IKN Nusantara

Jadi Investor Apartemen ASN IKN Nusantara, Summarecon Masih Tahap Studi Kelayakan

Jadi investor apartemen ASN IKN Nusantara, Summarecon masih tahap studi kelayakan

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Djohan Nur

TRIBUNKALTIM.CO - Pemerintah segera membangun 47 tower apartemen untuk hunian ASN di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur.

Total, Pemerintah menggelontorkan dana sekitar 9,4 triliun untuk membangun 47 tower apartemen tersebut.

Selain Pemerintah, ada 3 pihak swasta yang juga akan berinvestasi membangun apartemen ASN.

Salah satunya Summarecon.

Dilansir dari Kompas.com, PT Summarecon Agung Tbk masih fokus pada persiapan kajian kelayakan atau feasibility study untuk proyek hunian untuk ASN di Ibu Kota Nusantara.

Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk Adrianto P Adhi memastikan hal itu, dalam paparan publik, secara daring, Kamis (15/6/2023).

Menurut Adrianto, kajian kelayakan yang dilakukan menyangkut aspek-aspek baik yang bersifat strategis, maupun teknis seperti konsep pembangunan, desain hunian, berikut kelengkapan fasilitasnya, untuk pengembangan IKN yang lebih bagus.

"Kami mengapresiasi Pemerintah dalam membangun IKN. Ini adalah sebuah strategi pemerataan pembangunan.

Seperti diketahui, perekonomian selama ini terpusat di Pulau Jawa dengan konsentrasi Jadebotabek, dengan adanya IKN baru ini merupakan rencana yang dahsyat agar perekonomian juga merata," tutur Adrianto.

Komitmen PT Summarecon Agung Tbk dalam pembangunan hunian untuk ASN di IKN ini dilakukan melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha atau KPBU yang dinilai cukup aman dan jelas.

"Kami yang membiayai dan membangun, untuk selajutnya pemerintah membayar atau payment availability yang jelas untuk jangka waktu sepuluh tahun konsesi," imbuh Adrianto.

Skema KPBU ini juga dianggap memudahkan karena pengembang tidak perlu direpotkan dengan segala hal teknis termasuk urusan pengadaan tanah.

"Kita tinggal bangun, Pemerintah mencicil 10 tahun. Ini win-win," cetus Adrianto.

Sementara itu, dari paparan publik terungkap bahwa Perusahaan memasang target pra-penjualan (marketing sales) yang konservatif yakni sebesar Rp 5 triliun tahun 2023 ini, baru terealisasi Rp 655 miliar.

Sekretaris Perusahaan PT Summarecon Agung Tbk Jemmy Kusnadi mengatakan, proyek-proyek eksisting masih akan menjadi andalan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved