Pilpres 2024

3 Kali Kalah di Pilpres, Prabowo Subianto Ungkap Alasan Sebenarnya Kembali Nyapres di 2024

3 kali kalah di Pilpres, Prabowo Subianto ungkap alasan sebenarnya kembali mencalonkan diri sebagai presiden di 2024.

Roslan RAHMAN/AFP
Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto (kanan) menghadiri KTT Dialog Shangri-La di Singapura pada 11 Juni 2022. 3 kali kalah di Pilpres, Prabowo Subianto ungkap alasan sebenarnya kembali mencalonkan diri sebagai presiden di 2024. 

"Begini ya, kita bersyukur hidup dengan baik. Kita bersyukur pemberian Tuhan, diolok, dihina, dihujat, difitnah," kata Prabowo sambil memperlihatkan gestur membersihkan kerahnya.

Prabowo Subianto saat diwawancarai Najwa Shihab di Mata Najwa
Prabowo Subianto saat diwawancarai Najwa Shihab di Mata Najwa (YouTube Najwa Shihab)

Prabowo menegaskan bahwa ada hal yang lebih penting untuk dilakukan ketimbang menanggapi olok-olokan yang dilayangkan kepadanya.

Salah satunya mengurusi rakyat yang menderita.

"Ada hal-hal yang lebih penting di dunia dan hidup ini. Rakyat kita banyak yang menderita lebih daripada sekedar saya disakiti dan difitnah," katanya.

Dia pun menegaskan hanya ingin berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara di sisa hidupnya.

"Saya berpikir, sisa hidup saya hanya ingin melakukan yang terbaik," ujar Prabowo.

"Jadi, orang mau hina, mau olok-olok, silahkanlah, monggo. Saya tidak mau jawab, saya tidak mau layani, dan tidak mau balas," sambungnya.

Baca juga: Hasil Survei Cawapres 2024: Ganjar Cocok Sama Erick Thohir, Prabowo dan Anies Berebut Sandiaga Uno?

Rekam Jejak Prabowo di Pilpres dari 2004-2019

Seperti diketahui, Prabowo pernah empat kali bertarung dalam pilpres.

Pada Pemilu 2004, dirinya ikut dalam konvensi capres yang dilakukan oleh Golkar untuk mencari sosok yang maju dalam pilpres.

Namun, Prabowo kalah lantaran hanya mendapat 39 suara.

Baca juga: Ganjar Batal Jadi Cawapres Prabowo Subianto, Nama Gibran hingga Mahfud MD Muncul sebagai Pengganti

Alhasil, konvensi tersebut pun dimenangkan oleh Wiranto yang kemudian didampingi oleh Salahuddin Wahid sebagai cawapres.

Lalu, pada Pemilu 2009, Prabowo pun kembali mencoba peruntungannya dengan berpasangan dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Namun, saat itu, ia dipasangkan sebagai cawapres dari Megawati.

Kendati demikian, pasangan Mega-Prabowo harus kalah dengan pasangan lain yaitu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kala itu berpasangan bersama Boediono.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved