Berita Berau Terkini
Mangail Banua Basingan di Berau Meriah, Kampanye Jaga Kebersihan Sungai
Telah terlaksana perlombaan memancing yang bernama Mangail Banua Basingan Ke-4 di Tepian Gunung Tabur.
Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Telah terlaksana perlombaan memancing yang bernama Mangail Banua Basingan Ke-4 di Tepian Gunung Tabur, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Perlombaan yang diadakan tepatnya di sepanjang kawasan RT IV Tepian Gunung Tabur tersebut, berlangsung dengan meriah dalam setiap tahunnya.
Hanya ada beberapa jenis ikan saja yang masuk kategori dalam lomba Mangail Banua Basingan itu, di antaranya Patin, Banung, Pari, Marsapi, Udang, Otek atau Gaguk.
Lomba yang diikuti puluhan orang itu telah ditutup Minggu (2/7/2023) kemarin sore itu, turut dihadiri Bupati Berau Sri Juniarsih yang diwakili oleh Pj Sekda Agus Wahyudi.
Baca juga: Turnamen Memancing Tingkat Nasional di Kutim, Hadiah Ratusan Juta
Agus Wahyudi mengapresiasi kepada pihak panitia pelaksana dan juga seluruh peserta yang turut berpartisipasi dalam perlombaan mangail ke 4 kali ini.
Baginya, kegiatan mancing itu merupakan sarana yang positif, yang bukan hanya menyehatan tetapi juga sebagai salah satu wujud kecintaan kepada Berau.
"Terkhususnya Kecamatan Gunung Tabur yang dikenal memiliki potensi perairan bahari dan perikanan yang luar biasa," ungkapnya, kepada T, Senin (3/7/2023).
Lomba ini, juga ajang silaturahmi antarsesama peserta lomba, terutama bagi masyarakat Gunung Tabur agar mereka dapat terus semakin solid dan kompak.
Baca juga: Area Dayung di Lempake Samarinda Utara Tempat Favorit Memancing Bagi Warga
Dirinya pun harapkan, ini dapat terus untuk menumbuhkan rasa persaudaraan dan kekompakan masyarakat dalam rangka memajukan kampung dan daerah.
Perlombaan mangail ini tentunya juga jadi refleksi untuk senantiasa bahu-membahu jaga kebersihan sungai dari segala bentuk pencemaran yang merusak ekosistem perairan.

Maka perlu disadari bersama, bahwasanya potensi perairan di Bumi Batiwakkal sungguh luar biasa. Bermacam-macam ikan, dan kekayaan lainnya hidup di sungainya.
"Akan menjadi mubazir ketika kita dengan sadar merusak, mengotori, atau bahkan mengeksploitasinya dengan cara yang kurang bijak," tegasnya.
Baca juga: Dilaporkan tak Pulang dari Memancing di Pulau Bunyu, Tiga Warga Tarakan Berhasil Ditemukan Selamat
Kendati demikian, ia menambahkan agar bagaimana pun cara mangail-nya, tradisional maupun modern, agar jangan sampai merusak ekosistem sungai.
Terutama jangan sampai menggunakan bahan peledak maupun cara-cara yang tidak dibenarkan. Pun sampah-sampah, hendaknya tidak dibuang di air.
"Marilah kita merawat bersama kebersihan perairan kita. Mengingat air, adalah salah satu sumber utama kehidupan kita," imbuhnya. (*)
Sajian Kuliner Ancur Paddas dan Puncak Rasul Dilombakan dalam HUT Berau |
![]() |
---|
Pemkab Berau Kembangkan Potensi Olahan Jagung, Dorong Hilirisasi Komoditas Unggulan |
![]() |
---|
Perubahan Spesifikasi Teknis jadi Kendala Pemasangan Jembatan Bailey di Kelay Berau |
![]() |
---|
Stafsus Presiden Zita Anjani Kunjungi Pulau Maratua, Motivasi Anak-Anak Belajar Bahasa Inggris |
![]() |
---|
DPRD Berau Dorong Pemasangan GPS pada Speed Boat yang Beroperasi di Maratua dan Derawan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.