Berita Kaltim Terkini
Heboh Nelayan di Kukar Tewas Diterkam Buaya, Ini 4 Kasus Serupa hingga Kisah Buaya Berteman Manusia
Heboh seorang nelayan di Kukar tewas diterkam buaya, terungkap bukan kasus pertama hingga kisah buaya berteman manusia.
Pasalnya, niat untuk menghabiskan waktu libur kerja dengan memancing, justru membuat dirinya nyaris menjadi santapan buaya.
Kronologinya bermula dari Personil Muara Sangatta yang mendapatkan mendapatkan informasi melalui seluler dari Warga Muara Sangatta bahwa telah terjadi orang disambar buaya.
Lokasi kejadian di Muara Sangatta, tepatnya Desa Singga Gembara, Kecamatan Sangatta Selatan, Kabupaten Kutim, pada hari Senin tanggal 24 Oktober 2022 sekira jam 04.30 Wita.
Demikian informasi yang dikutip dari rilis TNI Angkatan Laut (LANAL) Sangatta yang tersebar melalui pesan berantai.
Berikut ada beberapa fakta yang terungkap atas kejadian korban diterkam buaya muara di Sangatta, Kutai Timur:
Selanjutnya Personil Muara Sangatta menuju Muara Sangatta dengan mengunakan satu unit speed (perahu cepat).
"Membantu memberikan pertolongan, dan mengevakuasi korban ke Rumah Sakit," ujar rilis tersebut.
Baca juga: Fakta Lain Seramnya Kisah Buaya Terkam Manusia di Kaltim: Geger Buaya Antar Jasad Bayi, Cerita Riska
Mulanya, pada hari Minggu tanggal 23 Oktober 2022 sekira jam 15.00 Wita, korban bersama rekannya pergi mancing menuju Muara Sangatta dengan mengunakan sepeda motor.
Setiba di Muara Sangatta, korban bersama rekannya langsung memulai mancing.
Lokasinya tepat di depan rumah Majid yang kebetulan kosong karena ditinggal pulang kampung.
Sampai keesokan harinya pada hari Senin tanggal 24 Oktober 2022 pukul 02.00 Wita, sembari memancing korban bersama rekannya baring-baring di atas jembatan depan rumah Sdr Bpk. Majid.
"Itu kejadian pada pukul 04.30 wita," terang rilis tersebut.
Tidak lama kemudian, buaya menyambar Korban di bagian kepala sehingga korban mengalami luka robek di bagian kepala sebelah kanan.
Pertolongan pertama yang dilakukan terhadap korban dilakukan dengan menutup luka menggunakan baju korban untuk mengurangi pendarahan.
Kemudian korban dibantu Personil Muara Sangatta dievakuasi dari Pos TNI AL Muara Sangatta menuju Posban kenyamukan.
Setelah itu dibawa menuju Rumah Sakit PKT Prima Sangatta, Kutai Timur.
Buaya Antar Jasad ke Daratan
Viral buaya antar jasad balita yang tenggelam ke tepi Sungai Mahakam rupanya bukan pertama di Kaltim, peristiwa serupa pernah terjadi di Kabupaten Berau.
Di media sosial viral video jasad bayi diantar buaya ke tepi sungai Mahakam, Kalimantan Timur yang hingga hari ini terus jadi perbincangan.
Video jasad bayi diantar buaya ini terjadi di perairan Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Rupanya, kisah buaya mengantar jasad manusia ini bukan kali pertama terjadi di Kalimantan Timur (Kaltim).
Peristiwa serupa pernah terjadi di Kabupaten Berau, ada buaya mengantar jasad manusia.
Meski demikian ada perbedaan antara kejadian di Kukar dan di Berau, simak kisah selengkapnya di artikel ini.
Jasad bayi diantar buaya ini menjadi akhir pencarian balita bernama Muhammad Ziyad Wijaya.
Muhammad Ziyad Wijaya adalah balita berusia 4 tahun yang sebelumnya dilaporkan hilang sejak Rabu (18/1/2023) lalu.
Dalam video yang tersebar di medsos tersebut terlihat jasad bayi tersebut berada di atas kepala seekor buaya.
