Ibu Kota Negara

King's College London dan Stanford University, 2 Kampus Top Dunia Ini Diundang Buka di IKN Nusantara

King's College London dan Stanford University, 2 Kampus Top Dunia Ini Diundang Buka di IKN Nusantara

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
King's College London dan Stanford University, 2 Kampus Top Dunia Ini Diundang Buka di IKN Nusantara. Ilustrasi proses pembangunan kawasan IKN Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur. 

Ia menyebut Gunadarma bahkan berniat untuk langsung membangun di kawasan pendukung IKN Nusantara, namun karena lahannya belum siap, akhirnya kampus swasta itu membangun gedung di PPU.

“Ini penting, kita juga akan buka dalam konteks vokasi karena kita harapkan life industry atau specific enhanced technology industry bisa pindah ke sini di kawasan 6, yaitu kawasan riset dan inovasi.

Dan kawasan 7, 8, 9 itu kawasan pertanian, agroindustri dan logistik,” ujar Jaka.

Baca juga: IKN Nusantara di Kaltim, Universitas Gunadarma Lirik Desa Wisata Cerdas Sampai Digital Health

Sementara itu, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono menyebutkan hingga 29 Juni 2023, terdapat 256 calon investor telah menyatakan minatnya berinvestasi di IKN Nusantara, Kalimantan Timur.

Dilansir dari Kompas.com, hal itu dia sampaikan langsung dalam Forum Investasi di IKN yang berlangsung di Hotel Rixos Astana, Kazakhstan, Selasa (4/7/2023).

"Kami menerima sebanyak 256 calon investor menyatakan ketertarikan berinvestasi di IKN melalui letter of interest (LoI) dan akan terus bertambah," ujar Bambang, melalui tayangan di kanal YouTube KBRI Astana.

Investor asing yang menyatakan ketertarikannya ini berasal dari 19 negara.

Namun kebanyakan dari Jepang, Singapura, Malaysia, Amerika Serikat, dan Cina.

Lebih lanjut kata Bambang, para calon investor ini tertarik berinvestasi di infrastruktur sebesar 55 persen, barang dan jasa lainnya (35 persen), energi (29 persen), teknologi (25 persen), properti (17 persen).

Berikutnya sektor pendidikan (16 persen), penyedia utilitas (15 persen), kawasan mixed use (13 persen), pengelolaan limbah (10 persen), kesehatan (9 persen), dan konektivitas (8 persen).

Kepada calon investor, mantan Wakil Menteri Perhubungan ini juga menyampaikan sejumlah insentif yang akan diberikan kepada investor apabila sepakat berinvestasi di ibu kota negara Indonesia tersebut. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved