Berita Kukar Terkini

Petani Milenial di Kukar Kelola Lahan Pertanian 20 Hektar, Omzetnya Sampai Jutaan Rupiah per Bulan

Petani biasanya identik dengan kegiatan yang dilakukan para kalangan dewasa hingga tua. Namun, belakangan ini Petani Milenial tumbuh.

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Aris
HO
Ahmad Rais, Petani Milenial Anggana Kukar yang Beromzet Jutaan dalam Sebulan, Kelolah 20 hektar Lahan. HO 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Petani biasanya identik dengan kegiatan yang dilakukan para kalangan dewasa hingga tua. Namun, belakangan ini Petani Milenial tumbuh untuk melanjutkan regenerasi kegiatan pertanian di tanah air.

Tak terkecuali di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Petani Milenial di Kukar juga sudah mulai tumbuh dan menjadi perhatian pemerintah daerah.

Salah satunya Ahmad Rais (27), pemuda asal Desa Kutai Lama, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur ini justru terpikat menjadi petani milenial.

Mengambil sekolah dengan jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian di Universitas Mulawarman, Rais berhasil mengumpulkan puluhan teman sebayanya.

Baca juga: Mencontoh Kesuksesan Ahmad Rais dan Ridho Mahathir, Petani Milenial Asal Kutai Kartanegara

Setidaknya, ada 50 teman Rais yang ikut mengelola sawah, ladang, hingga peternakan ayam dengan peralatan modern.

"Ya menjadi petani milenial banyak keuntungannya. Seperti kami cukup mengenakan pakaian santai untuk ke kebun, tidak perlu ke kantor dan waktunya santai," katanya, Sabtu (8/7/2023).

Sosok Rais menjadi petani milenial di Kukar bermula pada 2017, saat itu dirinya sudah setahun terhitung menekuni bidang agrikultur.

Selain sejalan dengan jurusan kuliah, ayah Rais juga seorang petani. Ia pun berpikir, untuk mengajak teman-temannya bertani dengan membentuk kelompok tani.

Baca juga: Ahmad Rais, Petani Milenial Anggana Kukar yang Beromzet Jutaan dalam Sebulan, Kelolah 20 Ha Lahan

"Dari pertemuan, kami akhirnya membentuk Kelompok Tani Pemuda Anggana pada 2017," jelas Rais.

Rupanya teman-teman sebaya Rais setuju. Pemuda desa di Desa Kutai Lama banyak yang tak punya kegiatan produktif dan positif. 

Mereka pun telah berkomitmen, bahwa kelompok tani berisi anak-anak milenial ini bisa menjadi panutan bagi pemuda yang lain.

Dari 50 anggota kelompok tani, terkumpul lahan 20 hektare. Rais dan kolega lantas membaginya menjadi beberapa peruntukan. 

Yang paling luas adalah sawah dan ladang untuk menanam padi. Sisanya adalah peternakan dan tambak.

Baca juga: Dikeluarkan dari Sekolah, Ridho Mahathir Bangkit jadi Petani Milenial Sukses di Kukar

Ekosistem pertanian di Anggana yang masih kental, ditambah pengetahuan Rais sebagai mahasiswa pertanian, membawa hasil yang menggembirakan. 

Mengembangkan sistem pertanian terpadu, lahan 20 hektare tersebut memiliki produktivitas 3 ton sampai 4 ton padi per hektare. 

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved