Gas 3 Kg di Samarinda Langka dan Upaya Pemkot Kendalikan Inflasi

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Samarinda sempat gejolak, atas langkanya pasokan gas subsidi atau gas ukuran melon 3 kilogram. 

Pemkot tetap berusaha untuk kendalikan inflasi. Pemerintah Kota Samarinda menyebutkan bahwa inflasi di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, tetap stabil.

Hal tersebut disampaikan oleh Assisten II Pemkot Samarinda, Sam Syaimun usai Pembahasan Langkah Konkret Pengendalian Inflasi di Daerah Tahun 2023 arahan dari Menteri Dalam Negeri RI, Selasa (4/7/2023).

“Tadi di laporan inflasi Kota Samarinda stabil di angka 3,67 persen,” sebutnya.

Baca juga: Inflasi Kaltim Tetap Stabil meski Tinggi dari Rata-rata Nasional

Adapun upaya Pemkot Samarinda dalam mengendalikan inflasi yaitu seperti operasi pasar dan menggelar Gerakan Pasar Murah (GPM) yang dilaksanakan secara serentak.

Pemkot Samarinda secara konsisten mengendalikan inflasi di Kota Samarinda.

"Kita lakukan beberapa bulan berturut-turut mulai dari Januari hingga Juni 2023,” kata Sam Syaimun.

Menyoal isu berskala nasional terkait kelangkaan gas elpiji beberapa waktu lalu.

Baca juga: Harga Gas 3 Kg di Kutai Timur Rp 50 Ribu, DPRD Minta Pemkab untuk Evaluasi

Sam Syaimun mengaku bahwa pihak terkait seperti Pertamina dan Varia Niaga di Kota Samarinda telah bergerak cepat menindaklanjuti.

Kelangkaan gas ini memang masalah secara nasional.

"Alhamdulillah Pertamina dan Varia Niaga bergerak cepat menangani dengan langkah-langkah antisipasi menanggulangi kelangkaan gas elpiji di Kota Samarinda,” ungkapnya.

Langkah yang dimaksud seperti mendistribusikan gas elpiji melalui agen yang dimiliki secara teratur.

Kemudian menyalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan secara tepat dan memastikan pasokan aman.

Baca juga: Sharing Pengendalian Inflasi, Pemkot Samarinda Rencanakan Kerja Sama dengan Pemkot Bontang

Kemudian ia berharap agar permasalahan kelangkaan tersebut dapat kembali normal dan aman.

Sehingga angka inflasi dapat ditekan hingga mencapai di bawah angka inflasi nasional. (*)