Saat tim SAR melakukan evakuasi, jasad bayi tersebut berada tidak jauh dari buaya tersebut.
Dari video yang beredar, saksi mata di lapangan, tepatnya di Jetty Meindo Handil 1, jasad Ziyad berada di atas kepala seekor buaya.
Kepala Basarnas Kaltim Melkianus Kotta membenarkan adanya informasi dan video yang tersebar luas di jagat maya.
“Kalau informasi tim dilapangan yang menemukan termasuk keluarga korban juga, betul memang dibawa (diantar) oleh buaya,” ujarnya, Jumat (20/1/2023).
Kepala Basarnas Kaltim Melkianus Kotta masih belum mengetahui kondisi jasad bayi yang diantar buaya tersebut.
Awalnya, Melki belum bisa memastikan korban dimangsa buaya atau tidak.
Namun yang pasti, berdasarkan pengamatan awal tidak ditemukan adanya luka maupun cabikan pada jasad Ziyad.
“Kalau (dimangsa buaya) belum tau, tapi kondisi korban utuh, tidak ada cabikan,” ungkap Melki.
Baca juga: Jasad Jumain Nelayan Tewas Diterkam Buaya Ditemukan Posisi Berdiri Tegak Dalam Air di Anggana
Namun yang pasti, berdasarkan pengamatan awal tidak ditemukan adanya luka maupun cabikan pada jasad Ziyad.
Setelah jasad bayi tersebut dievakuasi, tim SAR memastikan kondisinya utuh tidak ada cabikan.
Usai ditemukan, balita malang itu pun langsung dibawa ke rumah duka atas permintaan keluarga, untuk kemudian dikebumikan.
“Ops (Operasi SAR) dinyatakan selesai dan diusulkan ditutup,” kata Melki.
Sebelumnya diketahui, korban telah menghilang sejak Rabu (18/1/2023) lalu.
Terakhir kali terlihat, korban tengah asyik bermain di belakang rumahnya.
Dan tepat di belakang rumah korban merupakan sungai.
Namun selang beberapa saat, korban sudah tidak lagi terlihat.
Hanya mainannya saja yang berada di lokasi dia terakhir terlihat.
Pihak keluarga sudah berupaya mencari, namun hasilnya nihil.
Hingga kemudian jasad Muhammad Ziyad Wijaya diantar seekor buaya.
Buaya Berteman dengan Manusia
Kisah hubungan manusia dengan binatang buas mendadak ramai jadi perbincangan.
Sosok buaya yang ramai jadi perbincangan tersebut diberinama Riska.
Riska bahkan diasuh oleh pawangnya sendiri yang merupakan manusia.
Bahkan diketahui, puluhan tahun sudah Riska juga dianggap anak oleh pawangnya yang bernama Ambo.
Kisah Riska dan Ambo ini menjadi perhatian masyarakat luas.
Bagaimana tidak, buaya yang dikenal buas namun terlihat jinak bersama Ambo.
Ambo bisa memeluk hingga mencium buaya Riska tersebut.
Ia tak terlihat ketakutan saat bersama Riska.
Saat itu, Ambo menemukan Risa di perairan sekitar pabrik Pupuk Kaltim pada 25 tahun lalu.
Dilansir dari Kompas.com, Ambo awalnya tidak menghiraukan Riska.
Kala itu, ukurannya baru satu meter tidak sebesar sekarang yang kini mencapai 4 meter.
Saat Ambo mendayung perahunya untuk pulang ke rumah, ternyata Riska secara diam-diam mengikutinya.
“Datang sendiri. Kok ada buaya di samping perahu saya," kata pria kelahiran 1964 itu.
Ambo pun tak takut, malah memanggil buaya tersebut untuk mendekat.
"Kupanggil dia, datang. Saya beri makan, sampai sekarang,” tutur Ambo
Buaya itu hampir setiap hari mendatangi rumah Pak Ambo di Muara Sungai Guntung RT 002, Kelurahan Guntung, Bontang, Kaltim.
“Dia kalau tidak datang dua sampai tiga hari, saya cari dia (Riska). Saya sudah anggap anak sendiri,” kata Ambo. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.