IKN Nusantara
Siap-Siap, Rajanya Pusat Perbelanjaan di Indonesia Bakal Ekspansi ke IKN Nusantara
Siap-siap, rajanya pusat perbelanjaan di Indonesia bakal ekspansi ke IKN Nusantara
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra
TRIBUNKALTIM.CO - Siapa tak kenal PT Pakuwon Jati Tbk?
Rajanya pusat belanja dengan penguasaan area sewa atau net leasable area (NLA) ritel terluas di Indonesia.
Kini, Pakuwon Jati berencana berekspansi ke Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara, di Kalimantan Timur.
Dilansir dari Kompas.com, Pakuwon Jati disebut penguasa pusat belanja, karena Perseroan yang dirintis dan mayoritas sahamnya dimiliki Alexander Tedja ini punya stok NLA seluas 784.000 meter persegi alias 78,4 hektar!
Luas mal ini akan meningkat 13 persen menjadi 884.000 meter persegi pada 2027 mendatang ketika Pakuwon Mall Bekasi, dan sejumlah ekstensi mal eksisting tuntas dibangun.
Tak hanya itu, seluruh dari total mal yang beroperasi tersebut mencatat rerata tingkat okupansi sebesar 94 persen, dan 41 persen di antaranya akan jatuh tempo pada 2027 mendatang.
Selain tengah membangun proyek-proyek dengan gross development value (GDV) triliunan Rupiah yakni superblock Pakuwon Mall Bekasi yang mencakup mal, dua hotel dengan 384 kamar, dan empat menara kondominium, Pakuwon City Mall Phase 3, dan Kota Kasablanka Phase 4, Perseroan juga berancang-ancang membidik Ibu Kota Nusantara atau IKN, di Kalimantan Timur.
Direktur Utama PT Pakuwon Jati Tbk Alexander Stefanus Ridwan mengaku Perseroan tengah mengincar IKN sebagai wilayah ekspansi bisnis.
Stefanus memandang IKN dalam jangka panjang merupakan investasi yang bagus.
Selain itu, sebagai salah satu perusahaan pemimpin di sektor properti, Perseroan harus membantu Pemerintah.
"Kami bukan hanya melihat keuntungannya saja. Kami sebagai salah satu dari beberapa perusahaan real estat yang menjadi leader enggak bisa enggak bantu.
Kami harus bantu. Pemerintah juga penting kan. Mungkin awal-awal enggak kenceng.
Tapi dalam jangka panjang, bagus," tutur Stefanus, usai Paparan Publik pekan lalu.
Pakuwon Jati sendiri berencana membangun apa yang selama ini menjadi spesialisasinya yakni properti komersial berupa pusat perbelanjaan dalam konsep pengembangan mixed use development.
Namun, menurut Stefanus, minat Perseroan untuk ikut membangun IKN masih bersifat non disclosure agreement (NDA).
Termasuk zonasi area pengembangan, nilai investasi, dan skema kerjasama.
"IKN enggak ada hambatan, yang pasti itu saja.
Paparan IKN kemarin itu, kita selalu keluar dari itu.
Daerahnya enggak boleh keluar," ungkap Stefanus.
Selain IKN yang masih dipersiapkan feasibility study berikut kalkulasi finansialnya, Pakuwon dalam waktu dekat akan merealisasikan ekspansi bisnisnya di luar Pulau Jawa, yakni Batam, Kepulauan Riau.
Superblock keenam yang merupakan bentuk dari akuisisi oportunistik Perseroan ini direncanakan menelan GDV Rp 5,4 triliun.
Menempati area seluas 12,4 hektar, proyek Batam ini mencakup pusat belanja dengan NLA 100.000 meter persegi (Phase 1), dua hotel dengan total 610 kamar, satu menara kondominium kelas high end, dan dua menara kondominium kelas menengah atas.
"Dana akuisisi akan sepenuhnya dibiayai dari kas internal perusahaan," imbuh Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan PT Pakuwon Jati Tbk Minarto Basuki.
Tak hanya superblock Batam, Perseroan juga tengah menggodok dua hingga tiga proyek sebagai realisasi dari pemanfaatan peluang akuisisi dengan status NDA. (*)
Pakuwon Jati
pusat perbelanjaan
IKN
IKN Nusantara
Kalimantan Timur
Ibu Kota Nusantara
IKN Baru Indonesia
4.500 Kubik Batu dan Abu Untuk Proyek Jalan IKN |
![]() |
---|
Basuki Hadimuljono Sebut Air di IKN Bisa Langsung Diminum |
![]() |
---|
Sampah di Kawasan IKN Bakal Diolah di TPST Berkapasitas 70 Ton per Hari, 17 Agustus Sudah Siap |
![]() |
---|
Program Makan Siang Gratis Lebih Penting dari IKN, Keluarga Prabowo: Kalau Belum Mampu, Jangan Dulu |
![]() |
---|
Warga yang Lahannya Terdampak Pembangunan IKN Nusantara Dapat Ganti Untung, AHY: Bukan Ganti Rugi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.