guncangan gempa menjadi lebih luas," jelas Dwikorita.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menambahkan bahwa gempa Bantul termasuk gempa menengah, yakni dengan kedalaman 67 Km.
Oleh karenanya, dengan kedalaman gempa yang cukup dalam itu, maka energi yang terpancar menyebabkan spektrumnya bisa meluas.
"Sehingga, kami mendapatkan informasi bahwa gempa ini sampai terasa hingga Jawa Timur," imbuh Daryono.
Guncangan gempa bumi dapat terasa hingga ke daerah yang jauh dai lokasi pusat gempa, yang mana hal ini tidak hanya disebabkan oleh faktor jarak dan kedalaman pusat gempa mau pun kekuatan magnitudo gempa tersebut.
Terkait dampak gempa Yogyakarta bisa terasa hingga daerah yang sangat jauh, Daryono mengatakan bahwa kondisi daerah setempat juga sangat menentukan besaran guncangan.
Lebih lanjut Daryono menjelaskan, daerah dengan sedimen tanah yang lunak, dengan ketebalan tertentu akan terjadi resonansi gelombang gempa, sehingga menyebabkan amplifikasi.
"Sehingga bisa jadi, daerah yang sangat jauh dari wilayah Yogyakarta (bisa merasakan guncangan gempa) karena zona tersebut memiliki sedimen tanah yang lunak," imbuhnya.
Baca juga: Info BMKG Terbaru: Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Bantul Yogyakarta, Tidak Berpotensi Tsunami
(Tribunnews.com/Milani Resti-Kompas.com/Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Gempa Bumi Kembali Guncang Mahakam Hulu Kalimantan Timur, Kali Ini Berkekuatan 4,0 Skala Richter |
![]() |
---|
Gempa Terkini! Info Gempa Hari Ini BMKG, Terkuak Pusat Gempa 10 Menit yang Lalu di Maluku, Sulteng |
![]() |
---|
Tiga Kecamatan Rasakan Gempa 4,6 SR di Mahakam Ulu, Belum Ada Laporan Kerusakan Bangunan |
![]() |
---|
Info Gempa Terkini Mahulu Kaltim Hari Ini, Getaran hingga Samarinda, Pusat Gempa 4,6 M dan Kedalaman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.