Pilpres 2024

PKB Disorot! Temuan Mengejutkan Survei Capres 2024 Terbaru, Elit ke Prabowo, Akar Rumput ke Ganjar

Sejumlah temuan mengejutkan terungkap dari hasil Survei Capres 2024 terbaru yang dirilis SMRC.

Editor: Doan Pardede
Kompas.com-Tribunnews.com/Jeprima/Rizki Sandi Saputra-Instagram prabowo
Prabowo Subianto - Ganjar Pranowo - Anies Baswedan. Sejumlah temuan mengejutkan terungkap dari hasil Survei Capres 2024 terbaru yang dirilis Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). 

Karena itu wajar kalau ada kecenderungan mereka kembali mendukung Prabowo.

“Ini yang membuat dukungan pada Prabowo dinamis karena pemilihnya banyak berasal dari partai lain di luar Gerindra. Sementara Ganjar lebih solid karena banyak didukung massa PDIP yang masih besar,” jelas Saiful.

Pada Anies, pemilih dua partai pendukungnya (PKS dan Nasdem) sudah solid, namun Demokrat belum terlalu mantap. Masih lebih banyak pemilih Demokrat yang mendukung Prabowo dibanding Anies.

Yang juga menarik, lanjut Saiful, adalah PAN.

Walaupun partai ini tidak tergabung dalam koalisi Perubahan, tapi pemilihnya cenderung memilih Anies dibanding Ganjar dan Prabowo.

Salah satu penjelasannya, menurut Saiful, adalah karena karakteristik pemilih PAN yang banyak berasal dari Muhammadiyah yang sejauh ini memiliki sikap yang cukup positif pada Anies.

Pemilih kuat pada Ganjar Pranowo 73 persen, Anies Baswedan 61 persen, dan Prabowo Subianto 59 persen.

Demikian temuan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang disampaikan Prof. Saiful Mujani dalam program ‘Bedah Politik bersama Saiful Mujani’ episode “Swing Voters Anies, Ganjar, dan Prabowo” yang tayang di kanal YouTube SMRC TV pada Kamis, 13 Juli 2023.

Video utuh presentasi Prof. Saiful bisa disimak di sini: https://youtu.be/bBONo3jaIlc

20230714_SURVEI SMRC
Sejumlah temuan mengejutkan terungkap dari hasil Survei Capres 2024 terbaru yang dirilis Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).

Saiful menjelaskan bahwa survei SMRC yang dilakukan pada Mei 2023 itu menunjukkan secara umum ada 33 persen yang menyatakan masih sangat atau cukup besar kemungkinan untuk mengubah pilihan presiden.

Sementara yang menyatakan kecil atau sangat kecil kemungkinan untuk mengubah pilihan sebesar 64 persen. Masih ada 3 persen yang belum menjawab.

Baca juga: Hasil Survei Pemindahan IKN Nusantara, Mayoritas Publik Pro Dukung Capres Prabowo dan Ganjar, Anies?

Saiful menyatakan bahwa dalam sejarah pemilihan presiden langsung di Indonesia, selisih suara antar-calon tidak pernah terlalu besar, kecuali dalam Pilpres 2009.

Ketika itu, Susilo Bambang-Yudhoyono mendapatkan suara sekitar 60 persen, sisanya dibagi oleh dua lawannya.

Selisihnya sekitar 20 persen.

Sementara dalam dua pilpres terakhir, selisih suara hanya sekitar 5 sampai 10 persen.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved